Berita: Nuni Fitriarosah
PADALARANG–(NEWSROOM). Tahun Pelajaran 2019/2020 hampir berakhir, PAT yang dilakukan untuk mengukur pencapaian kompetensi siswa telah diselenggarakan dari tanggal 20-24 Mei 2019. Biasanya jeda waktu PAT dan pembagian laporan peserta didik diisi dengan kegiatan class meeting atau pekan olahraga antar kelas. Namun, karena bertepatan dengan Ramadhan maka Pengurus OSIS SMPN 1 Padalarang mengisi jeda PAT kali ini dengan menyelenggarakan bakti sosial (Baksos) pada Senin (27/5/2019).
“Setelah selesai PAT biasanya kami menyelenggarakan lomba antar kelas. Berhubung waktu mepet kami mambuat program Baksos. Baksos tidak hanya diselenggarakan jika ada bencana, namun setiap saat kita dapat berbagi contohnya di Ramadan ini,” kata Valerine Dwi Rahayuningtyas Danur, Ketua OSIS SMPN 1 Padalarang.
Bakti sosial dilaksanakan sebagai wujud kepedulian dan rasa kemanusaiaan terhadap sesama manusia. Selain mempererat hubungan antar sesama manusia, bakti sosial juga dapat dijadikan sebagai sarana aktualisasi diri siswa untuk membantu sesama. Banyak cara yang dapat dilakukan siswa dalam membantu sesama baik secara pribadi maupun organisasi. Siswa dapat berpartisipasi aktif dalam membantu sesama melalui proses belajar dengan terjun langsung ke lapangan.
“Saya sangat mendukung kegiatan positif siswa. Dengan kegiatan bakti sosial ini mengajarkan siswa untuk saling peduli, mewujudkan rasa cinta kasih, dan saling menolong bagi mereka yang membutuhkan uluran tangan. Selain itu kegiatan bakti sosial juga membantu pembentukan karakter dan kepekaan sosial terhadap sesame,” ujar Tetty Rosmiati Miharja, Kepala SMPN 1 Padalarang.
Hanny Meitavanny, Pembina OSIS SMPN 1 Padalarang menuturkan bawa kegiatan bakti sosial sosial ini didorong dengan adanya keinginan siswa untuk berbagi. Lebih jauh lagi, Hanny menjelaskan teknis bakti sosial dimulai dengan setiap siswa mengumpulkan satu jenis makanan atau minuman yang telah disepakati sebelumnya. Makanan dan minuman tersebut dibuat parcel sederhana dan terbentuklah 70 buah parcel. Setelah itu, parcel-parcel tersebut diberikan ke para GTT (Guru Tidak Tetap) dan TUTT (Tata Usaha Tidak Tetap) di lingkungan SMPN 1 padalarang. Parcel sederhana ini pun diperuntukkan untuk siswa dan warga sekitar SMPN 1 padalarang yang kurang mampu. Kegiatan bakti sosial memberikan pembelajaran tersendiri untuk siswa yaitu menumbuhkan kepekaan sosial serta pembentukan sikap dan kepribadian..
“Perhatian siswa terhadap lingkungan sekitar merupakan kegiatan yang sangat positif. Kegiatan ini semoga dapat berjalan rutin. Dampak bakti sosial bagi siswa dapat menumbuhkan keinginan untuk berbagi yang tertanam pada diri siswa.” Pungkas Hanny.