Oleh: Lukman Hidayat, M.Pd
(Guru PPKn SMPN 5 Gununghalu)
Pembelajaran jarak jauh berbasis modul merdeka belajar pada mata pelajaran PPKn meningkatkan motivasi belajar bagi siswa. Mereka dapat menuntaskan aktivitas PJJ luring sesuai dengan kesepakatan waktu. Selain itu, mereka juga mampu melengkapi aktivitas mandiri pada modul. Hal ini dibuktikan dengan refleksi belajar mereka yang menyatakan mampu memahami materi belaja.
Latar Belakang Masalah
Sektor pendidikan menjadi salah satu bidang yang terdampak pandemi covid-19. Hal ini menyebabkan perubahan pola pembelajaran dari tatap muka menjadi pembelajaran jarak jauh (PJJ). Hal ini diperkuat dengan terbitnya Surat Edaran Mendikbud Nomor 4 Tahun 2020 tentang Pelaksanaan Kebijakan Pendidikan dalam masa penyebaran virus corona.
Seperti diketahui, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan juga memberikan pedoman agar pelayanan pendidikan tetap dapat dilaksanakan dengan memprioritaskan kesehatan. Kebijakan yang diambil berupa kegiatan belajar dari rumah (BDR) dengan menggunakan media daring atau luring disesuaikan dengan keadaan dan kondisi pada masing-masing satuan pendidikan.
Selanjutnya pembelajaran daring menjadi pola yang digemari dan cepat berkembang. Berbagai platform media belajar daring bermunculan untuk memfasilitasi pelayanan pendidikan. Namun tidak semua satuan pendidikan dapat melaksanakan aktivitas pembelajaran daring.
Faktor yang menghambat dari pelaksanaan pembelajaran daring adalah belum meratanya jaringan internet; tidak semua siswa memiliki perangkat belajar daring seperti smartphone, laptop, tablet; harga kuota internet yang cenderung mahal; dan kemampuan dalam memanfaatkan perangkat belajar daring yang belum memadai. Hal ini membuat sebagian satuan pendidikan memilih untuk melaksanakan pelayanan pendidikan secara luring, salah satunya dengan menggunakan modul belajar.
Selain di atas, pemerintah pun mengeluarkan kebijakan program merdeka belajar. Program ini dicetuskan oleh Kemdikbud untuk menjawab keluhan orang tua terkait sistem pendidikan yang berlaku di Indonesia, terutama dalam penentuan nilai-nilai tertentu bagi siswa. Pemerintah, dalam hal ini, ingin menghadirkan pendidikan yang memerdekakan baik bagi guru, siswa, orang tua maupun pemangku kepentingan lainnya. Episode satu merdeka belajar sudah dimulai sejak Desember 2019.
Berdasarkan latar belakang di atas, penulis menyusun modul merdeka belajar PPKn sebagai alternatif pembelajaran jarak jauh di SMP Negeri 5 Gununghalu. Modul merdeka belajar ini disusun dengan semangat pelayanan pendidikan yang memerdekakan bagi siswa.
Hal lainnya adalah mata pelajaran PPKn biasanya akan menjenuhkan jika disajikan hanya berupa konten materi. Oleh karena itu, penulis melakukan inovasi belajar luring pembelajaran jarak jauh dengan menyusun modul merdeka belajar PPKn. Diharapkan pembelajaran jarak jauh di tengah pandemi tetap berlangsung secara nyaman, bahagia dan bermakna.
Langkah Penyelesaian
Modul merdeka belajar PPKn yang penulis susun berdasarkan kurikulum dalam kondisi khusus dengan memperhatikan ketercapaian kompetensi siswa. Modul dirancang dengan mengakomodir kebutuhan belajar siswa pada situasi pandemi covid 19. Adapun komponen yang terdapat pada modul merdeka belajar PPKn, yaitu Identitas mata pelajaran, kompetensi dasar, tujuan belajar, materi esensial, peran guru, peran orang tua, petunjuk belajar mandiri, komitmen dan kesepakatan PJJ, materi belajar, aktivitas mandiri, dan refleksi.
Modul belajar yang disusun memiliki unsur pendidikan yang memerdekakan bagi siswa. Pertama, kompetensi dasar yang digunakan bersumber dari kurikulum yang sudah disederhanakan dan disesuaikan dengan kondisi khusus. Kedua, tujuan belajar mengalami penyesuaian agar mereka tidak terlalu terbebani dengan capaian belajar yang tidak relevan. Hal tersebut berdampak pada materi belajar yang dibuat secara ringkas sesuai dengan esensi belajar agar mudah dipahami.
Unsur yang ketiga yaitu pelibatan orang tua dalam pembelajaran jarak jauh sebagai mitra guru. Pembagian peran guru dan orang tua siswa dimaksudkan untuk mengurangi beban terhadap tantangan dan hambatan dari orang tua maupun guru dalam membimbing, mengarahkan dan mengawasi siswa melaksanakan PJJ. Keempat, terdapat komponen komitmen dan kesepakatan PJJ yang bertujuan untuk menjaga semangat dan kemauan belajar siswa tanpa mengurangi rasa nyaman dan bahagia saat melaksanakan PJJ.
Selanjutnya, kelima adalah aktivitas mandiri yang dapat berfungsi untuk mengukur pemahaman siswa terhadap materi belaja. Aktivitas ini disusun dengan pola yang menarik dan kontekstual berupa perenungan diri, teka-teki, menjodohkan, proyek sederhana, membuat komitmen dan penelitian sederhana.
Kemudian, keenam yaitu berupa refleksi terhadap aktivitas PJJ dan refleksi emosional siswa. Hal tersebut sangat penting dalam upaya penyelenggaraan Pendidikan yang memerdekakan. Refleksi belajar oleh siswa bertujuan untuk mengetahui sejauh mana motivasi belajar mereka. Refleksi belajar juga digunakan sebagai bahan evaluasi oleh guru dalam menyajikan aktivitas PJJ berbasis modul. Melalui refleksi emosional guru dapat memahami kekawatiran dan tantangan yang dihadapi oleh siswa dalam melaksanakan PJJ. Hal ini membantu dalam proses umpan balik dan evaluasi mereka.
Hasil
Pembelajaran jarak jauh berbasis modul merdeka belajar pada mata pelajaran PPKn meningkatkan motivasi belajar bagi siswa. Mereka dapat menuntaskan aktivitas PJJ luring sesuai dengan kesepakatan waktu. Selain itu, mereka juga mampu melengkapi aktivitas mandiri pada modul. Hal ini dibuktikan dengan refleksi belajar mereka yang menyatakan mampu memahami materi belajar.
Umumnya siswa menyampaikan perasaan senang dan nyaman dengan PJJ berbasis modul. Bahkan modul ini membantu orang tua untuk mengetahui dan melaksanakan perannya dalam aktivitas PJJ.
Simpulan
Berdasarkan uraian diatas dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut.
- Pembelajaran jarak jauh berbasis modul merdeka belajar pada mata pelajaran PPKn meningkatkan motivasi belajar bagi siswa ditengah pandemi covid 19.
- Pembelajaran jarak jauh berbasis modul merdeka belajar pada mata pelajaran PPKn membantu siswa dalam memahami materi belajar tetap dengan rasa senang dan nyaman, menarik dan bermakna.***
Catatan: Tulisan di atas lebih lengkap dapat disimak di Kumpulan Buku Best Practice yang segera akan terbit.
Profil Penulis
Lukman Hidayat, M.Pd., Guru SMP Negeri 5 Gununghalu. Alumni S1 PPKn UNNES, Sarjana Mengajar di daerah 3T (SM3T UNJ) angkatan 1 (2011), PPG Berasrama UNY (2012), PSILN angkatan 5 (2014-2016), GGD angkatan 2 (2016), Magister PPKn UPI, Pengajar Praktik Program Guru Penggerak Angkatan 1 (2020-skrg), Komite Pembelajar Sekolah Penggerak angkatan 1 (2021).
Email: lukmanhidayat.spdgr@gmail.com
Fb : Lukman Hidayat
IG : _lukman_hidayat
Editor: Adhyatnika Geusan Ulun