Berita: Nuni Fitriarosah
PADALARANG-(NEWSROOM) SMPN 1 Padalarang mengadakan kegiatan Perkemahan Jumat Sabtu (Perjusa) yang dilaksanakan di Lokasi Wisata Kuda, Paku Haji Jl. Paku Haji Kecamatan Ngamprah, Kabupaten Bandung Barat dari tanggal 26-27 Oktober 2018. Kegiatan perkemahan ini merupakan salah satu bentuk kegiatan kepramukaan yang telah berjalan dengan baik di SMPN 1 Padalarang.
Perkemahan diikuti oleh seluruh siswa kelas VII yang berjumlah 405 orang. Panitia kegiatan ini terdiri dari Kepala Sekolah, para Pembantu Kepala Sekolah, Guru serta Wali kelas VII. Selain itu, siswa kelas IX yang terdiri atas pengurus Ekstrakurikuler Kepramukaan, OSIS, MPK, dan seluruh pengurus ekstrakurikuler SMPN 1 Padalarang juga turut hadir.
“Kegiatan kepramukaan merupakan wahana pembentukan karakter. Dalam kegiatan kepramukaan, peserta didik akan mendapatkan antara lain pembelajaran religius, kepemimpinan, disiplin, tanggung jawab, kreativitas, gotong royong, kerjasama, tangguh menghadapi rintangan, kepedulian sosial, dan lingkungan”, papar Tetty Rosmiati Mihardja, Kepala SMPN 1 Padalarang ketika dimintai keterangan tentang kegiatan Perjusa di sekolahnya, Jumat (2/11/18).
Kegiatan perkemahan ini mengusung tema “Menumbuhkan Tunas Muda Yang Mandiri, Cerdas, Kreatif dan Religius”. Acara dimulai pukul 09.30, diawali dengan upacara pembukaan yang diikuti oleh semua peserta dan panitia. Bertindak sebagai pembina upacara oleh Kepala SMPN 1 Padalarang.
“Kegiatan ini memiliki tujuan umum menumbuhkan kesadaran seluruh anggota Pramuka SMP Negeri 1 Padalarang. Selain itu juga untuk meningkatkan kemampuan dan menggali potensi diri guna menguasai ilmu pengetahuan” ujar Tetty.
Kegiatan ini merupakan pelaksanaan salah satu program yang telah tertuang dalam kurikulum SMPN 1 Padalarang dengan visi IDHEAL yang merupakan kependekan dari Integritas, Disiplin, Harmonis, Edukatif, Agamis, dan Literat. Seluruh peserta perkemahan tersebut menempati tenda yang ditempatkan secara terpisah antara putra dan putri. Tenda yang berjumlah 90 buah ini masing-masing diisi oleh 4-5 siswa. Ketika ditanya mengenai kesan dan harapan para peserta sesaat setelah pendirian tenda, siswa mengaku sangat senang mengikuti kegiatan perkemahan tersebut dan berharap semua kegiatan akan berjalan lancar tanpa halangan apa pun, terutama cuaca yang mendukung.
Kegiatan perkemahan ini diisi dengan berbagai lomba kepramukaan antara lain pesan berantai, cerdas cermat, penataan tenda, PBB (Peraturan Baris Berbaris), hiking, dan kegiatan penunjang yang berupa penyuluhan, bakti lingkungan, dan pemilihan regu tergiat.
Seluruh peserta mengikuti acara tersebut dengan antusias. Puncaknya terjadi pada saat acara api unggun. Semua peserta turut larut dalam acara tersebut, bahkan sampai ada yang menangis dan saling bermaafan antara satu siswa dengan siswa lain. Pada saat acara tersebut semuanya melebur dalam kesyahduan suasana api unggun yang diisi dengan penampilan kreasi para siswa dan para pendukung acara.
Acara diakhiri dengan renungan malam yang menguras air mata peserta. Seluruh peserta dan panitia meninggalkan lokasi keesokan harinya setelah mengikuti upacara penutupan yang dilaksanakan pukul 10.00 pagi.
“Dasa Darma Pramuka pun bukan sebatas jadi hapalan semata, tetapi harus dipahami, dihayati dan terutama diimplementasikan oleh siswa dalam wujud sikap dan prilaku kehidupan sehari-hari” pungkas Tetty.