[responsivevoice voice=”Indonesian Female” buttontext=”bacakan”]( Artikel : Elis Lisnawati / Guru IPS SMPN 1 Cililin)
Bentuk dan ukurannya kecil. Saking kecilnya tak terlihat kasat mata. Mikroskop sebagai alat bantu untuk melihat benda yang berukuran 120-160 nanometer ini. Kecil bukan tak berarti, karena nyatanya mampu menyita perhatian khalayak, mampu memusatkan perhatian pemerintah suatu negara bahkan mampu mengguncangkan dunia. Konsentrasi pun tertuju pada bagaimana menghentikan penyebaran benda kecil yang ampuh dan membahayakan ini. Ya, itulah COVID-19 yang bukan hanya membuat panik tapi membuat pamornya melangit bak roket yang melesat demikian pesat.
Cililin- (Newsroom) Coronavirus Desease yang mulai ditemukan akhir tahun 2019 di negeri asalnya China yang disingkat Covid-19 menjadi suatu virus jenis baru yang berbeda dari virus sebelumnya. Bakteri yang menyerang saluran pernafasan dengan gejala ringan yakni demam dan batuk ini merebak demikian cepat. Hingga lebih dari 200 negara di dunia terkena dampak penyebaran COVID-19.
Pandemi COVID-19
Pemandangan yang terlihat dikota Wuhan sebagai episentrum COVID-19 diakhir tahun 2019 kini terlihat hampir di seluruh belahan bumi. Perlahan namun pasti, virus ini menyebar kesemua negara yang ada di dunia. Kedatangannya yang masif membuat ia tidak dapat terdeteksi oleh sensor bandara sekalipun.
Tidak terlihat indikasi kedatangannya membuat virus ini lolos dari pandangan manusia. Gejala ringan bahkan hampir tanpa gejala membuat semuanya terlihat baik-baik saja. Hingga ia bisa lolos dengan bebas masuk ke wilayah baru. Meski baru, tapi ia cepat bersosialisasi dengan yang lain. Hingga dengan waktu singkat ia memiliki teman banyak yang bisa melumpuhkan desa,kota bahkan negara sekalipun.
Data menunjukkan bahwa lebih dari 4.000 orang meninggal akibat virus corona ini. Kasus yang fantastis, dalam waktu relatif singkat mampu meruntuhkan keangkuhan suatu negara dengan kemahiran teknologi yang demikian pesat. Virus yang tak terlihat ini mampu memporak porandakan sebuah negara kuat sekalipun Mortalitas yang demikian banyak dalam waktu singkat tak mampu dihentikan dalam waktu singkat. Hingga konsentrasi semua negara yang terdampakpun tertuju pada bagaimana menghentikan penyebaran virus yang dari hari ke hari semakin menunjukkan eksistensinya.
Dampak dalam kehidupan
Bandara sepi dari penerbangan, pabrik-pabrik menghentikan produksinya, pasar lenggang, supermarket kehabisan stock barang. Pekerja, karyawan, buruh berhenti bekerja. Semua menghentikan aktivitasnya sementara sampai situasi kembali normal. Semua warga mencoba mengikuti anjuran pemerintah untuk tetap tinggal di rumah. Kebijakan pemerintah yang dikeluarkan pun menjadi isyarat bahwa negara menaruh perhatian serius terhadap kasus ini. Pemerintah memiliki tanggung jawab penuh terhadap keselamatan warganya.
Disisi lain tenaga medis sibuk mengurusi pasien yang terpapar virus corona. Jumlah pasien yang memerlukan penanganan membludak. Semua kalangan menjadi imbas virus corona., tak terkecuali orang penting suatu negera. Pejabat, atlit, artis sampai pada kalangan menengah kebawah bahkan tenaga medispun ikut menjadi korban kaganasan virus yang berasal dari negara tirai bamboo ini.
Semua bidang usaha terkena dampak dari penyebaran covid-19 ini hingga semua lapisan masyarakat kena imbasnya. Kekhawatiran, ketakutan dirasakan semua orang. Harga barang mulai naik, persediaan barang berkurang, daya belipun menipis. Ada sebagian orang yang hanya mengandalkan bantuan untuk bisa tetap bertahan di tengah keadaan sulit sekarang ini. Hal inilah yang sekarang dialami beberapa negara yang terdampak COVID-19 hingga kesulitan ekonomipun semakin nampak.
Kebijakan Pemerintah
Pemerintah memegang peranan penting dalam rangka memutus mata rantai penyebaran COVID-19. Berbagai kebijakan pemerintah diluncurkan dalam rangka menjaga keselamatan warganya. Pembangunan rumah sakit khusus untuk menangani kasus corona, mempersiapkan tempat penampungan sementara untuk pasien yang terpapar corona, sampai pada kebijakan pengaturan kehidupan sehari-hari rakyat bisa kita rasakan di negeri ini.
Social distancing yang kemudian berubah menjadi physical distancing, belajar,bekerja dan beribadah di rumah. Menghentikan sementara kegiatan-kegiatan yang bisa menjadi pemicu penyebaran COVID-19. Semua upaya dilakukan hingga kepeduliaan semua fihak menjadi kunci keberhasilan dalam rangka menekan penyebaran covid-19.
Kepala Daerahpun memiliki tanggung jawab penuh, sehingga mereka berloma menerapkan kebijakan untuk melindungi warganya. Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) yang diterapkan sebagai wujud pembatasan aktivitas warganya dalam menekan penyebaran covid-19. Aktivitas dibatasi terutama yang berkaitan dengan kerumunan massa. Jam malam diberlakukan, penutupan sementara tempat-tempat yang mengundang perkumpulan orang. Hal-hal kecil prilaku masyarakat menjadi perhatian pemerintah. Semuanya dibatasi dan semuanya diatur demi kebaikan bersama.
Nilai Karakter yang muncul
Di balik sebuah musibah bagi sebagian orang, ada berkah yang disiapkan oleh sang pencipta bagi sebagian makhluk dan hambaNya yang lain. Demikian juga dengan makhluk kecil yang mampu menghentikan keasyikan suatu negara untuk bisa melahirkan sesuatu yang besar hingga melahirkan decak kagum dunia. Mereka menghentikan sementara semua itu, untuk fokus menyelesaikan sesuatu yang berasal dari makhluk kecil yang membahayakan dan mengancam kelangsungan negaranya.
Satu yang pasti, nilai karakter yang merupakan jati diri bangsa lahir dari ketulusan hati. Kepedulian tinggi hadir selain bentuk empati namun juga lahir murni sebagai bentuk kepribadian yang melekat dalam diri. Saling bahu membahu menyelesaikan masalah bangsa begitu terlihat jelas. Bantuan yang mengalir dari berbagai kalangan menjadi indikasi bahwa kita ingin secepatnya keluar dari masalah yang melilit bangsa ini.
Belajar dari hal kecil untuk melahirkan sesuatu yang besar dan spektakuler.Hari ini kita belajar tentang hal kecil yang memiliki efek besar bagi kehidupan. Jangan menganggap remeh sesuatu yang kecil dan jangan takut menghadapi hal besar yang akan merubah kehidupan. Dari makhluk kecil yang mengguncangkan dunia, kita belajar banyak tentang segala hal. Satu yang pasti bahwa besar ataupun kecil semuanya tak lepas dari KuasaNya. Dan kita yakin bahwa dengan kuasaNya, semuanya akan kembali normal.
Penulis : Elis Lisnawati
- Guru IPS SMPN 1 Cililin
- Staft kurikulum SMPN 1 Cililin,
- Sekretaris MGMP IPS SR 04 KBB
- Sekretaris FKG-IPS KBB
- Penulis tiga buah buku tunggal (Impian Yang Bertepi, Indahnya Terpasung dan Semburat Rasa)
[/responsivevoice]