Oleh: Yuni Rindy Sumarni, S,Pd.SD
(SD negeri 1 Ciburuy)
Diseminasi atau dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) dapat diartikan sebagai penyebarluasan ide, gagasan dan sebagainya. Kegiatan diseminasi sangat diperlukan agar ide, gagasan, dan informasi yang dimiliki seorang guru dapat menyebar dan diterima oleh guru lainnya dalam suatu lingkungan sekolah.
Kegiatan diseminasi dilakukan untuk menambah wawasan para guru terkait dengan budaya positif yang penting untuk diterapkan di sekolah. Melalui kegiatan diseminasi, guru juga dapat berdiskusi, bertukar informasi untuk memperbaiki diri. Kegiatan diseminasi guru di sekolah juga dapat menambah nilai, jika nantinya sekolah tersebut meghadapi akreditasi, visitasi dan penilaian lain berkaitan dengan mutu pembelajaran.
Budaya positif di sekolah ialah nilai-nilai, keyakinan-keyakinan, dan kebiasaan-kebiasaan di sekolah yang berpihak pada murid agar murid dapat berkembang menjadi pribadi yang kritis, penuh hormat dan bertanggung jawab. Dalam mewujudkan budaya positif ini, guru memegang peranan sentral. Guru perlu memahami posisi apa yang tepat untuk dapat mewujudkan budaya positif baik lingkup kelas maupun sekolah.
Selain itu, pemahaman akan disiplin positif jug diperlukan karena sebagai pamong, guru diharapkan dapat menuntun murid untuk menjadi pribadi yang bertanggung jawab. Oleh karena itu, selanjutnya akan mempelajari dua konsep yaitu posisi kontrol guru dan disiplin positif yang menjadi landasan dari budaya positif.
Dalam membangun budaya positif tentu bukanlah tugas seorang guru saja tentunya semua komponen sekolah berperan penting dalam membangun budaya positif di sekolah. bagaimana semua komponen sekolah berperan dalam membangun budaya positif di sekolah? Yaitu dengan membuat Kesepakatan Kelas sebagai langkah awal dalam membangun budaya positif yang berpihak pada murid, dan menjalankan restitusi sehingga guru dapat memposisikan diri sebagai manajer di dalam kelas.
Upaya dalam membangun budaya positif di sekolah yang berpihak pada murid diawali dengan membentuk lingkungan kelas yang mendukung terciptanya budaya positif, yaitu dengan menyusun kesepakatan kelas. Kesepakatan kelas yang efektif dapat membantu dalam pembentukan budaya disiplin positif di kelas. Hal ini juga dapat membantu proses belajar mengajar yang lebih mudah dan tidak menekan.
Seringkali permasalahan dengan murid berkaitan dengan komunikasi antara murid dengan guru, terutama ketika murid melanggar suatu aturan dengan alasan tidak mengetahui adanya aturan tersebut. Kurang adanya komunikasi ini menyebabkan relasi murid dan guru menjadi kurang baik.
Maka dari itu pentingnya melaksanakan penyebaran pemahaman kepada semua rekan tenaga pendidik di sekolah agar dapat sejalan dengan visi dan misi menciptakan budaya positif yang kuat. Dengan melaksanakan Diseminasi di SD Negeri 1 Ciburuy dapat menciptakan pengalaman dan pembelajaran bermakna bagi guru tentunya juga yang paling utama adalah bagi murid.
Melalui kolaborasi dan komunikasi yang terjalin antar seluruh ekosistem sekolah Visi, Misi juga mutu dan kulaitas pendidikan dan penamanan karakter Profil Pelajar Pancasila akan lebih bermakna. **