Endang Wahyu Widiasari, M.Pd
(Guru IPS SMPN 4 Cikalongwetan)
Kegiatan penyampaian tujuan kegiatan pembelajaran kepada orang tua siswa ini perlu dilakukan, untuk memberikan pemahaman bahwa pembelajaran yang akan dilakukan memerlukan kolaborasi antar guru, siswa dan orang tua. Orang tua mempunyai tugas untuk membimbing putra-putrinya belajar selama kegiatan berlangsung, dengan tetap bisa melakukan aktivitas sebagaimana mestinya.
Latar Belakang
Pembelajaran jarak jauh (PJJ) banyak mengalami kesulitan, baik siswa maupun guru. Namun, mau tidak mau di masa pandemi covid 19 ini harus dilaksanakan. Tujuannya adalah untuk memutus mata rantai penularannya.
Pembelajaran daring yang terkesan dipaksakan, memaksa kita juga untuk berusaha mengenal dan belajar teknologi informasi lebih dalam lagi. Sampai hari ini rasanya belum ada trik dan metode yang dipandang berhasil untuk kegiatan PJJ. Namun, guru dituntut untuk terus berinovasi memperbaiki kegiatan PJJ, untuk menggali potensi siswa.
Pada awal diberlakukan pembelajaran jarak jauh membuat siswa kehilangan motivasi untuk belajar. Mereka, saat belajar moda daring, jarang sekali terlihat aktif. Hal ini dibuktikan dengan sulitnya mereka mengumpulkan tugas. Termasuk curhatan orang tua, kalau anak-anaknya sulit sekali untuk belajar di rumah. Belajar di rumah menjadi sebab siswa dan orang tua merasa tidak nyaman. Gurupun sama karena kelelahan mengajar moda ini.
Langkah Penyelesaian
Untuk menyiasati kegiatan PJJ, agar bisa berjalan lancar, Mendikbudi, Nadiem Makarim, memberikan tujuh tips dalam pembelajaran jarak jauh, diantaranya:
- Hindari stress
- Membagi kelas menjadi kelompok yang lebih kecil
- Memcoba model pembelajaran Project Based Learning
- Alokasikan lebih banyak waktu bagi yang tertinggal
- Fokus kepada yang terpenting
- Saling berbagi informasi antar sesama guru
- Jalankan peran pendidik dengan senang hati
Salah satu tips yang diberikan oleh Mas Mentri tersebut adalah mencoba model pembelajaran Projeck Based Learning (PJBL).
Seperti diketahui, PJBL merupakan strategi belajar mengajar yang melibatkan siswa untuk mengerjakan sebuah proyek yang bermanfaat untuk menyelesaikan permasalahan masyarakat atau lingkungan, permasalahan yang dikaji merupakan permasalahan yang kompleks dan membutuhkan penguasaan berbagai konsep atau materi pelajaran dalam upaya penyelesaiannya, proyek yang dibuat dapat merupakan proyek dari satu guru, atau proyek bersama dari beberapa guru yang mengasuh pelajaran yang berbeda. (Abdullah Sani (2015:172))
Kegiatan pembelajaran dengan menggunakan model di atas tidak harus berdiri sendiri pada satu bidang studi tertentu tetapi dapat juga gabungan dari berbagai mata pelajaran. Hal ini akan mempermudah siswa dalam pengerjaan. Selain itu, tidak banyak menyita waktu, sebab gabungan pelajaran dapat disatukan untuk menghasilkan sebuah proyek.
Selain itu, kolaborasi guru antar mata pelajaran dalam pembuatan proyek ini selain mempercepat tercapainya tujuan pembelajaran juga membuat siswa lebih kreatif, inovatif, memudahkan dalam memberikan bimbingan, bisa mengurangi beban kerja guru karena siswa dibimbing oleh beberapa guru yang berbeda mata pelajaran. Tentunya akan terasa melelahkan jika guru hanya sendiri membingbing siswa dalam kegiatan pembelajaran, selain itu juga untuk menekan biaya yang terlalu tinggi dalam pembuatan proyek.
Untuk mencapai tujuan di atas, penulis mencoba mengolaborasi antar mata pelajaran untuk membuat satu proyek.
Adapun langkah-langkah yang dilakukan dalam pengerjaan proyek ini adalah sebagai berikut.
Pertama, berembuk bersama semua guru untuk mencari kompetensi dasar yang sesuai dengan mata pelajaran lain, dan digabungkan dalam satu tema. Dari hasil rembungan tersebut kami berhasil menggabungkan 11 mata pelajaran dalam satu kegiatan pengerjaan proyek.
Kedua, karena kita tidak bisa berkomunikasi langsung dengan siswa, maka untuk memperjelas tujuan pembelajaran kita komunikasikan juga dengan orang tua, baik via daring ataupun luring.
Kegiatan penyampaian tujuan kegiatan pembelajaran kepada orang tua siswa ini perlu dilakukan, untuk memberikan pemahaman bahwa pembelajaran yang akan dilakukan memerlukan kolaborasi antar guru, siswa dan orang tua. Orang tua mempunyai tugas untuk membimbing putra-putrinya belajar selama kegiatan berlangsung, dengan tetap bisa melakukan aktivitas sebagai mana mestinya.
Pihak sekolah juga memahani tidak semua orang tua bisa membimbing anak-anaknya secara penuh, karena mereka juga harus bekerja mencari nafkah. Selain itu, kami juga memahami tidak semua orang tua paham dengan materi pelajaran yang akan diberikan kepada siswa. Akan tetapi bimbingan mutlak diperlukan, minimal orang tua mengetahui proyek dan materi apa yang akan sisampaikan oleh guru dalam kegiatan pembelajaran/
selanjutnya, menjelaskan manfaat melakukan pembelajaran berbasis proyek, selain pada orang tua juga pada siswa.
Adapun tujuan yang ingin dicapai adalah: membuat siswa aktif dan kreatif. Sehingga proses kegiatan belajar tidak hanya terpaku pada lembar kerja atau layar handphone yang terkadang membuat jenuh, dengan membuat proyek. Selain itu, diharapkan menjadi cara yang bagus untuk membuat siswa terlibat dalam pembelajaran otentik dan membangun keterampilan yang bermanfaat.
Kemudian, menjelaskan cara mendukung siswa dalam belajar di rumah, yaitu dengan memberikan pemahaman kepada orangtua bahwa setiap anak mempunyai gaya yang berbeda dalam belajar, dan yang utama kita harus tenangkan kalau kegiatan pembelajaran jarak jauh ini jangan menjadikan mereka
Selanjutnya adalah membentuk kelas dalam kelompok yang kecil, satu kelopok terdiri dari lima siswa dibawah bimbingan satu guru. Kegiatan pembelajaran dilakukan dengan jadwal tatap muka dan juga daring yang sudah diterapkan
Akhirnya, untuk mempermudah penyampaian materi pembelajaran semua guru membuat video pembelajaran.
Hasil
Dari kegiatan-kegiatan yang dilakukan di atas, setelah dianalisis hasilnya sebagai berikut.
- Dengan keterlibatan seluruh guru mata pelajaran, wali kelas dan juga orang tua pembelajaran jarak jauh menjadi satu kesatuan. Hal ini membuat tujuan pembelajaran mudah tercapai. Anak-anak aktif dalam mengerjaan tugas yang diberikan.
- Nilai pengetahuan, keterampilan dan sikap, selama proses kegiatan pembelajaran juga meningkat. Walaupun pemeblajaran tidak mengejar target kurikulum.
- Dari ketepatan waktu mengumpulkan tugas, 96 persen siswa mengerjakannya dengan tepat waktu. Berdasarkan hasil survey lewat link gogleform, 94 % siswa merasa senang dengan kegiatan pembelajaran yang dilakukan.
- Dari hasil survey itu juga diperoleh bahwa 88 % siswa mendapat bimbingan dari orang tua.
- Berdasarkan hasil wawancara dengan beberapa orang tua, mereka memberikan pendapatnya dengan kolarorasi antar mata pelajaran menbuat siswa tidak terbebani dengan tugas-tugas. Kegiatan belajar mengajar pun berjalan dengan baik.
Simpulan
Kolaborasi antar mata pelajaran dapat dijadikan salah satu strategi dalam kegiatan pembelajaran jarak jauh. Siswa tidak terbebani oleh tugas-tugas yang berat. Selain itu, guru menjadi lebih mudah mencapai tujuan pelajaran, dan dapat mengurangi kejenuhan dalam kegiatan pembelajaran.***
Catatan: Tulisan di atas lebih lengkap dapat disimak di Kumpulan Buku Best Practice yang segera akan terbit.
Profil Penulis
Endang Wahyu Widiasari, M.Pd. mengajar Mata Pelajaran IPS di SMPN 4 Cikalongwetan, karya yang pernah dihasilkan: 16 buku tunggal dan 6 buku antologi, prestasi yang pernah diraih: Prestasi: Juara Kreativitas Mengajar 2018, The Best Ten Guru Inspiratif Jabar 2016, Juara Guru Berprestasi tingkat KBB 2017, Juara Guru Berprestasi Provinsi 2018, Juara Guru Inspiratif Jabar 2018, Juara Pengelola TBM Tingkat KBB 2019, Juara ke 4 Pengelola TBM Tingkat Provinsi 2019, Naskah Buku Trebaik dalam Diseminasi Literasi Nasional, Juara Diseminsai Literasi Nasional, Juara Guru Insiratif Nasional 2020. Penghargaan dari PGRI sebagai Guru Berprestasi Bidang Akademik, dan dari Bupati Sebagai Guru Penulis.
Editor: Adhyatnika Geusan Ulun