Oleh: Yuyun Yunica S.Pd., M.M
(Guru Bahasa Sunda SMPN 1 Cisarua)
Kolaborasi pembelajaran jarak jauh dengan siaran radio menjadi salah satu solusi alternatif yang dapat digunakan di masa pandemi ini. Selain sebagai moda pendukung pembelajaran jarak jauh, penggunaan radio siaran sebagai media menyampaikan materi pelajaran pun dapat meningkatkan motivasi siswa dalam mengikuti pembelajaran
Latar Belakang
Pada Maret 2020, Indonesia terpapar Covid-19. Hal ini berdampak pada semua sektor. Termasuk dunia pendidikan. Sehingga, sesuai dengan kebijakan pemerintah, semua sekolah tidak diperkenankan melaksanakan pembelajaran tatap muka. Sebagai solusinya dibuatlah moda pembelajaran jarak jauh.
Di masa pendemi ini, sekolah tetap berupaya melakukan pelayanan pendidikan. Didorongnya para guru untuk berkreasi dan berinovasi. Semua itu dilakukan agar kegiatan belajar mengajar dapat berlangsung dan siswa tetap mendapatkan hak pendidikannya.
Sejumlah cara telah dilakukan guru. Termasuk dengan mengikuti berbagai bimbingan teknis, webinar, workshop pembelajaran jarak jauh. Bahkan banyak aplikasi berbasis teknologi informasi dipakainya. Maka beramai-ramai menggunakan sejumlah flatform, seperti google form, google classroom, google meet, zoom, aplikasi whatssap, youtube dan modul pembelajaran lainnya. Hal ini dilakukan agar kegiatan belajar tetap berlangsung.
Sementara itu, meskipun pembelajaran dilaksanakan secara daring, tetapi guru tetap membutuhkan sejumlah intrumen. Di antaranya adalah data kehadiran siswa (absensi), penyampaian materi, pengumpulan tugas dan penilaiannya. Hal ini tentu tidak dapat dilaksanakan dengan mudah mengnigat tidak semua siswa memiliki kemampuan dalam penguasaan teknogi informasi. Termasuk masih minimnya kepemilikan gawai, jaringan internet dan kuota yang terbatas.
Langkah Penyelesaian
Hal di atas membuat sekolah mengambil kebijakan lainnya. Berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan pemegang kebijakan bahwa di wilayah kecamatan Cisarua terdapat satu stasiun radio bernama Radio Satoehoe yang selalu aktif siaran dan memiliki daya jangkau yang relatif kuas.
Kemudian, sekolah menelusuri keberadaannya. Ternyata mereka memiliki program pengabdian masyarakat. Hal ini tentu saja sangat mendukung upaya sekolah dalam peningkatan pelayanan pendidikan.
Selanjutnya, setelah mengadakan analisis sederhana tentang hambatan dan peluangnya, maka sekolah mengadakan kerja sama dengan radio tersebut. Sejumlah program siaran berkenaan dengan kegiatan pembelajaran pun dicanangkan.
Akhirnya, kolaborasi radio dengan gurupun mulai dirancang. Sejumlah program siaran diatur sedemikian rupa disesuaikan dengan materi pelajaran yang akan disampaikan.
Terdapat sejumlah pembelajaran yang dapat dipetik dari kegiatan di atas. Penulis menemukan bahwa pemebelajaran jarak jauh yang dicanangkan sekolah tidak terlepas dari sejumlah strategi yang telah dibuat sebelumnya, yakni:
- Menentukan materi pembelajaran yang akan disampaikan.
Hal ini sangat diperlukan agar guru sebagai penyiar menguasai bahan ajar. Selain itu, agar siswa dapat menyimaknya dengan jelas.
- Menentukan batasan-batasan materi agar efektif dan efesien.
Hal ini penting diperhatikan agar materi yang disampaikan tidak melebar ke hal-hal yang tidak penting. Selain itu, penyampaiannya pun akan tajam ke substansi pembelajaran.
- Mengupload materi yang akan disampaikan di google classroom.
Hal ini dimaksudkan agar siswa mengetahui materi yang akan disampaikan sebelum jadwal siaran. Sehingga mereka dapat mempersiapkan pertanyaan tentang materi yang tidak dimengerti pada saat pembelajaran melalui siaran radio;
- Mengingatkan kembali kepada siswa tentang jadwal siaran sesuai dengan jadwal mata pelajaran.
Siswa diberikan informasi melalui WA grup dan media lainnya. Hal ini agar mereka dapat menyimak materi pelajaran secara tepat waktu.
- Membuat rancangan penyampaian materi. (pembuka, isi materi, kesimpulan dan penutup)
Hal ini bertujuan agar materi yang disampaikan sistematis.
- Membahas pekerjaan rumah yang diberikan guru.
Hal ini dimaksudkan agar siswa memiliki tanggung jawab dalam menyelesaikan tugas-tugas yang diberikan guru.
- Membangun kepercayaan diri untuk berbicara di radio.
Kemampuan berbicara di depan media elektronik seperti radio harus dilatih. Hal ini dikarenakan siaran radio seolah-olah berbicara satu arah. Sehingga diperlukan kepercayaan diri untuk menyampaikan materi siaran.
- Melatih berbicara cara penyampaian materi supaya menarik bagi siswa yang belajar.
Hal ini sangat penting mengingat para pendengar bukan hanya siswa saja, tetapi banyak yang menyimak di kalangan masyarakat. Sehingga jika tidak menarik akan berakibat kurang baik bagi radio siaran sendiri.
Dengan kolaborasi di antara siaran radio dengan guru, maka permasalahan dalam pembelajaran jarak jauh relatif dapat diselesaikan. Hal ini juga menjadi salah satu moda pembelajaran jarak jauh yang diharapkan dapat meningkatkan kualitas pelayanan pendidikan di tengah keterbatasan yang dimilki.
Hasil
Pembelajaran jarak jauh dengan menggunakan siaran radio ternyata membawa sejumlah hasil yang menggembirakan. Hal ini tampak dari parameter yang penulis peroleh, yakni:
- Siswa dapat mengikuti kegiatan pembelajaran tanpa terganggu akan jaringan internet Kemudian, materi pelajaran dapat tersampaikan secara langsung
- Materi pelajaran dapat tersampaikan
- Meringankan orang tua dengan keterbatasan kuota
- Memberikan peluang untuk terjadinya pembelajaran interaktif
- Memberikan variasi pembelajaran kepada siswa sehingga dapat menghilangkan kejenuhan belajar
- Dapat menjadi obat kerinduan siswa saat mendengarkan suara guru ketika sedang siaran
- Meningkatkan keterampilan guru dalam berkomunikasi
- Meningkatkan penguasaan teknologi informasi
Simpulan
Kolaborasi pembelajaran jarak jauh dengan siaran radio menjadi salah satu solusi alternatif yang dapat digunakan di masa pandemi ini. Selain sebagai moda pendukung pembelajaran jarak jauh, penggunaan radio siaran sebagai media menyampaikan materi pelajaran pun dapat meningkatkan motivasi siswa dalam mengikuti pembelajaran.
Akhirnya, yang paling utama dari semuanya adalah kegiatan belajar mengajar dapat berlangsung sesuai dengan harapan, dan tujuan sekolah dalam memelihara kondusivitas pelayanan pendidikan dapat terjaga.***
Catatan: Tulisan di atas lebih lengkap dapat disimak di Buku Kumpulan Best Practice Guru yang segera akan terbit.
Profil Penulis
Yuyun Yunica S.Pd., M.M , Guru Mata Pelajaran Bahasa Sunda SMP Negeri 1 Cisarua Lembang Bandung Barat.
Editor: Adhyatnika Geusan Ulun