Oleh: Nurmei Usyamti, S.Pd
(SDN 2 Rajamandalakulon)
Berdasarkan surat dari Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan, maka Calon Kepala Sekolah SD dari Kabupaten Bandung Barat harus mengikuti Pendidikan dan Pelatihan Calon Kepala Sekolah yang dilaksanakan melalui Pendidikan Guru Penggerak Angkatan ke-4. Program Pendidikan Guru Penggerak dilaksanakan selama sembilan bulan, dimulai 9 Oktober 2021 dalam kegiatan Lokakarya Perdana.
Dalam Lokakarya Perdana dibahas mengenai harapan dan kekhawatiran menjadi calon Guru Penggerak dan perjalanan 9 bulan mengikuti Pendidikan Guru Penggerak. Pendidikan Calon Guru Penggerak diawali dengan Bimtek LMS tanggal 13 Oktober 2021. Penulis melaksanakan Bimtek LMS di SDN 1 Rajamandalakulon Bersama dengan teman- teman CGP lainnya se-kecamatan Cipatat. Dengan mendapatkan ilmu mengenai LMS, penulis menjadi tahu dan paham mengenai LMS. LMS adalah Learning Management System atau Sistem Manajemen Pembelajaran yang menggunakan platform belajar LMS yang difasilitasi oleh Fasilitator dan Instruktur.
Pada tanggal 15 Oktober 2021 pembelajaran Modul 1 dimulai. Di Modul ini, penulis mendapatkan pengetahuan yang lebih mendalam mengenai Ki Hadjar Dewantara. Penulis menjadi lebih memahami perbedaan pendidikan dan pengajaran. Dengan demikian, penulis berusaha untuk mengajar dan mendidik dengan sebaik- baiknya, dengan ikhlas dan pembelajaran yang berpusat kepada anak, agar anak- anak berkembang sesuai kodratnya, baik kodrat alam maupun kodrat zaman. Penulis harus berpikir positif, selalu optimis, percaya diri dan berusaha melakukan yang terbaik untuk peserta didik
Penulis merasa senang dengan ilmu dan pengetahuan yang didapatkan selama mengikuti Pendidikan Guru Penggerak. Pengetahuan yang penulis dapatkan sangat berguna bagi diri penulis sendiri dan untuk diterapkan di kelas dan sekolah. Penulis menjadi tahu mengenai Profil Pelajar Pancasila. Penulis menjadi tahu Nilai dan Peran Guru Penggerak. Penulis menjadi tahu Kompetensi Kepemimpinan Sekolah. Selain itu, penulis jadi tahu mengenai Trapesium Usia dan manfaatnya. Juga, penulis menjadi tahu mengenai Pembelajaran Berdiferensiasi, Pengambilan keputusan sebagai pemimpin pembelajaran, Peran pemimpin dalam mengelola asset sekolah, dan Program yang berdampak kepada murid.
Setiap ilmu yang penulis dapatkan selalu dipraktikan langsung, baik di dalam kelas, maupun di luar kelas di lingkungan sekolah. Namun demikian penulis merasakan masih banyak kekurangan, masih banyak yang belum dapat penulis kerjakan.
Sampai minggu ke-3, penulis belum dapat membuat video-video yang menarik. Penulis belum dapat membuat paparan- paparan yang menarik dengan disertai gambar- gambar(infografis), penulis belum bisa membuat youtobe, Google Drive, dan Blog. Namun demikian, penulis berusaha terus sampai pada minggu ke-4, penulis bisa membuat video dengan aplikasi dari HP dan berusaha untuk bisa membuat video dengan menggunakan laptop dengan aplikasi Canva. Terimakasih Canva, terimakasih Ibu Fasilitator (Ibu Nurhayati,S.Pd, M.Si) yang selalu memaklumi dan memberikan nilai yang terbaik untuk penulis. Terimakasih Ibu atas bimbingannya. Terimakasih Bapak Pengajar Praktik (Pak Dede Saepudin, M.Si, M.Pd.) dan Ibu Nursida Sutantri, M.Pd.
Selanjutnya, ilmu yang penulis dapatkan selalu di-share lewat WA di grup sekolah, walaupun hanya berupa ringkasan agar rekan-rekan kerja di sekolah mendapatkan ilmu yang penulis dapatkan. Agar sama-sama tergerak, bergerak dan menggerakkan.
Untuk menjadi Calon Guru Penggerak itu tidak mudah, ada proses belajar yang Panjang yang harus dilalui. Harus bisa membagi waktu antara Tupoksi di kelas dan di sekolah. Harus segera dalam mengerjakan tugas- tugas di LMS. Harus bisa membagi waktu untuk keluarga terutama anak- anak di rumah.
Kemudian, peran serta dan dorongan dari anak dan suami di rumah sangat mendukung terhadap keberhasilan seorang calon Guru Penggerak. Yang tadinya tidak bisa menjadi bisa. Penulis bersyukur sekali sebagai Calon Kepala Sekolah Sekolah Dasar, penulis mendapatkan kesempatan mengikuti Pendidikan Guru Penggerak. Seperti kata pepatah “Pucuk Dicinta Ulam pun Tiba” yang artinya mendapatkan sesuatu yang lebih daripada apa yang diharapkan/dicita-citakan. Walaupun, dalam prosesnya tidak terlepas dari peribahasa ‘Berakit-rakit ke hulu Berenang-renang ke tepian. Bersakit-sakit dahulu bersenang-senang kemudian’ yang artinya perbuatan yang walaupun terasa berat, namun dapat menghasilkan hasil yang baik di kemudian hari.
Akhirnya, proses pendidikan Calon Guru Penggerak Angkatan ke-4, tinggal dua bulan lagi, yaitu bulan Oktober dan November. Lokakarya yang akan dilaksanakan tinggal Lokakarya 7, 8, dan lokakarya 9. Pesan penulis untuk Calon Guru Penggerak Angkatan ke-4 dan semua Calon Guru Penggerak dimanapun berada: Tetap semangat dalam bertugas dan berkarya karena kita sebagai agen transformasi Pendidikan dan semua yang kita kerjakan untuk generasi penerus Bangsa Indonesia. Salam Guru Penggerak. Guru Bergerak Indonesia Maju!
Profil Penulis:
Nurmei Usyamti, lahir 13 Mei 1972 di Bandung. Tinggal di Kp. Kaum Desa Mandalasari Kecamatan Cipatat Kabupaten Bandung Barat. Menjadi guru sejak tahun 1993. Saat ini bertugas sebagai Guru Kelas 4 di SDN 2 Rajamandalakulon Kecamatan Cipatat. Calon Guru Penggerak Angkatan ke-4. Pengurus PGRI Ranting 2 Rajamandalakulon. Ketua Kelompok Kerja Guru (KKG) kelas 4 di Gugus 2 Kecamatan Cipatat. Ketua Gugus Depan Putri di Pangkalan SDN 2 Rajamandalakulon. Andalan Penggalang Putri Kwarran Cipatat. Bergabung menjadi Korp Pelatih Pembina Pramuka Kabupaten Bandung Barat sejak tahun 2019. “Berdo’a, Belajar, Berkarya dan Berusaha menjadi yang terbaik” adalah motto penulis.
Pewarta: Adhyatnika Geusan Ulun
Mantap 👍