Berita: Adhyatnika G.U.
RONGGA (NEWSROOM).– Hari Belajar di Luar Kelas atau yang lebih dikenal dengan Outdoor Classroom Day tahun 2018 ini menginspirasi SMPN 3 Rongga untuk mengadakan beragam kegiatan seperti outing class dan hiking dengan mengambil lokasi di wiasata alam Curug Malela, Kamis (1/10/18).
Curug Malela yang terletak di kampung Manglid, Desa Cicadas, Kecamatan Rongga dipilih sebagai lokasi kegiatan dengan pertimbangan karena lokasi wisata alam tersebut cukup dekat dengan kampus SMPN 3 Rongga. Curug Malela sendiri merupakan salah satu destinasi wisata alam unggulan Kabupaten Bandung Barat yang banyak diburu para wisatawan dari luar kota.
Kegiatan yang digagas oleh guru mata pelajaran Penjasorkes dan Bahasa Indonesia tersebut diikuti oleh seluruh siswa dengan memperkenalkan berbagai macam teknik survival sebagai modal utama dalam menghadapi berbagai macam keadaan alam, mulai dari mengidentifikasi tanaman-tanaman yang dapat dipergunakan untuk obat-obatan dalam keadaan darurat, sampai mempresentasikan jenis tanaman tersebut serta manfaatnya.
Melalui kegiatan tersebut, siswa dapat memperoleh pengalaman langsung, sehingga dapat menambah kekuatan untuk menerima, menyimpan, dan memproduksi kesan-kesan tentang hal-hal yang dipelajarinya. Dengan demikian, para siswa terlatih untuk dapat menemukan sendiri berbagai konsep yang dipelajari secara holistik, bermakna, otentik, dan aktif. Pengalaman belajar lebih menunjukkan kaitan unsur-unsur konseptual menjadikan proses pembelajaran lebih efektif. Kaitan konseptual yang dipelajari dengan sisi bidang kajian yang relevan akan membentuk konsep, sehingga siswa akan memperoleh keutuhan dan kebulatan pengetahuan.
“Terdapat banyak kegiatan positif yang dapat dilakukan oleh para guru, salah satunya adalah pembelajaran di luar kelas. Pengenalan kepada alam sangatlah penting dilakukan oleh sekolah. Dengan pembelajaran tersebut diharapkan para siswa mendapatkan manfaat karena para siswa terlatih untuk dapat menemukan sendiri berbagai konsep yang dipelajari secara holistik, bermakna, otentik, dan aktif. Pengalaman belajar lebih menunjukkan kaitan unsur-unsur konseptual menjadikan proses pembelajaran lebih efektif,” komentar Deni Budiman, Kepala SMPN 3 Rongga.
Sementara itu, Yudi Hartono, guru Penjasorkes, sebagai salah satu penanggung jawab kegiatan mengungkapkan bahwa, maksud diselenggarakan outing class dan hiking ini selain lebih merangsang minat belajar siswa pada alam, juga mendorong mereka untuk mencintai dan menjaga kondisi alam.
Di sisi lain Yusuf Kurniawan, guru Bahasa Indonesia, menambahkan bahwa kegiatan di atas memberikan kesempatan seluas-luasnya kepada para siswa untuk menggali ide-ide serta solusi dalam mengatasi berbagai macam keadaan yang mungkin terjadi di alam, seperti jika terjadi bencana alam.
“Semoga kegiatan positif ini dapat ditiru oleh para guru sebagai salah satu alternatif yang solutif dalam mengatasi kejenuhan belajar yang selama ini dialami para siswa,” pungkas Deni.