Oleh: Endang Wahyu Widiasari, M.Pd
Guru Di SMPN 4 Cikalongwetan
Majalah Dinding atau dikenal dengan nama Mading rasanya sudah tidak asing lagi terdengar ditelinga, hampir setiap sekolah mempunya Mading Sekolah. Namun sayang terkadang keberadaannya kurang diperhatikan, tidak jarang ketika saya berkunjung ke suatu sekolah, kertasnya sudah lapuk dan tulisannya sudah tidak terbaca. Mungkin karena terlalu lama tidak diganti dengan karya-karya yang baru.
Sebaiknya Mading sekolah dikelola dengan baik, idealnya diganti setiap 2 minggu sekali ini untuk memotivasi siswa memupuk kebiasaan menulis dan mengembangkan kreativitasnya. Selain itu Mading sekolah juga bisa jadi ajang untuk menyebarkan informasi kepada seluruh warga sekolah.
Selain berfungsi sebagai media komunikasi antara siswa dengan siswa dan juga dengan sekolah. Mading juga berfungsi sebagai media pembelajaran bagi siswa untuk mengembangkan keterampilan menulis. Minat dan kegemaran menulis bisa dimulai dan dikembangkan melalui Mading.
Keberadaan Mading sekolah sangatlah vital, dalam Mading terangkum semua aktivitas sekolah, kegiatan ekstrakurikuler bisa ditempelkan di Mading, prestasi siswa dan guru bisa ditampilkan di Mading, bahkan karya-karya siswa dan guru bisa juga ditempelkan di Mading sekolah.
Jikalah Mading dikelola dengan baik akan menjadi penghubung antara pihak sekolah dengan seluruh warga sekolah. Dari Mading sekolah bisa dikembangkan menjadi lebih luas lagi. Karya tulis siswa dan guru baik yang sudah ditempel di Mading ataupun belum bisa dipublikasi dalam bentuk Majalah sekolah. Majalah Sekolah ini mempunyai manfaat yang luar biasa untuk perkembangan kegiatan literasi di sekolah.
Bagi keluarga besar sekolah, Majalah Sekolah bisa dijadikan sebagai ajang untuk membiasakan kegiatan membaca dan menulis. Bagi pihak luar selain menanamkan budaya baca kepada masyarakat melalui Majalah Sekolah juga memperkenalkan keberadaan dan perkembangan sekolah kepada masyarakat, maupun Instansi Pemerintah setempat dan untuk para donatur yang selalu membantu keberadaan sekolah. Tanpa harus datang ke sekolah, Majalah Sekolah menjadi penghubung antara Sekolah dan Pihak luar.
Mading dan Majalah Sekolah yang dikelola SMPN 4 Cikalongwetan terbukti dapat memotivasi warga sekolah untuk berkarya membuat karya tulis, semakin hari semakin berkembang dan bertambah banyak, kemudian kamipun berinisiatif bagaimana kalau karya tulis ini dikumpulkan dan dijilid menjadi satu bendel dan diberi judul kumpulan karya tulis siswa dan guru.
Dari ide sederhana itu lahirlah buku-buku karya guru dan siswa, baik secara gabungan dari beberapa penulis maupun penulis buku yang ditulis sendiri. Untuk menghasilkan yang besar mulailah dari hal-hal yang kecil, tapi kita kerjakan secara konsisten dan kontinu, Insyaalloh dari hal yang kecil jika dikerjakan terus menerus dan ikhlas akan menghasilkan hal yang besar dan luar biasa.
Ada beberapa karya tulis yang dihasilkan oleh sekolah kami, diantaranya; Majalah Sekolah edisi 1 sampai dengan 14, buku antologi puisi karya siswa (Generasi Cahaya), naskah buku karya siswa atas nama Silvia, buku ontologi karya guru (Cahaya Di Kaki Burangrang), 11 buku karya guru yang ditulis diantaranya: Gerakan literasi di Sekolahku, Sejumlah Kisah dari Kaki Burangrang, Visi misi Menjadi Guru, Keceriaan di Dalam Kelas, Warisan untuk Anak Cucuku, Menggali Potesi Siswa Melalui Ekatrakurikuler, Rumahku Surgaku, Curhat Anak Anakku, Sejumlah Kisah Dari kaki Burangrang, Gerakan literasi masyrakat..
Mading pada proses pelaksanaannya bukan hanya tempat belajar menulis, tapi juga tempat mengembangkan kemampuan berorganisasi. Di dalam tim Mading juga para siswa dibawah bimbingan guru belajar membuat program, disiplin mengganti karya-karya yang ditempelkan di Mading, kerjasama menghargai orang lain. Mading bisa salah satu cara yang efektif untuk menanamkan pendidikan karakter.
Begitu banyak mamfaat dari kegiatan Mading yang dikelola oleh sekolah, jangan sepelekan keberadaan Mading sekolah. Bermula dari Mading, kemudian menjadi majalah dan bermetamorfosa menjadi buku-buku seluruh warga sekolah, semua berawal dari hal yang kecil dan terkadang disepelekan, tetapi jika dikerjakan secara konsisten akhirnya bisa menghasilkan karya yang luar biasa.
Saya sependapat dg teks diatas,cuman sulit untuk mengarahkan pola pikir orang lain.sekarang semua selalu dikaitkan dengan materi.padahal kalo dilakukan dengan serius tentu akan menghasilkan materi tsb.