Oleh: Dewi Nur Ani, S.Pd
(Guru IPA SMPN 1 Padalarang)
Proses pembelajaran dengan menggunakan media Augmented Reality (AR) dapat dijadikan alternatif media pembelajaran pada saat proses pembelajaran jarak jauh.
Latar Belakang Masalah
Setelah munculnya wabah Covid-19, sistem pendidikan terkena imbasnya. Semua institusi pendidikan pun mulai mencari suatu inovasi untuk proses kegiatan belajar mengajar. Terlebih adanya Surat Edaran no. 4 tahun 2020 dari Menteri Pendidikan dan Kebudayaan yang menganjurkan seluruh kegiatan di institusi pendidikan harus jaga jarak dan seluruh kegiatan belajar mengajar dipindahkan ke rumah masing-masing.
Setiap guru pun dituntut untuk memberikan inovasi terbaru untuk membentuk proses pembelajaran yang sangat efektif. Sayangnya, tak semua guru paham betul mengenai inovasi terbaru yang harus dipakai untuk melakukan pembelajaran selama pandemi. Kebanyakan dari guru masih belum bisa menyesuaikannya karena terkendala sarana dan prasarana.
Di sisi lain, mata pelajaran IPA bukanlah suatu ilmu yang harus diterima dan dihafalkan oleh siswa, tetapi suatu alat untuk mengaktifkan mereka kepada sesuatu tujuan yang tertentu. Proses perolehan materi pelajaran IPA tidak hanya sebatas menghafalkan pendapat-pendapat para ahli, namun harus diperoleh dengan cara pengamatan dan praktek. Sehingga dapat merangsang untuk mengadakan penyelidikan masalah-masalah yang berhubungan dengan materi pelajaran.
Seperti diketahui, dalam proses pembelajaran IPA banyak materi yang sulit untuk dijelaskan dengan pengamatan langsung, sehingga diperlukan alat bantu pembelajaran atau sering disebut media pembelajaran. Pada saat pembelajaran jarak jauh saat ini, media pembelajaran yang ada di sekolah, sangat sulit dihadirkan ke rumah masing-masing siswa. Oleh karena itu, dengan menggunakan media pembelajaran Augmented Reality (AR), kita bisa menghadirkan media pembelajaran ke masing-masing siswa, dan siswa lebih mudah mengamati secara langsung.
Langkah Penyelesaian
Augmented Reality (AR) dapat didefinisikan sebagai sebuah teknologi yang mampu menggabungkan benda maya dua dimensi atau tiga dimensi ke dalam sebuah lingkungan yang nyata kemudian memunculkannya atau memproyeksikannya secara real time. AR dapat digunakan untuk membantu memvisualisasikan konsep abstrak untuk pemahaman dan struktur suatu model objek. Beberapa aplikasi AR dirancang untuk memberikan informasi yang lebih detail pada pengguna dari objek nyata.
Pemanfaatan media pendidikan menggunakan Augmented Reality dapat merangsang pola pikir peserta didik dalam berpikiran kritis terhadap sesuatu masalah dan kejadian yang ada pada keseharian, karena sifat dari media pendidikan adalah membantu peserta didik dalam proses pembelajaran dengan ada atau tidak adanya pendidik dalam proses pendidikan, sehingga pemanfaatan media pendidikan dengan augmented reality dapat secara langsung memberikan pembelajaran dimanapun dan kapanpun peserta didik ingin melaksanakan proses pembelajaran. Media Pembelajaran AR dapat memvisualisasikan konsep abstrak untuk pemahaman dan struktur suatu model objek memungkinkan AR sebagai media yang lebih efektif sesuai dengan tujuan dari media pembelajaran.
Pada saat proses pembelajaran IPA, guru menjelaskan struktur suatu materi melalui media AR, peserta didik mengamati materi tersebut melalui aplikasi AR, setelah itu peserta didik mengerjakan LKPD yang sudah diberikan. Dan jika sudah selesai peserta didik mempresentasikan hasil pengamatannya melalui kegiatan tatap muka secara daring menggunakan aplikasi google meet.
Hasil
Hasil yang dapat diilaporkan dari best practice ini dapat diuraikan sebagai berikut:
- Proses pembelajaran dengan menggunakan media Augmented Reality (AR) berlangsung aktif dan menarik. Siswa menjadi lebih aktif merespon pertanyaan dari guru, termasuk mengajukan pertanyaan pada guru maupun temannya.
- Proses pembelajaran dengan menggunakan media Augmented Reality (AR) meningkatkan kemampuan siswa dalam melakukan transfer knowledge.
- Setelah mengamati gambar 4D melalui aplikasi Augmented Reality (AR) siswa dapat memahami konsep dengan lebih baik. Hal ini terlihat dari LKPD yang sudah dikerjakan.
- Proses pembelajaran dengan menggunakan media Augmented Reality (AR) meningkatkan kemampuan siswa untuk berpikir kritis. Hal ini dapat dilihat dari tingkat partisipasi siswa untuk bertanya dan menanggapi topik yang dibahas dalam pembelajaran.
- Proses pembelajaran dengan menggunakan media Augmented Reality (AR) juga meningkatkan kemampuan siswa dalam memecahkan masalah (problem solving).
Sebelum menggunakan media AR, siswa hanya mengamati gambar melalui buku paket saja ang sulit dibayangkan mereka karena bentuknya hanya dua dua dimensi. Dengan menggunakan media AR, siswa tidak hanya mengamati dalam bentuk dua dimensi tetapi langsung melihat bentuk empat dimensi, menyerupai aslinya.
Simpulan
Berdasarkan uraian di atas dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut.
- Proses pembelajaran dengan menggunakan media Augmented Reality (AR) dapat dijadikan alternatif media pembelajaran pada saat proses pembelajaran jarak jauh.
- Dengan penyusunan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) secara sistematis dan cermat, proses pembelajaran dengan menggunakan media Augmented Reality (AR) dapat memberikan kontribusi positif bagi pelaksanaan proses belajar mengajar selama pandemi.***
Catatan: Tulisan lebih lengkap dapat disimak di Buku Kumpulan Best Practice yang segera akan terbit
Profil Penulis
Dewi Nur Ani, S.Pd guru mata pelajaran IPA di SMPN 1 Padalarang. Pernah ikut serta menulis beberapa buku antologi salah satunya bersama MGMP IPA KBB berupa kumpulan best practice pembelajaran IPA.
Editor: Adhyatnika Geusan Ulun