Oleh: Dra. Hj. Yeti Resmiati, M.M.
(Kepala SMPN 2 Parongpong)
Pada masa Pandemi Covid sekarang ini, penghentian proses pembelajaran tatap muka langsung merupakan tindakan kedisiplinan. Pemerintah telah berupaya memutus rantai penyebaran Virus Covid -19 melalui dunia pengajaran di lembaga pendidikan. Proses pembelajaran selanjutnya, dilaksanakan dengan metode daring atau luring jika kondisi dan situasi mengizinkan. Dengan demikian, lembaga pendidikan khususnya para pendidik harus melakukan berbagai upaya dalam pengintegrasian teknologi agar mampu membuka jendela dunia melalui keterampilan ilmu teknologi dan komunikasi melalui interaksi digital.
Sebagian kehidupan kita sekarang diwarnai oleh pemanfaatan IT (Ilmu Pengetahuan dan teknologi komunikasi). Teknologi ini digunakan pada gerak langkah yang sangat mudah dan cepat dari perubahan pergantian teknologi yang statis menjadi teknologi yang dinamis. Dengan kata lain, pemanfaatan teknologi usang atau sudah lama mengalami pengintegrasian menjadi teknologi yang kebaruan atau masa kini. Dengan demikian, setiap orang dituntut harus mampu memanfatkan ranah digitalisasi dan internet dalam kehidupannya agar dapat bersaing di kancah nasional ataupun internasional di belahan dunia lain.
Berdasarkan pernyataan di atas, seorang pendidik atau peserta didik harus mampu meningkarkan pengetahuan dan keterampilannya dalam setiap kegiatan pembelajarannya. Pada setiap diri pendidik dan peserta didik dituntut untuk mampu mengantisipasi dan memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi pembelajarannya baik secara daring maupun luring. Setiap pendidik atau peserta didik pada masa pembelajaran luring atau daring selalu dituntut memiliki jiwa- jiwa inovatif dan kreatif. Dengan demikian, mereka akan mampu mengatasi permasalahan dan kesulitan pembelajaran melalui interaksi digitalnya.
Sekalipun para peserta didik dan para pendidik belum beroleh pengalaman pembelajaran daring, namun, mereka akan berusaha melakukan keterpaksaan untuk selalu belajar sehingga akan muncul kreativitas dan inovasi pada diri mereka. Mereka akan mencoba dan selalu berkemauan untuk meningkatkan kemampuan dan keterampilannya sehingga bagi pendidik akan lebih antusias karena tidak mau kalah oleh peserta didiknya.
Selain itu, dari setiap para pendidik dituntut mampu mengambil langkah yang tepat untuk berkolaborasi dan berinteraksi dengan peserta didik sehingga peserta didik tidak merasa ditinggalkan tetapi akan merasa diperhatikan. Maksudnya, para pendidik tidak hanya memberikan materi dan penugasan saja, tetapi harus selalu mampu berinteraksi dengan peserta didik sebab pembelajaran jarak jauh( PJJ ) merupakan sebuah model belajar mengajar yang memberikan kebebasan kepada peserta didik. Hal ini dilakukan untuk mengatur sendiri cara belajar nyata tanpa harus terikat oleh orang lain, oleh ruang dan waktu, serta oleh gurunya.
Dengan sedikit kemungkinan adanya keterlibatan atau campur tangan orang tua dan masyarakat dalam rangka pengawasan dan pemantauan. Dengan demikian, dituntut pada diri setiap guru sebagai pendidik untuk mampu memilih metode belajar mengajar yang ampuh pada masa PJJ Pandemi Covid – 19 ini. Perlu adanya upaya tertentu untuk mengatasi berbagai permasalahan yang kemungkinan muncul pada diri peserta didik.
Proses pembelajaran selanjutnya dilaksanakan dangan menggunakan metode daring atau luring sesuai dengan kondisi dan situasi. Adakah teknologi dan komunikasi yang paling cocok untuk membuka jendela dunia di situasi Pandemi Covid sekarang ini? Ternyata metode E- Leaning merupakan suatu proses Pembelajaran Jarak Jauh( PJJ) yang paling disukai dan sering digunakan oleh para pendidik dan peserta didik dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran di dunia sekolah.
Menurut para ahli Metode E- Leaning adalah suatu proses pembelajaran jarak jauh dengan cara menggabungkan prinsip- prinsip dalam proses pembelajaran dengan teknologi ( Ardiansyah, 2013 ). Pendapat lain menyatakan bahwa E- Leaning merupakan segala aktivitas belajar yang menggunakan bantuan teknologi elektronik”. ( RUSMAN, 2012: 293). Dengan demikian metode E- Leaning merupakan suatu proses pembelajaran yang berbasis elektronik berbentuk alamat situs atau istilah kerennya website. Penyajian pembelajaran berbasis website ini ternyata lebih saling melakukan aksi, hubungan antara pendidik dengan peserta didik, antara peserta didik dengan temannya atau orang tua, antara pendidik dengan orang tua, bahkan antara peserta didik dengan masyarakat. Interaksi terjadi karena adanya hubungan sebab akibat yang ditimbulkan dengan adanya website ini.
Pemanfaatan E- Leaning cukup mampu meningkatkan hasil pembelajaran secara maksimal jika dimanfaatkan dengan sebaik- baiknya. Apalagi pada masa Covid-19 ini karena E- Leaning mempermudah interaksi antara peserta didik dengan materi yang diajarkan oleh gurunya. Selain itu, proses pembelajaran dapat dilakukan dengan lebih banyak waktu yang dapat dimanfaatkan oleh pengajar dan warga belajar. Pemanfaatan E- Leaning yang digunakan oleh para pendidik atau peserta didik pada saat PJJ daring atau luring ini pada umumnya adalah dengan memanfaatkan jaringan internet WF atau data seluler ataupun modem. Berbagai media aplikasi yang digunakan antara lain: zoom, webex, Google Meet, Google Class Roon, WA, Google Form, instagram, dan Youtube, serta TVRI.
Berbagai kendala dalam pelaksanaan Pembelaharan Jarak Jauh dengan sistem E- Leaning masih banyak ditemukan. Kendala yang dihadapi para pendidik dan peserta didik adalah masih ada pendidik atau peserta didik yang kurang mampu dalam penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam penyelenggaraan pembelajaran daring ( PJJ). Apalagi, jika menggunakan aplikasi tatap muka melalui zoom meet, webex, atau google meet sehingga harus melibatkan operator. Di samping itu,keterbatasan akses internet oleh pendidik atau peserta didik dalam melaksanakan proses pembelajaran daring masih menghantui sampai saat ini.
Adapun kelemahan lain dari pembelajaran E- Leaning yang ditemukan dari keluhan beberapa tenaga pendidik. Keluhan tersebut selain keterbatasan internet dan gangguan sinyal, juga peserta didik tidak ada motivasi karena latar belakang keluarga tidak mendukung. Jangankan untuk membeli HP dan kuota, untuk makanpun kesulitan. Banyak juga peserta didik yang tidak terperhatikan karena salah satu atau kedua orang tuanya meninggal akibat Covid. Di samping itu, ada beberapa orang tua yang kadang- kadang menyuruh anaknya untuk mengasuh adiknya atau menjaga warungnya pada waktu dan saat pembelajaran onlivne berlangsung.
Adapun solusi untuk mengatasi dampak pembelajaran jarak jauh dengan metode E- Leaning adalah:
- Memanfaatkan group paguyuban OT peserta didik untuk memberikan pesan, solusi praktis, dan obrolan untuk menyikapi aktivitas pembelajaran daring selama masa pandemi;
- Manfaatkan alat komunikasi dan teknologi secara maksimal untuk mengakomodir segala keluhan, komentar, dan saran baik yang datang dari orang tua maupun peserta didik;
- Laksanakan komitmen pembelajaran secara maksimal, menarik, dengan metode berfariatif dari mulai persiapan, pelaksanaan, sampai evaluasi;
- Sebaiknya setiap pendidik memasuki awal pembelajan dan akhir pembelajaran dengan tepat waktu sehingga anak berdisiplin mencontoh gurunya;
- Awali pembelajaran dengan berdoa agar dilindungi Tuhan Yang Maha Esa serta laksanakan pengabsenan secara konsisten;
5.Jelaskan materi secara koheren dan eces, bahasa yang mudah dipahami, santun, dan komunikatif;
- Berikan reword kepada peserta yang mampu menjawab, bertanya, atau melaporkan hasil dengan tepat. Bisa berupa kata- kata: hebat, luar biasa, keren, atau acungan jempol. Bisa juga dengan menyebutkan nilainya dan diumumkan begitu selesai pembelajaran online;
- Pada saat proses pembelajaran inti, lakukan pembelajaran diskusi atau tanya jawab baik antara pendidik dengan peserta didik, atau peserta didik dengan temannya agar terjadi share pembelajaran sehingga muncul keberanian mengeluarkan pendapat sehingga pembelajaran hidup;
- Pada akhir pembelajaran, pendidik dan peserta didik sebaiknya membuat kesimpulan sebagai pijakan dalam catatan untuk selalu diingat;
- Biasakanlah pendidik dan peserta didik melakukan refleksi pada akhir pembelajaran dalam buku diary peserta didik untuk mengetahui apakah pembelajaran saat itu baik, bagus, boring, atau bosan, dll. Hasil tulisannya dibacakan;
- Setiap tugas atau tes tertulis baikmpekerjaan rumah atau tes ualangan harian hendaknya dinilai oleh pendidik dan diparaf. Kemudian ditandatangani orang tua agar peserta didik melajukan dengan jujur dan bertanggungjawab;
- Bagi peserta yang terkendala HP, pembelajaran bisa dilakukan secara luring. Apakah peserta didik datang atau para pendidik mendatangi rumah (Home Visit) dengan protokol kesehatan yang ketat.
- Lakukan pengabsenan secara konsisten dan berkesinambungan. Jangan pernah lupa atau terlewat agar peserta didik merasa diperhatikan secara kontinu.
Seirama dengan uraian upaya mewujudkan kondisi di atas, dapat disimpulkan bahwa setiap pendidik dan peserta didik, harus mampu berupaya untuk selalu meng- upgrade atau memutahirkan dan mengembangkan kemampuan kompetensi dirinya. Hal ini dilakukan sebagai upaya untuk mengantisipasi permasalahan dan kesulitan pembelajaran daring maupun luring dengan peserta didik melalui interaksi digitalnya. Untuk pemenuhan keperluan ini dibutuhkan sebuah upaya yaitu kemampuan mengintegrasikan keterampilan ilmu teknologi dan komunikasi melalui interaksi digitalnya agar permasalahan dan kesulitan pembelajaran dapat diatasi.
Metode E- leaning merupakan sebuah proses pembelajaran jarak jauh yang paling disukai dan sering digunakan dan dimanfaatkan dalam peoses pembelajaran oleh para pendidik dan peserta didik. Metode ini merupakan suatu proses pembelajaran yang berbasis elektronik Pemanfaatan E- Leaning mempermudah interaksi antara peserta didik dalam menyampaikan materinya. Perangkat yang digunakan pada masa PJJ daring ataupun luring adalah WF, data seluler, atau modem. Dengan metode E- Leaning, para pendidik dan peserta didik di SMPN 2 Parongpong dapat berusaha melakukan keterpaksaan untuk selalu belajar sehingga muncul kreativitas dan inovasi pembelajaran. Mereka selalu berusaha agar berkemauan untuk melakukan kegiatan pembelajaran kebaruan.
Ternyata, metode E-Leaning yang digunakan pendidik dan peserta didik khususnya di SMPN 2 Parongpong cukup mampu meningkatkan hasil pembelajaran secara maksimal walaupun banyak mengalami berbagai hambatan. Kendala tersebut muncul dari peserta didik yaitu tidak ada motivasi karena latar belakang orang tua yang tidak mendukung akibat Covid-19 ini. Walau demikian, jurus- jurus yang dilakukan pada saat melakukan langkah- langkah pembelajaran daring harus tetap dilakukan sesuai dengan tuntutan yang terdapat dalam Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ( RPP ) masing- masing. Dengan demikian, pembelajaran jarak jauh akan tetap berhasil sesuai yang diharapkan.
Profil Penulis
Nama : Dra. HJ. Yeti Resmiati, M.M.
Alamat : Jl. Maribaya langensari, No. 207, Rt 04/ Rw 03, Ds. Langensari, Kec. Lembang, Kab. Bandung Barat
Tempat/ Tanggal Lahir : Garut, 04 juni 1963
Unit Kerja : SMPN 2 Parongpong
Pekerjaan : Kepala Sekolah
Alamat email : yetiresmiati1963@gmail.com