Oleh: Yenny Nuraeni, S.Pd
(Guru SDN Sirnagalih)
Dengan membaca diharapkan daya nalar kritis pada siswa dapat berkembang sehingga dapat membangun pemikiran yang logis dan mengevaluasi informasi dari berbagai sumber
Literasi dan numerasi merupakan keterampilan dasar yang sangat penting bagi siswa karena menjadi fondasi untuk keberhasilan dalam pendidikan dan kehidupan sehari-hari. Literasi dan numerasi penting karena dapat meningkatkan pemahaman informasi, mengasah keterampilan berkomunikasi, mendorong kreatifitas dan imajinasi, membangun pemikiran kritis serta mendukung pembelajaran di semua mata pelajaran. Dengan memahami pentingnya literasi kami membuat program yang berkaitan dengan literasi dengan nama RASIMALIH.
Rasimalih adalah program pengembangan siswa yang dilakukan di SD Negeri Sirnagalih, Kec. Ngamprah Kab. Bandung Barat. Rasimalih merupakan program ko-kurikuler yang dilaksanakan di hari Rabu, setelah bel masuk pelajaran. Kegiatan Rasimalih ini diadakan di lapangan. Setelah mendengar bel masuk, siswa berbenah duduk di lapangan untuk bersama – sama melaksanakan program ini. Sebelumnya siswa sudah membawa buku yang dipinjam dari perpustakaan untuk bahan bacaan. Sasaran program Rasimalih ini adalah seluruh siswa SDN Sirnagalih.
Latar belakang dari program pengembangan ini adalah berdasarkan data rapot pendidikan diperoleh data nilai literasi dan numerasi yang rendah. Hal ini menunjukkan bahwa minat siswa dalam membaca buku dan menulis masih kurang, sehingga perlu ditumbuhkam dan dioptimalkan. Dan usulan dari siswa yang meminta untuk menyediakan waktu khusus membaca buku perpustakaan untuk menumbuhkan dan menyalurkan minat baca siswa.
Tujuan program RASIMALIH adalah diharapkan siswa dapat meningkatkan minat baca buku, meningkatkan pengetahuan, dan meningkatkan nilai literasi dan numerasi pada rapot pendidikan.
Adapun langkah – langkah yang diambil untuk merealisasikan program ini adalah berdiskusi dengan kepala sekolah dan rekan guru tentang pentingnya literasi dan bagaimana program ini dapat berjalan,sebagai langkah awal. Jika kepala sekolah sudah menyetujui program ini, maka Langkah berikutnya adalah berdiskusi dengan rekan guru untuk mengidentifikasi hal – hal menarik apa yang dapat menumbuhkan minat baca siswa. Kemudian melakukan observasi pada kegiatan yang selama ini sudah berjalan.
Selanjutnya, yang tidak kalah penting adalah mendengarkan keinginan yang disampaikan siswa agar merasa tertarik untuk membaca buku, dan kegiatan apa dan bagaimana yang dapat diharapkan dari program ini. Setelah melakukan jejak pendapat dari rekan guru dan siswa barulah menyusun teknis pelaksanaan program Rasimalih ini.
Akhirnya, program ini disusun berdasarkan kekuatan atau asset yang dimiliki oleh sekolah. Modal kekuatan / asset yang dimiliki, yaitu berupa modal manusia yang terdiri dari kepala sekolah, guru dan tenaga kependidikan serta murid – murid. Kemudian juga memiliki modal fisik yang berupa lapang upacara yang dapat menampung sejumlah siswa, dan kain terpal untuk alas duduk siswa, serta sejumlah buku bacaan. Dan, yang penting untuk menunjang berjalannya program ini adalah modal sosial, yaitu terjalin kolaborasi antar guru dan murid. ***