Ngamprah (Newsroom). Bertandang ke Gedung PGRI Kabupaten Bandung Barat (KBB) untuk diskusi ringan tentang program PGRI dalam waktu dekat, menjadi hal menarik untuk dibahas. Apalagi saat itu, para inohong PGRI, Asep Dendih, Adung Mulyadi, Samid Rusmana, Tata Suryadi, Slamet Kusnadi, dan Gun Fery T, serta para tokoh PGRI KBB lainnya, ikut hadir menemani, dalam suasana santai. Acara ini berlangsung pada Jumat (19/2/21).
Ketua PGRI KBB sekaligus Kadisdik KBB Asep Dendih menjelaskan bahwa setiap hari Rabu dan Jumat, para pengurus secara bergilir, piket di Kantor PGRI. Jadi pada kedua hari itu, biasanya pengurus standby di kantor. Hal ini memudahkan koordinasi antar pengurus dalam menjalankan roda organisasi.
“Hari ini kita lengkap personilnya, karena hari ini piket pengurus. Kekompakan menjadi kunci utama untuk menjaga kesolidan dan kesetiakawanan organisasi. Banyak juga tamu-tamu yang datang untuk dilayani. Kita berusaha melayani urusan organisasi dengan menjalankan pelayanan prima. Silakan, yang membutuhkan informasi tentang PGRI kami menyambut dengan senang hati,” ujar Asep disela tugas piketnya.
Lebih jauh lagi Asep memaparkan pentingnya pemutakhiran data anggota PGRI KBB. Hal ini, berdasarkan pada hasil Kongres XXII PGRI di Jakarta, hasil rapat kerja PGRI KBB yang merujuk pada AD/ART, dan kebutuhan untuk mengefektifkan kegiatan keorganisasian di wilayah kecamatan. PGRI menyentuh bukan hanya tingkat Kabupaten, tapi menyentuh sampai di tingkat satuan pendidikan di sekolah, menyebar di seluruh sekolah-sekolah yang ada di Bandung Barat.
“Untuk pemutakhiran data anggota PGRI, kita verifikasi dulu anggota yang sudah terdata aktif. Kemudian menyusul rekrutmen anggota yang baru, by name by address, agar data sesuai dan terverifikasi pada data online. Legalitas anggota PGRI diantaranya memenuhi iuran wajib dan memiliki kartu anggota.PGRI. Kita juga tidak lepas dari peran organisasi kita, untuk mengembangkan pelaksanaan pendidikan, mempertinggi kesadaran untuk meningkatkan mutu, dan kemampuan profesional, serta meningkatkan harkat dan martabat guru,” papar Asep.
Sementara itu, Dewan Penasehat PGRI KBB, Adung Mulyadi mengemukakan bahwa pendataaan anggota PGRI terbaru, sudah dilaksanakan. PGRI KBB akan menyelenggarakan pertemuan-pertemuan Cabang PGRI untuk secara bergilir melaksanakan konferensi kerja (Konker). Waktu pelaksanaan setiap cabang dibatasi hingga akhir bulan maret 2021.
“Konferensi cabang paling lambat digulirkan pada tanggal 31 Maret 2021. Ini berdasar pada Kongres XXII yang dilaksanakan di Jakarta salah satunya memperbaharui AD/ART pada bulan juli 2019, disusul kemudian bulan Desember diselenggarakan konferensi provinsi. Di Kabupaten Bandung Barat harusnya konferensi berlangsung Juni 2020, namun karena Pandemi Covid-19 akhirnya terselenggara pada bulan desember 2020. Acara ini, sekaligus memilih ketua PGRI KBB yang baru, kemudian konferensi cabang harus selesai di akhir bulan maret 2021 nanti,” tandas Adung.
Hal senada dikatakan oleh Wakil Ketua PGRI KBB Samid Rusmana dan Tata Suryadi bahwa pemutakhiran data anggota dan konferensi cabang PGRI se-KBB merupakan penyegaran organisasi. Pendataan anggota periode pertama telah selesai dilakukan sedangkan pelaksanaan konferensi cabang akan terselenggara secara bergilir, sesuai dengan kesiapan cabang setelah verifikasi anggota tuntas.
“Akhir bulan Februari ini, baru lima cabang PGRI yang siap menggelar konferensi kerja, diantaranya Cabang Ngamprah, Rongga, Sindangkerta, Parongpong, dan Cabang Cililin. Cabang yang lainnya menyusul hingga akhir bulan maret. Konker ini merupakan penyegaran organisasi. Kita akan menemukan bibit-bibit baru yang akan mengembangkan organisasi PGRI di Kabupaten Bandung Barat. Ke depannya kita akan mengadakan program-program yang mengacu pada pembelajaran jarak jauh yang menitikberatkan pada penggunaan teknologi pembelajaran digital. Semoga PGRI semakin unggul dan maju,” pungkas Samid.***
Berita dan Foto: Dian Diana
Editor: Adhyatnika Geusan Ulun