Oleh: RAHMAT SODIK
(Guru Matematika SMP Darul Falah 2)
Terdapat banyak pembelajaran bagi guru, bagi panitia, bagi siswa dan bagi sekolah, karena ada sesuatu yang baru. Begitupun dengan siswa. Mereka mendapatkan pengalaman baru dan makin familiar dengan ujian daring. Hal ini menjadikan kerja panitia lebih efektif dan efisien.
Latar Belakang
Pada Maret 2021 sekolah melakukan persiapan Ujian Sekolah Kelas 9. Penulis selaku sekretaris panitia diberikan keleluasaan oleh kepala sekolah untuk mewujudkan apa yang penulis sarankan yaitu menerapkan ujian tersebut dalam jaringan (daring) dan kolaborasi dengan google drive.
Untuk mewujudkan itu penulis bermaksud mengembangkan guru, khususnya pembuat soal, dan guru yang terlibat menjadi panitia. Fokus bagi pembuat soal, bagaimana memindahkan naskah soal dari file dokumen word yang sudah mereka buat ke dalam google formulir, dan untuk yang menjadi panitia fokusnya mengenalkan kerja kolaborasi di google drive bersama.
Penulis berinisiatif membimbing guru tersebut selain kesempatan untuk belajar juga agar ujian sekolah bisa terwujud secara daring. Selain itu, ingin meningkatkan kemampuan guru dan mengembangkan sekolah agar bisa lebih maju.
Langkah Penyelesaian
Kepada guru yang menjadi panitia ujian sekolah fokus pengembangan perihal cara bekerja di google drive bersama. Mulanya penulis mengenalkan cara kerja google drive. Kemudian meminta alamat email mereka. Setelah itu, penulis tambahkan jadi anggota yang bisa mengakses google drive bersama yang lainnya, lalu menjadikan mereka kontributor. Selanjutnya, penulis buatkan linknya yang kemudian dikirimkan ke grup whatsapp panitia, dan meminta mereka untuk membuka dan mengecek apakah sudah bisa mengakses atau belum. Jika sudah maka panitia bisa berkolaborasi pekerjaan.
Di sisi lain, bagi guru pembuat soal ujian sekolah di google formulir sama seperti langkah di atas. Sebelumnya panitia sudah membuatkan format awal google formulir untuk naskah soal, kemudian mereka diminta untuk membuka format tersebut dan menyiapkan file naskah soal yang sudah dibuat dalam bentuk dokumen dan mulai memindahkan setiap naskah dan pilihan jawabanya serta kunci jawaban ke google formulir.
Penulis memberikan pendampingan langsung kepada guru yang membuat soal di google formulir. Mulai dari mengenalkan google formulir, menu-menu dan fungsi setiap tombol. Mereka dipersilahkan untuk mencoba dan melihat perubahannya. Kemudian mereka diajarkan cara memindahkan naskah soal dan pilihan jawabanya ke google formulir. Mereka pun mempraktekannya. Selang beberapa menit mereka menanyakan cara memasukan kunci jawaban dan skor setiap soal, penulis pun memberikan contoh caranya.
Masalah muncul ketika hendak memindahkan naskah soal berupa simbol rumus dan soal berupa gambar. Penulis memberitahukan caranya dengan menggunakan snipping tool. Tetapi mereka belum tahu cara mengoperasikanya bahkan belum pernah mengenalnya. Mereka pun mulai mengeluh kesulitan. Mungkin dirasa agak ribet dan lama. Penulis memberikan motivasi “insha Allah pasti bisa” dan meberikan keyakinan bahwa yakin pasti bisa.
Di tengah masalah di atas, terpikirkan untuk menggunakan aplikasi/software yang lain sekiranya lebih mudah dan ingat menggunakan software fastone, aplikasi yang bisa mengcrop layar dengan lebih sederhana dan cepat. Maka penulis pun membantu menginstalkan ke dalam komputernya dan mengajarkan cara menggunakanya. Setelah menggunakan software fastone mereka mengungkapkan kegembiraanya karena lebih mudah dan menjadi lebih cepat menyelesaikan pembuatan soal di google formulirnya.
Sementara itu, untuk panitia ujian sekolah sebagian besar penulis bimbing secara jarak jauh melalui whatsapp. Penulis mengintruksikan untuk melanjutkan/merevisi google formulir ujian sekolah, seperti membuatkan kop lembar jawaban/ headernya. Anggota lain membantu mengecek, membuat google formulir berita acara ujian sekolah, mengecek naskah, pilhan dan kunci jawaban yang telah dibuat oleh guru pembuat soal dan membuat spreadsheet penilaian ujian.
Hasil
Apa yang kami usahakan adalah untuk mewujudkan ujian sekolah kelas 9 secara daring. Dengan naskah soal yang sudah langsung tertera di google formulirnya, dan jawaban siswa otomatis terekam dalam spreadsheet, sekaligus analisis soal dan skor sudah bisa langsung muncul. Sehingga hal ini memudahkan dalam pengolahan nilai.
semua mata pelajaran uang diujikan sudah dibuatkan google formulirnya. Sebelum diberikan kepada siswa, kami mensimulasikan dulu secara internal. Ditemukan beberapa kesalahan kecil seperti kelewat kunci jawabannya sehingga skor tidak full 100. Kemudian terdapat soal yang gambarnya tidak ada karena terlewat tau belum dicopikan. Namun semuanya bisa diselesaikan. Sehingga saat pelaksanaan ujian sekolah semuanya berjalan lancar dan sukses. Begitu juga dengan panitia semua terkoordinasi dengan rapih, administrasi terpantau oleh semuanya sehingga bisa saling melengkapi.
Simpulan
Akhirnya, kami merasa puas dengan ujian sekolah daring kali ini. Terdapat banyak pembelajaran bagi guru, bagi panitia, bagi siswa dan bagi sekolah, karena ada sesuatu yang baru. Begitupun dengan siswa. mereka mendapatkan pengalaman baru dan makin familiar dengan ujian daring. Hal ini menjadikan kerja panitia lebih efektif dan efisien.***
Catatan: Tulisan lebih lengkap dapat disimak di Buku Kumpulan Best Practice yang segera kan terbit.
Profil Penulis
Rahmat Sodik, Guru Matematika SMP Darul Falah 2. Peserta Guru Berprestasi KBB Tahun 2018 mewakili Sub Rayon 4.
Editor: Adhyatnika Geusan Ulun
Mantap…hal menurut kita sulit jika dikerjakan bersama akan terasa mudah, semangat terus. Guru guru Indonesia.