Oleh: DR. Ade Irma Mulyati,M.M.Pd
(SDN Pakusarakan)
Proses Jalannya Aksi
Atas dasar adanya kesadaran bahwa setiap program pembelajaran yang dikembangkan di sekolah baik itu dalam bentuk kurikuler, kokurikuler, dan ekstrakurikuler harus benar-benar memiliki faedah dan bermanfaat bagi hidup masa kini dan masa mendatang sehingga siswa senang mempelajarinya.
Seperti yang disampaikan oleh Mulyasa (2012:97) menyatakan, pembelajaran yang menyenangkan memerlukan pelibatan emosi anak dalam proses pembelajaran, karena faktor emosi merupakan faktor penting dan menentukan efektivitas proses pembelajaran. untuk itulah maka di SDN Pakusarakan digagas untuk dibentuk sebuah Komunitas Siswa yang diberi nama “Gerlis Apresiatif”.
Dibentuknya Komunitas Gerlis Apresiatif sebagai langkah nyata dari pemahaman bahwa setiap tindakan perlakuan dan kegiatan yang diputuskan oleh sekolah harus dipikirkan terlebih dahulu apakah akan memberikan pengaruh positif terhadap siswa atau tidak.
Untuk mewujudkannya guru sebagai pelaku yang mengarahkan perlu memiliki kemampuan berfikir konstruktif dengan memaksimalkan potensi yang dimiliki sekolah serta mendayagunakan terhadap pencapaian pembelajaran siswa. Adanya Komunitas Gerlis Apresiatif sebagai bentuk pelibatan siswa agar lebih aktif dalam pembelajaran secara fisik, emosional dan sosial dengan berfokus pada pengembangan kemampuan mengungkapkan ide secara tertulis.
Di samping pengembangan di bidang literasi dalam hal ini menulis ceria sederhana apa yang siswa rasakan dengan aktif, komunitas Gerlis Apresiatif konsen pada penumbuhan bakat dan minat siswa di bidang seni. Hal ini sebagai bukti bahwa pembelajaran yang telah dilaksanakan di SDN Pakusarakan mencakup pada 3 (tiga) ranah yakni afektif, kognitif dan psikomotor. Sebagai bentuk nyata dari kontribusi Komunitas Gerlis Apresiatif, maka dilakukan kegiatan pentas seni pada saat pembagian rapot di tahun pelajaran 2021/2022.
Tentu saja sebelum melaksanakan kegiatan tersebut dilakukan pemikiran terkait: potensi yang dimilki oleh siswa di setiap kelas, waktu pelaksanaan, bentuk kegiatannya, pihak yang dilibatkan, peta aset kekuatan yang dimiliki sekolah, yang secara keseluruhan menjadi aset pendukung terselenggaranya kegiatan pentas seni. Setelah dirancang maka dilakukan usaha menggerakan dan memberdayakan seluruh aset dengan kegiatan koordinasi, komunikasi, sosialisasi sampai eksekusi pada hari “H” pentas seni.
Ketika mengelola program yang berpihak kepada murid tentu saja sekolah harus melakukan pengelolaan sumber daya yang tepat akan membantu proses pembelajaran atau keberlangsungan Komunitas Gerlis Apresiatif akan terjamin.
Seperti kita sadari bahwa pengelolaan sumber daya yang dimilki sekolah perlu digerakan dan diberdayakan agar seiring dan sejala serta mendukung terhadap pencapaian visi dan misi sekolah serta selalu seiring dengan keberpihakan terhadap murid. Setiap kegiatan yang dilakukan sekolah selalu memprioritaskan pada keberpihakan kepada murid. Sebelum melaksanakan suatu tindakan sekolah mempertanyakan terlebih dahulu apakah kegiatan tersebut memberikan dampak pada siswa?
Pada saat memutuskan bentuk kegiatan nyata yang akan dijadikan wadah penerapan dalam mengelola program yang berpihak pada murid melalui pemberdayaan Komunitas Gerlis Apresiatif, diperlukan dukungan dari sumber daya sekolah. Sebagai pemimpin pembelajaran guru perlu menggali aspirasi dan membangun sinergi bersama orang tua. Hal ini diperlukan untuk menyamakan visi dan misi serta mindset seluruh warga sekolah. Untuk itulah maka dilaksanakan kegiatan rapat sebagai cara untuk membahas bentuk kegiatan yang akan dirancang.
Disamping itu diperlukan pula pemberdayaan aset kekuatan yang dimiliki sekolah dengan melibatkan 7 sumber daya yang ada di sekolah. Pelibatan seluruh aset ini akan meningkatkan mutu sekolah. Salah satu bentuk kebermutuan sekolah dilihat dari prestasi yang didapat dari pemenuhan KKM, prestasi di lomba-lomba serta ketercapaian program pembelajaran yang sesuai rencana yang sudah ditetapkan. Dengan melakukan pembinaan siswa secara berkesinambungan dan terprogram menunjukkan sebuah hasil dari pengelolaan sumber daya sekolah.
Aset Sekolah
Aset manusia bersinergi secara simultan antara kepala sekolah, guru, siswa, orang tua, komite digerakan, diberdayakan dan dimanfaatkan pada pencapaian tujuan kegiatan yang sudah direncanakan.
Guru menjadi aset yang memberi warna terhadap capaian pembelajaran. Dengan adanya guru yang memiliki kualifikasi akademik dan profesional yang dioptimalkan dalam pembelajaran yang berpihak kepada murid akan mewarnai dan memiliki posisi penting sebagai garda terdepanpeningkatan kualitas pembelajaran.
Begitu pula dengan aset fisik, lingkungan/alam, sosial, finansial, politik, serta aset budaya/agama difokuskan untuk pencapaian kualitas pembelajaran. Aset fisik salah satunya bangunan utama dan bangunan lainnya serta alat pelajaran memberi dukungan penuh pada proses pembelajaran yang berpihak kepada murid. Dengan kondisi terpenuhinya bangunan yang memadai, halaman sekolah yang memberikan layanan kenyamanan siswa untuk belajar menjadi aset kekuatan dalam memberikan layanan optimal kepada murid. Untuk memperlancar proses interaksi dan sosialisasi maka sekolah terlebih dahulu melakukan hal sebagai berikut:
- Menyamakan mindset di kepada warga sekolah dengan menyampaikan visi dan misi
- Menemukan pola pikir baru dengan membiasakan untuk berfikir berdasarkan kekuatan aset yang dimiliki sekolah bukan berdasarkan kekurangan/hambatan yang
- menelaah aset kekuatan yang dimiliki sekolah berdasarkan 7 sumber aset yang terdiri atas: manusia, sosial, fisik, lingkungan/alam, finansial, politik, budaya /agama.
- Menyusun program yang berpihak kepada murid disesuikan dengan aset yang
- Memutuskan melakukan manajemen perubahan Inkuiri Apresiatif BAGJA
Keberadaan orang tua yang mendukung terhadap program sekolah dalam menyelenggarakan pembelajaran yang berpihak kepada murid menjadi aset kekuatan yang mendukung layanan kepada siswa. sumbang saran dan munculnya ide baru dari orang tua semakin memudahkan sekolah dalam menyusun, mengkoordinasikan, menggerakan, memberdayakan seluruh aset yang dimiliki sekolah untuk kemajuan pendidikan.
Aktivitas yang dibangun di komunitas Gerlis Apresiatif adalah:
- Penciptaan pengetahuan terkait cara mengungkapkan ide menulis melalui langkah-langkah tindakan yang Diawali dengan langkah: 1) menentukan tema, 2) membuat judul yang diinginkan, 3) membuat membuat serangkaian pertanyaan sesuai tema yang dipilih, 4) menyusun kerangka karangan berdasarkan jawaban pertanyaan-pertanyaan yang sudah dibuat terdahulu, dan 5) mengembangkan karangan menjadi sebuah paragraf yang padu.
- Meningkatkan keterampilan mengungkapkan ide/ gagasan secara Hal ini menjadi pekerjaan yang harus dilakukan secara terus-menerus. Kita menyadari bahwa menumbuhkan keterampilan menulis tidak datang dengan sendirinya tetapi tumbuh dan berkembang jika diasah secara terus menerus. Diawali dengan langkah kegiatan: 1) menyempatkan waktu untuk menulis setiap hari, 2) menuliskan apa yang ada dalam pikiran, 3) hasil tulisan yang dibuat tidak dibaca, tetapi disimpan sebagai dokumen yang akan dibaca di lain kesempatan, 4) melakukan kegiatan (1-3) secara berulang-ulang, 5) setelah selang beberapa waktu, maka tulisan yang telah dibuat dibaca lagi dan lakukan perbaikan terhadap tata tulis yang salah, 6) ada kemungkinan hasil tulisan terdahulu ada keterkaitan dengan tulisan lainnya, maka lakukan penggabungan seperlunya.
- Menumbuhkan rasa percaya
- Sebagai wadah transfer pengetahuan dan sharing.
Nilai terbesar dari komunitas Gerlis Apresiatif adalah meningkatkan keterampilan dan keinginan untuk bisa mengungkapkan ide/gagasan secara tertulis. Dari serangkaian paparan yang sudah diuraikan di atas, maka dapat diambil kesimpulan tujuan dari didirikannya atau terbentuknya komunitas Gerlis Apresiatif adalah sebagai berikut:
- mengedukasi siswa dengan berbagi cerita untuk dijadikan bahan karangan
- memberi support pada siswa bahwa setiap orang memiliki potensi menulis asalkan dilatih secara terus menerus dan
- memberikan pendampingan dan arahan tentang cara mengungkapkan ide/gagasan dalam bentuk
- mewujudkan sebuah karya antologi yang berisi hasil karya siswa dalam membuat cerita sederhana yang nantinya dijadikan sebagai buku kenang-kenangan.
Manfaat penting dari adanya sebuah komunitas Gerlis Apresiatif adalah sebagai berikut:
- membangun network di antara siswa
- menjadi ruang berbagi ide/gagasan dalam menulis agar bertambah wawasan
- membangun sikap saling menghargai/apresiatif terhadap karya tulisan yang dibuat oleh orang lain
- menstimulasi bertumbuhnya potensi menulis terutama dalam membangkitkan ide/gagasan melalui serangkaian kegiatan komunikasi intensif, coaching kepada siswa. dan refleksi diri
- Menghasilkan pengetahuan dan pengalaman baru dalam
Terkait hasil karya dari setiap pertemuan yang dilakukan oleh Komunitas Gerlis Apresiatif yakni ditargetkan di minggu ada hasil karya seperti membuat karangan dengan tema yang disepakati bersama.
Dampak yang Didapatkan Setelah program Dilaksanakan
Komunitas Gerlis Apresiatif sebagai singkatan dari Komunitas Gerakan Menulis Apa Yang Dirasakan Siswa Secara Aktif. Komunitas ini berisi siswa kelas tinggi (4 dan 5) yang berjumlah 35 orang. adapun anggota dari Komunitas Gerlis Apresiatif gabungan siswa kelas 4, kelas 5 dan kelas 6.
Terkait nama-nama siswa yang menjadi anggota Gerlis Apresiatif adalah sebagai berikut:
1.Nur Siti Rohadian | 12.Rizqi Rahayu J | 23.Sasnie Reggyna
Putri |
2.Kaila | 13.M. Miftah A | 24.Caesar Septi RZ |
3.Azqia Khairun Nisa | 14.Nursipa | 25.Rian Febriansah |
4.Maryam Fakhira | 15.Adellia Septiani | 26.Reza Rizqullah |
5.Shafira Amel | 16.Annisa Sholihan Pratiwi | 27.Raka Kencana |
6.Nanda Pratama | 17.Tenia Latifah | 28.Janeeta Darin Rab- bani |
7.Aira Ryzggyta Kirana | 18.Humaira Khanza N | 29.Hafiz Ijbal Alfadil |
8.Nazwa Salsabila | 19.Frecilla Andrilia Sanova | 30.Rai Fairuz |
9.Jelita Nurfadhilah | 20.Yusuf Muhammad Anan | 31.Vandega Gyrasta Honda |
10.Badillah | 21.Jinaan Shifa Ahdi | 32.Elang Sanjaya |
11.Raisya Ayu Kinaran | 22.Meilani Vika Agustin | 33.Alfariz Salman Hakim |
Siswa tersebut tercatat sebagai peserta didik di SDN Pakusarakan Tahun Pelajaran 2021/2022, sehingga pada saat proses penerbitan buku ada beberapa siswa yang telah bersekolah di SMP.
Walaupun demikian karya mereka tetap menjadi bagian di Buku Antologi Gerlis Apresiatif yang pada awal dibuat sebagai wadah untuk berkreasi dan berkarya terutama berkaitan dengan menuliskan atau mencurahkan ide/gagasan yang siswa ingin ungkapkan secara tertulis.
Untuk mendapatkan informasi terkait alasan membentuk Komunitas gerlis Apresiatif, tujuan serta target akhir yang ingin diraih, mari kita simak paparan pada link berikut: h t t p s : / / d r i v e . g o o g l e . c o m / f i l e / d/12OmIThi6hPQQBsnhuU6J2L_xVtzQzHMT/ view?usp=sharing
- Siswa memiliki semangat tinggi untuk terlibat dalam penyusunan karya Antologi dengan berpartisipasi mengirimkan hasil karya tulisnya yang terdiri dari 4 tema, yakni: 1) cita-cita, 2) hal yang paling menarik saat belajar di SDn Pakusarakan, 3) surat untuk Ibu, 4) Pesan untuk Salah satu bukti bebersamaan kami sebagai Komunitas Gerlis Apresiatif dipersatukan dalam foto kenangan sebagai berikut:
- Sebagai bukti bahwa keberadaan Komunitas Gerlis Apresiatif dirasakan kebermanfaatannya bagi siswa, disajikan kolase foto kegiatan dari komunitas kami, sebagai Kolase Kegiatan Gerlis Apresiatif
- Meningkatkan keinginan yang besar untuk terus belajar menulis bersama rekan sesama anggota Komunitas Gerlis
- Menumbuhkan semangat dan rasa percaya diri untuk melibatkan diri dalam kegiatan yang dilakukan Pada saat dilakukan kenaikan kelas tahun pelajaran2021/2022, komunitas Gerlis Apresiatif berperan menjadi MC kegiatan Pentas Seni tersebut. Sebelum acara dimulai seminggu sebelumnya siswa yang menjadi petugas mendapatkan arahan dan bimbingan bagaimana menyusun acara, membacakan susunan acara dengan intonasi yang baik, serta trik bagaimana menumbuhkan rasa percaya diri agar saat berdiri di hadapan orang banyak tidak kikuk.
- Menjadi pemantik untuk berprestasi dengan menam- pilkan karya terbaik di bidang
Salah satu anggota Komunitas Gerlis Apreiatif berhasil menjadi Juara 3 menulis carpon tingkat kabupaten Bandung Barat. Ini menjadi kebanggaan tersendiri dan menjadikan semakin bersemangat untuk terus mengembangkan Komunitas Gerlis Apresiatif.
Penulis adalah Guru SDN Pakusarakan Ngamprah yang juga Calon Guru Penggerak Angkatan 4 Kab. Bandung Barat.