Oleh: Eka Rosmianti, S.Pd
(SDN Balekambang Kecamatan Cipatat)
Kepemimpinan Murid atau yang kita kenal dengan istilah student agency merupakan sebuah kemampuan yang dimiliki murid sebagai pemimpin dalam pembelajarannya sendiri. Untuk menumbuhkembangkan kepemimpinan murid, guru dapat memperhatikan aspek suara (voice), pilihan (choice), dan kepemilikan (ownership) dalam pembelajaran dan pelaksanaan program-program yang berdampak positif pada murid.
Tambang Batu merupakan sebuah akronim dari “Kegiatan Balekambang Membaca di hari Sabtu”. Program Ko-kurikuler ini merupakan kegiatan literasi, dimana setelah menyelesaikan sebuah buku, murid menghasilkan produk sesuai bakat dan minat yang dimiliki, sebagai upaya penumbuhan student agency.
Pogram “Tambang Batu” dilatarbelakangi oleh data rapor pendidikan yang menunjukkan kemampuan literasi yang rendah pada diri murid, kurangnya kemampuan membaca pemahaman murid, kurangnya kepercayaan diri pada murid dalam menampilkan bakat dan potensi yang dimiliki, kurang optimalnya penggunaan perpustakaan sebagai sumber belajar murid, serta lingkungan sekolah yang terletak di bawah gunung kapur dan didominasi pekerjaan orang tua sebagai penambang batu. Nama program “Tambang Batu” disesuaikan dengan lingkungan sosiokultural murid.
Tujuan dari program “Tambang Batu” ini yaitu:
- Memfasilitasi pembelajaran yang berpihak pada murid
- Menumbuhkan nilai profil pelajar Pancasila
- Meningkatkan minat dan kecakapan murid dalam aspek membaca dan menulis
- Mengoptimalkan aset sekolah berupa perpustakaan, buku-buku, dan lingkungan sekolah yang luas.
- Meningkatkan kolaborasi dalam komunitas praktisi dengan pihak komite sekolah maupun orang tua/ wali murid
- Meningkatkan keterlibatan murid dalam memberikan suara (voice), pilihan (choice), dan kepemilikan (ownership).
Adapun capaian dan hasil yang diharapkan dari program “Tambang Batu” adalah menerapkan program yang berdampak positif bagi murid dan dapat menumbuhkan kepemimpinan murid, menuntun murid agar memiliki karakter sesuai profil pelajar pancasila, terciptanya lingkungan sekolah yang cakap dalam berliterasi, serta mengembangkan kreativitas dan bakat yang dimiliki murid
Langkah-langkah yang penulis lakukan dalam merealisasikan program “Tambang Batu” ini, yaitu:
- Berdiskusi dengan kepala Sekolah
- Mengkomunikasikan dan berkolaborasi dengan rekan sejawat mengenai pelaksanaan program agar menjadi kegiatan yang bermakna dan menyenangkan.
- Berdiskusi dengan murid mengenai kegiatan literasi yang menyenangkan dengan memperhatikan aspek suara, pilihan, dan kepemilikan.
Struktur program “Tambang Batu”, yaitu:
- Sasaran program yaitu murid kelas kelas I- VI.
- Program dilaksanakan setiap hari sabtu di lapangan/ halaman/ taman sekolah (modal fisik) sebelum pembelajaran di kelas dimulai.
- Dibutuhkan kolaborasi seluruh warga sekolah untuk terlibat penuh dalam pelaksanaan program (modal sosial)
- Mitra yang dilibatkan dalam pelaksanaan program yaitu kepala sekolah, wali kelas, guru mata pelajaran, tendik, serta orang tua/ wali murid (modal manusia)
Sebagai bentuk tindak lanjut program, kegiatan dievaluasi secara berkala dengan ketentuan sebagai berikut:
- Kepala sekolah memantau pelaksanaan program
- Guru dievaluasi melalui wawancara dan refleksi, kemudian didiskusikan melalui komunitas belajar secara berkala
- Evaluasi kepada murid melalui pengisian kuesioner dan refleksi murid.
- Jurnal literasi di setiap kelas berfungsi untuk memantau kegiatan.
Kemungkinan tantangan yang dihadapi diantaranya konsistensi guru sebagai teladan dalam berliterasi, cara pengkondisian murid di setiap kelompok kelas agar tetap kondusif, rasa bosan dari murid jika strategi yang dilaksanakan flat, serta konsistensi orang tua dalam membimbing murid berliterasi di rumah. Rencana solusinya yaitu meningkatkan kekompakkan dan kolaborasi dalam komunitas. ***