Adhyatnika Geusan Ulun
Adalah hal yang menarik saat penulis mendapat kunjungan Pengajar Praktik Program Calon Guru Penggerak pada Rabu (9/2/22) tadi pagi. Kegiatan bertajuk pendampingan CGP ini memantik penulis untuk membuat sebuah refleksi diri, betapa selama ini peran dan nilai CGP masih belum optimal diimplementasikan kepada para siswa dan ekosistem pendidikan di sekolah. Sejumlah catatan dirangkum untuk mencoba kembali memahami peran dan nilai tersebut agar setelah program ini berakhir dapat berdampak nyata dalam pengembangan kualitas dan kompetensi diri, termasuk peningkatan mutu pelayanan pendidikan pada umumnya.
Seperti diketahui, program Calon Guru Penggerak (CGP) merupakan Penggerak merupakan episode kelima dari rangkaian kebijakan Merdeka Belajar yang diluncurkan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) dan dijalankan melalui Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan (Ditjen GTK). Program Guru Penggerak ini bertujuan untuk menyiapkan para pemimpin pendidikan Indonesia masa depan, yang mampu mendorong tumbuh kembang murid secara holistik; aktif dan proaktif dalam mengembangkan guru di sekitarnya untuk mengimplementasikan pembelajaran yang berpusat kepada murid; serta menjadi teladan dan agen transformasi ekosistem pendidikan untuk mewujudkan profil Pelajar Pancasila.
Untuk mendukung tercapainya tujuan itu, Program Pendidikan Guru Penggerak (PPGP) dijalankan dengan menekankan pada kompetensi kepemimpinan pembelajaran (instructional leadership) yang mencakup komunitas praktik, pembelajaran sosial dan emosional, pembelajaran berdiferensiasi yang sesuai perkembangan murid, dan kompetensi lain dalam pengembangan diri dan sekolah. Kompetensi tersebut dituangkan ke dalam tiga paket modul, yaitu paradigma dan visi Guru Penggerak; praktik pembelajaran yang berpihak pada murid; dan pemimpin pembelajaran dalam pengembangan sekolah.
Peran dan Nilai Guru Penggerak
Calon Guru Penggerak (CGP) harus menginternalisasikan peran dan nilai yang melekat pada dirinya. Peran CGP, yakni menjadi pemimpin pembelajaran, menggerakkan komunitas praktisi, mendorong kolaborasi antar guru, menjadi coach bagi guru lain, dan mewujudkan kepemimpinan murid, semuanya didorong agar para peserta didik dapat bertumbuh secara holistik. Selain itu, CGP harus aktif dan proaktif dalam mengembangkan guru lainnya untuk mengimplementasikan pembelajaran yang berpusat pada murid.
Selain di atas, CGP juga harus menjadi agen transformasi ekosistem pendidikan untuk mewujudkan Profil Pelajar Pancasila-Beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, Mandiri, Gotong royong, Kritis, Kreatif, dan Berkebhinekaan Global. Selanjutnya, dalam melaksanakan perannya CGP tetap berpijak pada 5 (lima) nilai, yakni, mandiri, kolaboratif, reflektif dan inovatif, dan berpihak pada murid.
Dari hal di atas, penulis berusaha memahami bahwa seorang CGP harus mampu membangkitkan motivasi dalam dirinya untuk membuat perubahan baik terhadap lingkungan sekitar, terlebih dirinya sendiri. Sementara nilai reflektif memiliki makna bahwa CGP harus bersedia melakukan evaluasi terhadap apa saja yang sudah baik, dan apa saja yang perlu diperbaiki dan dikembangkan.
Selanjutnya, pada nilai kolaboratif, CGP harus mampu membangun hubungan kerja yang positif dengan siapapun, dimanapun dan kapanpun untuk kemajuan pendidikan, terlebih untuk satuan pendidikannya. Sedangkan nilai inovatif, seorang CGP diharapkan dapat melahirkan ide dan gagasan baru yang tepat untuk kemajuan pendidikan yang disesuaikan dengan dinamika zaman dan kebutuhan. Begitupun dengan nilai CGP yang berpihak pada murid, mengandung arti harus dapat melayani murid dalam proses pembelajaran agar mereka mampu menggali dan mengembangkan potensi, minat dan bakatnya masing-masing.
Hal di atas selaras dengan pemikiran pendidikan Ki Hajar Dewantara (KHD) yang salah satu adalah menekankan penanaman budi pekerti dengan memunculkan keteladan dalam diri seorang guru. Selain itu, menurut KHD guru didisain untuk menjadi pribadi yang menuntun bukan menuntut, melayani tanpa pamrih.
Dalam hal penguatan pendidikan karakter kepada murud, seorang guru diharapakan mengarahkan muridnya untuk bijak dalam setiap mengambil keputusan, sehingga akan mendorong mereka menjadi pribadi yang tepat dalam bertindak, dan selalu mandapatkan manfaat dari setiap keputusan yang mereka ambil.
Pendampingan Calon Guru Penggerak
Sebagai seorang yang mengikuti program CGP, penulis merasakan manfaat besar saat dilaksanakan pendampingan. Selain kembali menyampaikan praktik baik dalam proses pembelajaran setelah mengikuti program, juga dapat merefleksi sejauhmana capaian yang telah diraih dibandingkan dengan sebelum mengikuti kegiatan tersebut.
Sejumlah informasi faktual dari beberapa responden; siswa, guru dan kepala sekolah, membuat kegiatan pendampingan ini memiliki kesan tersendiri. Penulis menyadari, terdapat tanggapan dan respon para responden, baik dukungan maupun kritikan. Semuanya disikapi penulis dengan positif, karena ternyata segala upaya yang dilakukan seorang CGP sangat memerlukan proses bertumbuh sesuai dengan kondisi dan situasi yang dihadapinya.
Dukungan yang diberikan pimpinan sekolah, guru-guru, dan murid sangat penting dalam menginternalisasikan peran dan nilai CGP. Sehingga hal ini memicu penulis untuk merencanakan sejumlah strategi penguatan dan menerapkan aksi nyata sebagai perwujudan dari seorang pemimpin pembelajaran. Strategi tersebut dimulai dari membuat sejumlah perubahan dalam kegiatan belajar mengajar di kelas, komunikasi yang intensif dengan rekan guru dan pimpinan, serta menampilkan keteladanan dalam proses pembelajaran.
Pembiasaan yang selama ini dilaksanakan di lapangan upacara, penulis terus laksanakan di awal pembelajaran dimulai di kelas. Hal ini tetap konsisten dilaksanakan, baik sebelum, pada saat, maupun setalh pemberlakuan pembelajaran terbatas di masa pandemi Covid-19. Hal ini sangat efektif dalam membangun hubungan emosional dengan murid. Mereka sangat nyaman dan merasa dekat dengan CGP yang menempatkannya sebagai bagian integral yang tidak terpisahkan dari sebuah proses pembelajaran, terlebih mereka sebagai subyek pendidikan yang terakomodasikan kehadirannya di setiap kegiatan belajar mengajar.
Pendampingan CGP juga memberi motivasi lebih pada penulis dalam mempraktikan peran dan nilai CGP secara optimal. Sehingga kegiatan tersebut dapat tepat guna dan berhasil guna, selain memberikan kepercayaan diri seorang CGP dalam mewujudkan cita-cita pendidikan nasional yang akan memunculkan generasi bangsa yang unggul, kompetitif dan berkarakter.
Selain di atas, pendampingan CGP menjadi refleksi sekaligus memotivasi diri penulis untuk terus mengembangkan diri sebagai coach bagi rekan guru lain. Hal tersebut didasarkan atas keyakinan bahwa ilmu dan pengalaman saat mengkuti program CGP akan lebih bermanfaat jika disebarluaskan kepada kepada para praktisi pendidikan. Dari sinilah akan tumbuh berkembang agen-agen perubahan yang sangat dibutuhkan bagi peningkatan kualitas pelayanan pendidikan kepada murid, warga sekolah, dan semua pihak.
Akhirnya, program pendampingan sangat membantu para CGP dalam mengoptimalkan peran dan nilainya. Oleh karena itu kegiatan ini harus terus dilaksanakan untuk memotret dan mendokumentasikan praktik baik, dan capaian yang telah diraih CGP selama mengkuti program Calon Guru Penggerak yang kelak akan bermanfaat bagi kemajuan pendidikan generasi bangsa yang kita idam-idamkan.
Profil Penulis
Adhyatnika Geusan Ulun, lahir 6 Agustus 1971 di Bandung. Tinggal di Kota Cimahi. Guru Bahasa Inggris di SMPN 1 Cipongkor Bandung Barat sejak 1999. Pengurus MGMP Bahasa Inggris Kab. Bandung Barat. Alumnus West Java Teacher Program di Adelaide South Australia, 2013. Alumnus MQ ‘Nyantren di Madinah dan Makkah’ 2016, Pengasuh Majelis Taklim dan Dakwah Qolbun Salim Cimahi, Penulis buku anak, remaja dan dakwah. Editor NEWSROOM, tim peliput berita Dinas Pendidikan Bandung Barat. Jurnalis GUNEMAN Majalah Pendidikan Prov. Jawa Barat. Pengisi acara KULTUM Studio East Radio 88.1 FM Bandung. Redaktur Buletin Dakwah Qolbun Salim Cimahi. Kontributor berbagai Media Masa Dakwah. Sering menjadi juri di even-even keagamaan.
Adhyatnika.gu@gmail.com.,Channel Youtube: Adhyatnika Geusan Ulun, Ig.@adhyatnika geusan ulun.