Oleh: Siti Endang Maesaroh
(Guru SMPN 1 Gununghalu)
Di tengah gempuran modernitas yang tak kenal henti, SMP Negeri 1 Gununghalu mengambil langkah strategis dengan meluncurkan program “Gerakan Duha Bermakna” (GERHANA). Program ini merupakan jawaban atas kebutuhan mendesak untuk menanamkan karakter kuat dan membangun profil pelajar Pancasila yang religius di kalangan siswa.
SMPN 1 Gununghalu dikelilingi oleh banyak pesantren, menciptakan lingkungan yang kaya akan nilai-nilai spiritual. Namun, tantangan zaman menuntut lebih dari sekadar lingkungan yang mendukung; dibutuhkan program yang dapat mengembangkan kepemimpinan murid dan membentuk karakter mereka. GERHANA hadir sebagai solusi, dengan harapan siswa akan terbiasa sarapan pagi, mengurangi sampah plastik, dan meningkatkan partisipasi dalam kegiatan keagamaan.
GERHANA dirancang untuk membantu membangun akidah dan akhlak siswa, memperkuat ikatan spiritual mereka dengan Tuhan, dan membentuk karakter disiplin. Program ini juga bertujuan untuk meningkatkan nilai religius siswa, mencakup hubungan mereka dengan Tuhan, sesama, dan lingkungan.
Sejak dimulai pada tahun 2022, GERHANA telah mencapai hasil yang signifikan:
- Pembentukan Karakter: Siswa menjadi lebih religius, disiplin, bertanggung jawab, dan menghargai waktu.
- Peningkatan Kesehatan Mental: Program ini telah membantu siswa terhindar dari stres dan kecemasan, serta meningkatkan kesejahteraan mental mereka.
- Pembangunan Koneksi Spiritual: GERHANA telah memperkuat keyakinan dan hubungan spiritual siswa dengan Tuhan, memberikan rasa damai dan ketenangan.
- Kolaborasi: Terjalinnya kerjasama dengan guru mengaji dan pihak luar lainnya.
- Pengurangan Sampah: GERHANA turut berkontribusi dalam mengurangi masalah sampah di sekolah.
GERHANA menargetkan seluruh siswa dan warga sekolah, termasuk kepala sekolah, para guru, dan tenaga pendidik. Pelaksanaan program ini dilakukan setiap hari Rabu, dengan kolaborasi antara Kesiswaan, Guru Mata Pelajaran PAI, Koordinator BHBS, guru pengajian, dan guru ekstrakurikuler keagamaa
Bapak kepala sekolah dan wakil kepala sekolah di bidang kesiswaan diminta untuk mengevaluasi keberjalanan dari program ini. Penulis juga akan menyiapkan angket untuk para siswa sebagai refleksi atau survey. Evaluasi dari program ini juga bisa dilihat dari karakter siswa yang berubah lebih baik dan keaktifan siswa mengikuti pengajian di lingkungannya masing-masing. Dengan melihat lembar kemajuan hafalan siswa (pada program tahfidz) serta kemmaampuan siswa dalam mengaji AL-Qur’an.
Salah satu tantangan utama adalah kurangnya dukungan dari sebagian guru. Solusi yang diusulkan adalah meningkatkan kesadaran instrinsik setiap guru tentang pentingnya program ini sebagai kebiasaan baik di sekolah, serta memperoleh dukungan politik melalui keputusan kepala sekolah. *