Oleh: Nenden Lia Amalia, S.Pd., S,Kom., M.Pd
(SMPN 3 Ngamprah)
Sekolah sebagai suatu komunitas memiliki potensi/asset/kekuatan yang dapat dimanfaatkan untuk mendukung keberlangsungan dan kamajuan sekolah. Asset/kekuatan tersebut berkontribusi terhadap kesuksesan program yang dijalankan sekolah. Program yang dijalankan sekolah merupakan program yang sifatnya berkelanjutan. Program yang berdampak pada murid adalah program sekolah yang dibuat berdasarkan hasil analisis kebutuhan murid. Program yang diselaraskan dengan kekuatan atau asset yang dimiliki sekolah. Program yang disesuaikan dengan visi dan misi sekolah.
Sementara itu, visi dan misi SMP Negeri 3 Ngamprah memiliki citra moral yang menggambarkan profil sekolah yang diinginkan di masa datang. Visi SMP Negeri 3 Ngamprah adalah: MAJU (Mandiri, Agamis, Juara dan Unggul). Visi tersebut mencerminkan cita-cita sekolah yang berorientasi ke depan dengan memperhatikan potensi sekarang ini, serta sesuai dengan norma dan harapan masyarakat.
Untuk mewujudkan hal tersebut, maka sekolah menentukan langkah-langkah strategis yang dinyatakan dalam Misi. Yang terdiri dari 1) Mewujudkan peserta didik yang berkarakter Mandiri untuk menghadapi tantangan zaman, 2) Menciptakan wawasan lingkungan dan karakter siswa yang Agamis dan berakhlaqul karimah, 3) Menciptakan sekolah Juara dalam bidang akademik dan non akademik, dan 4) Mewujudkan sekolah Unggul yang berinovatif dan berwawasan lingkungan.
Q-Hati
Sasaran program SMP Negeri 3 Ngamprah dalam mewujudkan visi Agamis, memunculkan ide untuk membuat program yang berdampak pada murid yaitu Q-Hati (Literasi Al-Qur’an-Hafal SMPN 3 Ngamprah). Melalui program ini, murid akan diajak untuk membaca, memahami, menghafal Al-Qur’an dan memberikan pendidikan akhlak dengan konsep penyampaian Al-Qur’an. Dengan terwujudnya sebuah penerapan literasi Al-Qur’an di sekolah, diharapkan dapat membimbing siswa agar dapat membiasakan membaca Al-Qur’an, dan lebih memahami kandungan Al-Qur’an serta mengamalkannya dalam kehidupan menjadi bekal di akhirat.
Setiap program yang dilaksanakan pasti melalui tahapan-tahapan dari mulai perencanaan, pelaksanaan, evaluasi, rencana tindak lanjut dan perbaikan. Perencanaan yang matang akan menetukan keberhasilan dan kesuksesan dari program tersebut. Rencana sebagai langkah awal akan menuntun langkah-langkah selanjutnya yang mengarahkan terhadap pencapaian tujuan dan cita-cita yang ingin dicapai dari program tersebut. Program harus dirancang sedemikian rupa sehingga dapat dijadikan patokkan dalam melaksanakan program yang akan dijalankan.
Salah satu panduan yang dapat digunakan dalam menyusun rancangan sebuah program adalah dengan menerapkan paradigma inkuiri apresiatif melalui tahapan BAGJA. Tahapan BAGJA merupakan pendekatan yang digunakan untuk melakukan perubahan ke arah yang lebih baik degan berbasis kekuatan yang dimiliki dan dilakukan secara kolaboratif. Diharapkan dengan menerapkan tahapan BAGJA, maka program yang dijalankan akan berdampak pada murid. Salah satu strategi yang digunakan dalam Pengelolaan Program adalah strategi MELR (monitoring, evaluation, learning and reporting)
Aksi Nyata Program
Program Literasi Al-Qur’an merupakan program kegiatan keagamaan yang merupakan bagian dari kegiatan gerakan literasi Sekolah. Hal ini dapat mendorong kesadaran siswa agar terbiasa dalam membaca dan mempelajari Al-Qur’an sebagaimana kegiatan literasi ini adalah kegiatan yang diprogramkan sekolah dan sesuai dengan Kurikulum 2013 yang mengharuskan siswa membaca 15 menit sebelum pelajaran dimulai sebagai bentuk menanamkan kebiasaan membaca pada siswa dan hal ini diberlakukan pula pada kegiatan literasi Al-Qur’an. Maka dari itu kegiatan ini sangat diapresiasi oleh guru maupun siswa di SMP Negeri 3 Ngamprah.
Literasi secara luas diartikan sebagai kemampuan berbahasa yang mencakup kemampuan membaca, menulis, menyimak, berbicara serta kemampuan berfikir yang menjadi bagian elemen dari literasi. Literasi juga diartikan sebagai melek huruf, kemampuan baca tulis dan kemelekwacanaan.
Pada dasarnya literasi berawal sejak diturunkannya wahyu Al-Qur’an yang pertama yaitu “Iqra‟ yang berarti bacalah. Istilah literasi selalu terkait dengan kemampuan membaca dan menulis. Berkaitan dengan hal ini makna literasi secara luas dijelaskan pula dalam Al-Qur’an yang menunjukkan bahwa literasi dan Al-Qur’an sangat berkaitan di mana literasi merupakan bagian dari pembelajaran Al-Qur’an.
Selanjutnya, literasi Al-Qur’an merupakan bagian dari program gerakan literasi sekolah (GLS). Program Literasi Al-Qur’an merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan budaya baca Al-Qur’an dan penumbuhan budi pekerti siswa, sebagaimana tertuang dalam Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 23 Tahun 2015 tentang Penumbuhan Budi Pekerti, Bagian Mengembangkan Potensi Diri Peserta Didik Secara Utuh.
Pada peraturan tersebut, hal pokok yang tertuang adalah adanya keharusan bagi siswa untuk membaca buku 4 non-teks pelajaran selama 15 menit sebelum pelajaran dimulai. kegiatan ini dilakukan agar disekolah-sekolah memiliki gerakan yang positif dalam penumbuhan budi pekerti salah satunya melalui budaya baca. Hal tersebut berlaku pula dalam pembiasaan membaca Al-Qur’an bagi umat muslim.
Program Q-Hati (Literasi Al-Qur’an-Hafal SMP Negeri 3 Ngamprah) merupakan kegiatan yang memberikan pemahaman tentang membaca dan bagaimana mengaplikasikan makna dari Al-Qur’an yang dibaca. Hal ini menunjukkan bahwa pentingnya pelaksanaan literasi Al-Qur’an dalam menumbuhkan karakter budaya baca Al-Qur’an terutama di sekolah umum, karena kegiatan belajar Al-Qur’an di sekolah umum memiliki waktu yang terbatas.
Oleh karena itu, dalam menumbuhkan budaya baca Al-Qur’an, salah satu kegiatan yang dapat mendukungnya adalah kegiatan literasi Al-Qur’an yang merupakan program kesiswaan dengan tujuan dapat menumbuhkan kebiasaan membaca dan memahami Al-Qur’an dan memberikan perumusan batasan akhlak kepada siswa dalam pembentukan karakter.
Adanya kegiatan literasi Al-Qur’an yang diprogramkan oleh sekolah menunjukkan bahwa sangat besar perhatian pihak sekolah terhadap penumbuhan karakter dan budaya baca dengan media literasi.
Penulis berharap bahwa program kegiatan literasi Al-Qur’an, Q-Hati, dapat membiasakan siswa dalam membaca Al-Qur’an dan memotivasi siswa agar senantiasa mencintai dan merutinkan membaca Al-Qur’an. Hal ini sesuai dengan beberapa pernyataan siswa yang menyatakan bahwa kegiatan literasi Al-Qur’an sangat bagus dan dapat memotivasi siswa untuk rutin membaca Al-Qur’an disekolah. Dari hasil wawancara menunjukkan bahwa awal mula teselenggaranya literasi Al-Qur’an di SMP Negeri 3 Ngamprah adalah berdasarkan dari kebijakan baru sekolah tentang pelaksanaan program Gerakan Literasi Sekolah (GLS). Pelaksanaan Literasi Al-Qur’an dilaksanakan setiap hari Jumat 30 menit sebelum pelajaran dimulai.
Dalam Aksi Nyata Modul 3.3 PPGP, penulis membuat rencana program pengembangan sekolah yang berdampak pada murid menggunakan kerangka BAGJA. Pendekatan BAGJA merupakan strategi perubahan kolaboratif yang berbasis kekuatan. BAGJA mengaktualisasi potensi masing-masing individu dalam kelompok menjadi kekuatan yang luar biasa dalam melakukan perubahan. BAGJA singkatan dari Buat pertanyaan, Ambil pelajaran, Gali mimpi, Jabarkan rencana, dan Atur eksekusi.
Buat Pertanyaan
Guru menanyakan kepada siswa program kegiatan yang dapat meningkatkan kemandirian, kolaborasi dan kreatifitas siswa yang berbasis lingkungan seperti apa yang diharapkan?
Ambil Pelajaran
Mengidentifikasi lingkungan sekitar siswa yang dapat meningkatkan kompetensi siswa dalam membaca dan mempelajari Al-Qur’an
Gambar 1: Proses Seleksi Pemahaman Awal Membaca Al-Qur’an
Gali Mimpi
Pembelajaran bermakna dengan lingkungan sekitar siswa sebagai sumber belajar akan dapat meningkatkan kompetensi siswa serta peran serta masyarakat dan orang tua.
Jabarkan Rencana
Berkoodinasi dengan Kepala sekolah, rekan guru serta masyarakat sekitar dilanjutkan sosialisasi kepada wali siswa dan kepada siswa sasaran.
Gambar. Sosialisasi Program Q-Hati Kepada Kepala Sekolah, Rekan Sejawat dan anggota OSIS sebagai perwakilan siswa
Atur Eksekusi
- Membuat tim dan penangung jawab program
- Melakukan Manajemen Risiko
- Melakukan Monitoring dan evaluasi
- Membuat laporan
Hasil Aksi Nyata
Program Q-Hati (Literasi Al-Qur’an-Hafal SMP Negeri 3 Ngamprah) dilaksanakan setiap hari Jumat 30 menit sebelum pelajaran dimulai. Kegiatan diawali dengan koordinasi dan penyampaian program kepada Kepala Sekolah dan rekan guru. Kegiatan selanjutnya mengundang wali siswa sebagai bentuk sosialisasi kegiatan yang dilanjutkan pemetaan kelompok siswa serta penyampaian program.
Program Q-Hati (Literasi Al-Qur’an-Hafal SMP Negeri 3 Ngamprah) yang mana memusatkan pembelajaran lingkungan sebagai pusat siswa berkegiatan maka diadakan pula sosialisasi kegiatan terhadap masyarakat sekitar lingkungan sekolah seperti para tokoh masyarakat, komite dan pemangku agama lainnya di sekitar lokasi sekolah.
Kegiatan ini dilakukan kelas 7, 8 dan 9 di SMP Negeri 3 Ngamprah yang disesuaikan dengan materi/tema yang diajarkan seperti di kelas dengan tema-tema yang berbeda dan berkesinambungan bagi siswa untuk dapat meningkatkan kompetensi mereka membaca, mempelajari dan menghafal ayat-ayat Al-Qur’an.
Gambar. Kegiatan Program Q-Hati (Literasi Al-Qur’an-Hafal SMP Negeri 3 Ngamprah
Feeling (Perasaan)
Perasaan penulis, ketika melakukan aksi nyata Program yang berdampak pada siswa dengan topik Program Q-Hati (Literasi Al-Qur’an-Hafal SMP Negeri 3 Ngamprah) penulis merasa tertantang dan ada pula rasa khawatir program tidak berjalan sesuai apa yang direncanakan. Lingkungan di sekitar sekolah dan siswa sangatlah menopang proses pembelajaran nyata yang nantinya dapat membangun fondasi Pendidikan anak. Karena program Q-Hati ini membutuhkan banyak pihak yang terkait untuk mensukseskan jalannya program.
Program yang dijalankan kurang lebih selama 4 minggu pada awalnya, dan Alhamdulillah masih tetap dilaksanakan sampai saat ini, ternyata setelah dilaksanakan mendapat hasil yang memuaskan karena pada awal ada rasa was-was dan khawatir namun pada prosesnya semua pihak dapat mendukung program yang direncanakan.
Finding (Pembelajaran)
Pembelajaran yang penulis dapat dari Program Q-Hati (Literasi Al-Qur’an-Hafal SMP Negeri 3 Ngamprah) dari lingkungan sekitar siswa yaitu penulis semakin sadar bahwa lingkungan berperan penting dalam proses pembelajaran siswa baik secara langsung maupun tidak langsung.
Selain itu, kemampuan penulis berkoordinasi dengan kepala sekolah rekan guru dan stakeholder terkait mulai meningkat sehingga ada rasa percaya diri untuk mengaktualisasi apa yang menjadi program bagi murid. Setiap program yang dilaksanakan menggunakan alur BAGJA dan melaksankan MELR (Monitoring, Evaluasi, Learning dan Reporting) Serta menerapkan Manajemen Resiko dalam setiap program yang dilaksanakan.
Future (Penerapan Ke Depan)
Beberapa rencana kegiatan yang akan diterapkan kedepan agar program yang dilaksanakan dapat diterapkan di kegiatan yang lain ataupun sebagai tambahan pengalaman bagi penulis. Semoga kegiatan ini dapat terus berlangsung sehingga nanti bisa menghasilkan output siswa-siswi yang tidak hanya pandai dalam membaca dan memahami Al-Qur’an, namun mereka juga bisa menghafal ayat-ayat Al-Qur’an. ***
Profil Penulis
Nenden Lia Amalia, S.Pd., S.Kom.,M.Pd., lahir di Ciamis tanggal 30 Oktober 1975, Tinggal di Kecamatan Ngamprah Kab. Bandung Barat. Pengajar Bahasa Inggris di SMPN 3 Ngamprah sejak tahun 2011, Sekbid Seni dan Budaya PGRI Ranting Kec. Ngamprah, Google Certified Educator Level 1 dan 2.
Pewarta: Adhyatnika Geusan Ulun