
NGAMPRAH, (NEWSROOM).- Kepala Dinas Pendidikan Kab. Bandung Barat, Imam Santoso M.R., menyampaikan bahwa berbagai pemikiran pihak eksternal sangat dibutuhkan sebagai in put yang bisa dimanfaatkan dalam upaya memajukan pendidikan di Kab. Bandung Barat. Pihak eksternal yang berada di luar sistem kebijakan pendidikan dimungkinan memiliki pandangan yang baik untuk turut serta memajukan pendidikan di Kab. Bandung Barat.
“Kami membutuhkan berbagai in put dari pihak ekternal sebagai bahan penetapan kebijakan untuk memajukan pendidikan,” jelas Imam Santoso saat dimintai komentarnya terkait dengan pelaksanaan kegiatan Talk Show Menggali Pemikiran Inovasi dalam Merespons Merdeka Belajar di SMP BAIS, Kota Baru Parahyangan, Padalarang, Selasa (28/01/20).
Diungkapkan pula, bahwa mereka yang berada di luar sistem kebijakan pendidikan kadang memiliki pandangan yang baik dan luas terhadap langkah startegis yang bisa diterapkan Dinas Pendidikan untuk memajukan pendidikan. Bila diibaratkan, penumpang kapal besar pendidikan kadang tidak begitu paham dengan detail, bagaimana posisi kapal yang sedang ditumpanginya, tapi mereka yang berada di luar kapal, lebih paham posisi kapal. Karena itu, pemikiran dan ide dari pihak eksternal sangat dibutuhkan untuk penyeimbang penetapan kebijakan guna kemajuan pendidikan di Kab. Bandung Barat.
“Tidak bisa dipungkiri bahwa mereka yang berada di luar kapal besar pendidikan, memiliki ide dan pemikiran cemerlang untuk turut serta memajukan pendidikan” pungkas Imam.
Di lain pihak, Dadang A. Sapardan, Kepala Bidang Pendidikan SMP menyampaikan bahwa Talk Show Menggali Pemikiran Inovasi dalam Merespons Merdeka Belajar merupakan upaya yang dilakukan Bidang Pendidikan SMP untuk menginventarisasi berbagai pemikiran untuk memajukan pendidikan, khususnya pendidikan jenjang SMP. Karena itu, pada kesempatan tersebut berbagai pihak sengaja diundang sebagai narasumber untuk mencurahkan gagasannya. Pada kegiatan tersebut berbagai gagasan diungkapkan oleh narasumber yang didominasi oleh para penggiat Non-Government Organization (NGO) yang selama ini berkiprah di Kab. Bandung Barat. Mereka adalah Umelto Latubun dari MSI-Usaid, Rudi Sopiana yang pernah berperan aktif pada USAID-Prioritas, Dwi Joko Widianto, pemerhati pendidikan yang pernah berkecimpung dalam program AUSAID. Selain itu, tampil pula Euis Lasmini Djuanda, Kepala SMPN 5 Gununghalu yang selama ini mendalami kebijakan pendidikan Jepang.
“Kami mengundang narasumber dari beberapa NGO yang pernah berkiprah di Bandung Barat serta seorang kepala sekolah yang mendalami kebijakan pendidikan Jepang karena sering mendapat undangan dari beberapa lembaga di Jepang,” ungkap Dadang yang disampaikan dalam pembukaan Talk Show.
Dikemukakan pula bahwa pasca pelaksanaan Talk Show, panitia yang dimotori oleh Newsroom diharapkan untuk menyusun rekomendasi berdasarkan pemikiran dari setiap narasumber. Rekomendasi dipentingkan sebagai masukan saran yang dapat dijadikan bahan untuk kemajuan pendidikan di Kab. Bandung Barat.
“Selepas kegiatan, panitia diminta agar merumuskan rekomendasi untuk kami jadikan bahan kajian kebijakan selanjutnya,” ungkap Dadang, menutup sambutannya.
***Berita: Dasarss
Kang Rudi boleh ya aku dikirim
mina.febriani@yahoo.co.id
Nuhun