Oleh: Roza Silvia, S.Pd
(Guru SLB Agro Industri)
Pertanian sederhana yang dilakukan di SLB Agro Industri merupakan sebuah program kokurikuler yang dilaksanakan sekolah. Kondisi murid yang kecil kemungkinan untuk melanjutkan ke perguruan tinggi, menimbulkan sebuah pemikiran bahwa murid-murid lulusan SLB harus menjadi pribadi yang mandiri, baik dari segi emosi sosial maupun finansial. Oleh sebab itu, muncul sebuah ide untuk membuat program yang tujuan akhirnya adalah untuk membantu kemandirian siswa setelah mereka menyelesaikan pendidikan.
Didukung dengan wilayah SLB Agro Industri yang berada di wilayah pertanian, memiliki lahan kosong yang cukup luas dan bisa dimanfaatkan untuk pertanian, serta dukungan sumber daya manusia dan lingkungan sekitar, maka dibuat sebuah program pertanian sederhana, yang ruang lingkupnya diperkecil yaitu hidroponik dan tanaman hias.
Dalam menyusun program ini, tentunya mengedapnkan kepentingan murid. Menciptakan pembelajaran yang berpihak pada murid, serta mengakomodir suara dan pilihan murid dalam mengembangkan pembelajaran mereka. Selain itu kerjasama dengan kepala sekolah, guru-guru, orang tua murid dan tenaga ahli bidang hidroponik sangat mendukung sehingga dalam pelaksanaan nya terstruktur sesuai dengan seharusnnya.
Adapun struktur programnya adalah sebagai berikut:
- Program kokurikuler dengan target murid berkebutuhan khusus grahita, rungu, Netra serta autis
- Dimulai dari perencanaan, proses serta hasil yang dilaksanakan sesuai dengan jadwal masing-masing yang telah disusun
- Ditunjuk penanggung jawab dari pihak murid dan guru agar program terlaksana dengan lancar
- Penanggung jawab dan guru kelas ikut memantau pelaksanaan program
Tujuan penyusunan program ini adalah untuk menumbuhkan rasa cinta lingkungan pada siswa, memupuk rasa tanggung jawab dan gotong royong, mengembangkan keterampilan bidang pertanian dan wirausaha.
Dalam Menyusun dan melaksanakan program, tentunya ditemui berbagai tantangan. Tantangan yang dihadapi dalam pelaksanaan program ini diantaranya:
- Konsistensi pelaksanaan, baik dari murid maupun guru sebagai pembimbing
- Keterbatasan SDM serta guru yang mempunya tugas dan tanggung jawab lain dalam pembelajaran
- Kondisi dan suasana hati murid yang kadang tidak stabil
- Kondisi cuaca dan lingkungan yang terkadang kurang mendukung dll
Setiap pelaksanaan program, tentunya ada evaluasi yang dilakukan untuk menilai sejauh mana Tingkat keberhasilan program tersebut, serta menentukan langkah dan rencana tindak lanjut untuk perbaikan yang dirasa masih kurang sempurna. Evaluasi yang dilakukan diantaranya:
- Setealah 1 bulan pertama pelaksanaan program, dilakukan evaluasi dengan menyebar angket serta melakukan tanya jawab dengan murid mengenai program yang telah disusun dan dilaksanakan.
- Melakukan diskusi dan kolaborasi dengan seluruh pihak sekolah mengenai hasil dari program yang sudah berjalan
- Bersama dengan seluruh warga sekolah melakukan evaluasi dan Menyusun rencana tindak lanjut