Oleh: Sri Widyastuti, S.P (Guru SMKN 4 Padalarang)
Dalam pembelajaran diferensiasi guru menfasilitasi murid sesuai kebutuhannya, karena setiap murid memiliki karakteristik berbeda sehingga tidak diberi perlakuan yang sama dalam proses pembelajaran. Sebelum melakukan pembelajaran diferensiasi guru melakukan assesment diagnostik untuk memetakan gaya belajar murid (bekerja sama dengan guru BK) dan assesment awal untuk mengetahui kebutuhan belajar murid berdasarkan kesiapan belajar murid. Dari assessment diagnostik diperoleh pengelompokan murid sebagai berikut.
Gaya belajar visual: Agil M.Ridho Arum M. Zidan Avka Syahrul Bunga Wanda Cahyani Zalfa Farhan Gama M. Ryan
Gaya belayar audio: Adi Leonardo Alya M. Idris Annisa Niza Aisyah Shifa Aufaa Galuh Jeni Jilan
Gaya belajar kinestetik: Aldi Satya Andi Reno Dea Revan Faizhal Melinda Gensa Hangesa Kianti
Sebelum melakukan pembelajaran diferensiasi, penulis menyusun rancangan pembelajaran diferensiasi. Guru membuat RPP derdifferensiasi berdasarkan hasil assesment yang selanjutnya akan dilakukan pembelajaran di kelas dengan 3 strategi differensiasi, yaitu: differensiasi konten, differensiasi proses, dan differensiasi produk. Pembelajaran differensiasi ini akan dilaksanakan di kelas X PPLG A Materi yang akan disampaikan adalah Barisan Aritmatika
Kegiatan pembelajaran dimulai dengan kegiatan pendahuluan yang meliputi kegiatan sebagai berikut.
Guru memberi salam, menanyakan kabar, berdoa sebelum pembelajaran, mengecek kehadiran murid, menyampaikan tujuan pembelajaran, menyampaikan kegiatan selama pembelajaran, memberikan motivasi, dan mengingatkan materi prasyarat.
Di dalam kegiatan inti, kegiatan dimulai dengan menampilkan permasalahan kontekstual melalui canva presentasi. Guru membagi murid menjadi 9 kelompok yang beranggotakan 3-5 orang sesuai gaya belajarnya dan membagikan LKPD, kelompok dengan gaya belajar audio melakukan pembelajaran dengan menonton video tentang barisan aritmatika dari youtobe, kelompok dengan gaya belajar visual melakukan pembelajaran dengan memanfaatkan buku paket dan bahan ajar tentang barisan aritmatika. Guru membimbing kelompok/individu yang mengalami kesulitan dalam memahami materi.
Pada differensiasi Proses murid yang sudah memahami dan mampu melakukan penentuan suku ke-n dapat menjadi tutor sebaya bagi teman-temannya yang lain dalam satu kelompok dan diberikan soal kuis yang berjenjang. Murid yang sudah memahami tetapi belum mampu melakukan penentuan suku ke-n dapat berdiskusi dengan teman yang sudah bisa menentukan suku ke-n dan diberikan soal dari yang sederhana ke soal yang lebih tinggi dari soal sebelumnya. Murid yang belum memahami dan belum bisa menentukan suku ke-n diberikan perlakuan dengan menggunakan alat peraga lidi untuk memahami konsep barisan aritmatika.
Pada proses differensiasi konten, murid dengan gaya belajar kinestetik memanfaatkan alat peraga lidi. Untuk lebih memahami konsep barisan aritmatika dan mengerjakan LKPD. Murid dengan gaya belajar audio memanfaatkan tayangan youtobe untuk memahami konsep barisan bilangan aritmatika dan mengerjakan LKPD. Murid dengan gaya belajar visual memanfaatkan buku paket dan bahan ajar untuk memahami konsep barisan aritmatika dan mengerjakan LKPD.
Di akhir pembelajaran guru meminta murid untuk membuat kesimpulan dari pembelajaran yang sudah dilakukan. Guru melakukan evaluasi pembelajaran yang sudah dilakukan. Guru meminta murid memberikan refleksi. Guru menyampaikan materi pembelajaran di pertemuan berikutnya, selanjutnya guru mengucapkan salam untuk menutup pembelajaran. *