Skip to content

Dinas Pendidikan Kabupaten Bandung Barat

Primary Menu
  • Beranda
  • Tentang Kami
    • Tujuan Dinas Pendidikan
    • Struktur Organisasi
    • Pejabat Struktural Dinas Pendidikan
    • Tupoksi
    • Kontak Kami
    • Visi Misi & Moto
    • Maklumat Pelayanan
  • Statistik
    • Neraca Pendidikan 2016
    • Neraca Pendidikan 2017
    • Neraca Pendidikan 2018
    • Neraca Pendidikan 2019
    • Neraca Pendidikan 2020
    • Neraca Pendidikan 2021
  • Produk Hukum
  • Download
    • Library Document
    • Ebook
  • SAKIP
    • Renstra Disdik 2018-2023
    • IKU 2022
    • Perjanjian Kinerja Pejabat Eselon 2022
    • RKT Tahun 2021
  • Gallery Photo
  • Standar Pelayanan
  • PPPK
    • PPPK 2022
    • PPPK 2023
  • Portal Layanan
    • Portal Pelayanan
    • Portal Pengaduan
    • PETADIK
  • Publikasi
    • Majalah Kinanti
    • Podcast Bisa Cerdas
  • Home
  • News
  • P2AB-PROGRAM PENERAPAN ANTI BULLYING SDN 2 GIRIWANGI

P2AB-PROGRAM PENERAPAN ANTI BULLYING SDN 2 GIRIWANGI

Oleh: Via Nurafiati Astuti,S.Pd.I
(SDN 2 Giriwangi Cipongkor)

Bullying yang terjadi di lingkungan sekolah telah menjadi masalah global, Pada usia 3-12 tahun kasus bullying kurang mendapatkan perhatian karena dianggap sebagai hal yang wajar (Sari and Azwar, 2017).

Data dari International Center for Research on Women (ICRW) melaporkan bahwa 84% anak Indonesia mengalami kekerasan di lingkungan sekolah. Data ini menunjukkan angka yang sangat memprihatinkan, mengingat sekolah adalah tempat menimba ilmu sehingga dapat dikatakan kondisi ini sangat mencoreng dunia Pendidikan termasuk di jenjang Sekolah Dasar.

P2AB merupakan program yang strategis untuk mengurangi tindakan perundungan yang bisa saja terjadi di lingkungan sekolah terutama di tempat saya bertugas SDN 2 Giriwangi,selain itu program ini dilaksanakan untuk membudayakan budaya positif di sekolah untuk memdorong peserta didik memiliki karakter profil pelajar Pancasila  yaitu beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan berakhlak mulia, berkebhinekaan global, bergotong royong, mandiri, bernalar kritis, serta kreatif.

Dalam P2AB ini menitikberatkan pada karakter berakhlak mulia dengan sikap yang diharapkan dari peserta didik meningkatnya sikap saling menghormati,menghargai dan menjunjung tinggi sikap toleransi antara teman.

Latar belakang P2AB

  • Maraknya kejaddian perundungan antar murid di sekolah,karena kurangnya sikap saling menghormati dan menghargai antar teman di sekolah.,
  • Kondisi keluarga yang Tidak Sehat karena pengalaman negatif di lingkungan keluarga, seperti kekerasan, konflik berkelanjutan, atau pengabaian menyebabkan  cara individu memperlakuk orang lain di luar keluarga dengan tidak baik.,
  • Kurangnya sikap toleransi dan sikap sosial siswa di sekolah.

Program ini dapat berjalan baik karena aset manusia yang baik yaitu,kepala sekolah yang aktif pada organisasi kependidikan,siswa yang memiliki latar belakang sosialyang baik, guru-guru yang paham mengenai bullying dan CGP,aset sosial dimana sekolah kami memiliki hubungan baik  dengan organisasi kemasysrakatan di sekitar dan ada guru yang merupakan aktivis masyarakat,aset politik sekolah menjalin hubungan baik dengan BABINKANTIBNAS,KPAI desa dan POKJA 2 PKK.

P2AB ini merupakan program yang berdasarkan kebutuhan yang harus segera dilakukana karena menurut survey sekolah yang dilakukan ada kesenjangan sikap peserta didik dimana sebagian besar siswa memahami apa itu bullying tapi sebagian kecil siswa ada yang tidak paham mengenai bullying ini karena latar belakang keluraga mereka yang tidak mengajarkan mereka mengenai bullying ini.

Tujuan Program P2AB

Program P2AB merupakan kegiatan ko-kurikuler yang dilaksanakan untuk mengembangkan kompetensi peserta didik dalam membentuk pola pikir positif,arif dan bijaksana.Adapun tujuan dari P2AB ini adalah :

  • Menumbuhkan lingkungan yang saling menghormati dan menghargai dengan memiliki kemampuan pengendalian emosi yang positif antar sesama peserta didik di sekolah.
  • Mengembangkan keterampilan berinteraksi sosial yang positif,
  • Menumbuhkan sikap toleransi antar sesama tanpa membeda-bedakan latar belakang, status sosial dan lainnya
  • Menumbuhkan sikap arif dan bijaksana peserta didik dalam lingkungan keluarga, lingkungan sekolah dan lingkungan masyarakat.

Capaian dan langkah-langkah

Penangung Jawab CGP Perencanaan kegiatan kokulikuler, penyusunan program, sosialisasi (program awal semester minggu ke 1-3)
Penangung Jawab Wali Kelas/Guru Evaluasi kegiatan refleksi, dan tinjauan progres program dengan bahan evaluasi angket kepuasan

siswa (bulan ke 5 minnggu ke 1&2 smtr 1)

Penangung Jawab Peserta Didik Pelaksanaan pelaksanaan saat jam istirahat

Pengawas, kepala sekolah, penanggung jawab, guru pelaksana & pengawas seluruh peserta didik (Bulan ke 2 semester 1-bulan ke 4)

Student Agency dari P2AB Voice (suara)

· Murid memberikan ide dan memilih peran yang dapat mereka ambil dalam program perubahan anti bullying.

· Murid menyusun rencana, jadwal/agenda dalam melaksanakan program.

· Memberikan kesempatan pada murid untuk mengutarakan pengalamannya dalam berbagi cerita

Choice (Pilihan)

· Membangun budaya mendengarkan, saling menghargai, dan menghormati satu dengan yang lainnya.

· Membangun kepercayaan diri murid bahwa setiap suara berharga dan layak di dengar

· Murid membuat kesepakatan bersama dalam pelaksanaan

program anti bullying (siswa yang memilih waktu kapan pelaksanaan program ini dijalankan,tindakan apa yang termasuk bullying,sanksi apa yang akan diterapkan)

0wnership (kepemilikan)

· Memajang ide murid (dengan seizin murid sebagai bagian dari menghargai dan menghormati kepemilikan murid)

· Mengondisikan lingkungan yang mengembangkan keterampilan berinteraksi sosial secara positif Arif dan bijaksana dengan saling menghargai.

· Semua siswa secara sadar memiliki tanggung jawab untuk menjalankan program anti bullying dan menjadi pengawas untuk teman yang lainnya.

 

Struktur dan Mitra P2AB

Skala Program

P2AB merupakan program yang memusatkan perbaikan sikap siswa dalam menjalin sikap saling menghargai dengan tidak melakukan bullying di lingkungan sekolah baik secara verbal maupun fisik.Sasarannya adalah seluruh murid kelas 1- kelas 6 SDN 2 Giriwangi.

Pengaturan

P2AB akan dilaksanakan selama 6 bulan pada semester 1 ajaran baru.Kegiatan perencanaan & sosialisasi akan dilaksanakan pada minggu ke 1-3 semester awal,pelaksanaan pada bulan 2 sd bulan ke 5 semester 1.Kegiatan evaluasi pada bulan ke 6 semester 1.

Mitra

Mitra yang terlibat yang termasuk aset manusia :

Murİd-murİd sebagai sasaran dan pelaku program,CGP dan guru guru wali kelas sebagai penanggung jawab program,Kepala sekolah sbagai pembina program.Aset sosial wali murid sebagai pengawas dan penanggung jawab tindakan sosial anakn saat berada di rumah.    Aset politik BABINSAKANTIBNAS desa sebagai penanggung jawab program di masyarakat.

Kafasitas yang dimiliki sekolah dalam P2AB

  • Lingkungan yang menyediakan kesempatan untuk murid menggunakan pola pikir positif dan merasakan emosi yang positif.
  • Lingkungan yang mengembangkan keterampilan berinteraksi sosial secara positif, arif dan bijaksana.
  • Lingkungan yang melatih keterampilan yang dibutuhkan murid dalam proses pencapaian tujuan akademik maupun non-akademiknya.
  • Lingkungan yang melatih murid untuk menerima dan memahami kekuatan diri, sesama, serta masyarakat dan lingkungan di sekitarnya.

Rencana evaluasi P2AB

Objek evaluasi P2AB

  • Peserta didik sebagai objek evaluasi dimana setiap siswa akan diberikan lembar angket penilaian diri (evaluasi diri) yang memuat kuisioner mengenai sikap-sikap bullying,dan penilaian antar teman.
  • Guru-guru wali kelas sebagai penanggung jawab akan mencatat setiap siswa yang masih melakukan bullying dengan format penilaian sikap peserta didiknya di kelas.

Alat evaluasi P2AB

  • Angket penilaian diri (siswa)
  • Angket penilaian antar teman (siswa) Daftar penilaian sikap (Guru)
  • Bagan evaluasi rekapitulasi
  • Bagan jumlah persentase tindakan bullying setiap bulan.

Tantangan yang dihadapi P2AB

Tantangan yang muncul

  • Program ini akan kesulitan menghadapi siswa yang memiliki sikap kurang baik karena latar belakang keluarga yang bermasah baik karena penceraian sehingga ia diasuh bukan orang tuanya,atau keluarga yang memiliki kebiasaan berinteraksi sosial yang kurang positif.
  • Program tidak berjalan sesuai rencana karena kurangnya rasa tanggung jawab pelaku program dan kurangnya kolaborasi antar guru dengan guru atau antar guru dengan siswa.

Solusi (Pengambilan Keputusan)

  • Sekolah bisa menggunakan prinsip pengambilan keputusan berfikir berbasi rasa peduli dimana pihak sekolah memberikan kepedulian lebih kepada anak yang memiliki permasalahan keluarga dengan menggunakan tehnik coaching dengan diberikan kesempatan kepada mereka untuk menemukan kekuatan yang ada pada dirinya dengan komunikasi yang psitif maka akan muncul pikiran-pikiran positif dari dirinya.
  • Menjalin Kolaborasi yang baik dengan pimpinan teman sejawat dengan baik dan Menumbuhkan kepemimpinan murid dengan melibatkan voice, choice dan ownership mereka,dan menerapkan 9 langkah pengambilan keputusan dalam setiap masalah yang dihadapi. **

 

Profil Penulis

Via Nurafiati Astuti,S.Pd.I.  Lahir di Bandung, 13 Maret 1983. SDN 2 Giriwangi -CGP angkatan 9 Tahun 2024

Total Views: 1,134

Continue Reading

Previous: JAWADAH: Jadwal Waktu Dhuha Harian
Next: COACHING UNTUK SUPERVISI AKADEMIK

Cari Berita Disini

Popular Post

You may have missed

dinn1
  • Artikel Populer

Sekolah di Perbatasan, Garuda di Dadaku

bidangsmp 29 June 2025
WhatsApp Image 2025-06-17 at 09.32.26
  • Berita

Jurnal Kinanti Raih Tiga Besar Lomba Inovasi Daerah KBB 2025

bidangsmp 18 June 2025
PGRI KBB
  • Berita

Selamat, Rustiyana Pimpin PGRI Kab. Bandung Barat Periode 2025-2030!

bidangsmp 15 June 2025
igi kbb
  • Berita

PELATIHAN TARL UNTUK GURU KAB.BANDUNG BARAT BERSAMA IGI DAN TELKOMSEL

bidangsmp 2 June 2025
Copyright © All rights reserved. | MoreNews by AF themes.