Oleh: Angga Febriyatko, S.Hum.
Pandemi COVID-19 masih menjadi momok yang meresahkan bagi masyarakat dunia dalam menjalani ibadah puasa Ramadan, khususnya Indonesia. Dan, tahun ini adalah tahun kedua umat Islam menjalankan ibadah puasa dalam suasana pandemi. Segala bentuk pergerakan dibatasi termasuk dalam hal kegiatan ibadah. Biasanya setiap menjelang waktu sahur, banyak anak-anak yang berkeliling kampung membangunkan setiap warga dengan menggunakan alat musik seadanya. Menjelang waktu berbuka, setiap sudut dan pinggir jalan dipenuhi oleh warga yang melakukan aktivitas jual-beli takjil. Suasana itu tidak bisa lagi dapat dirasakan untuk sementara waktu.
Hal di atas, tidak terkecuali untuk kegiatan pesantren kilat Ramadan yang biasa dilakukan sekolah. Banyak yang tidak bisa lagi menyelenggarakan kegiatan yang bermanfaat tersebut di saat ini. Namun, hal ini tidak berlaku bagi warga SMP Negeri 2 Parongpong, Kabupaten Bandung Barat. Kegiatan pesantren kilat Ramadan tetap dapat diselenggarakan dengan penuh khidmat dan diikuti oleh sebagian besar warga sekolah.
Kegiatan pesantren kilat Ramadan yang mengangkat tema “Menjemput Kemenangan dengan Bersyukur dan Berakhlak Terpuji” ini diselenggarakan selama seminggu sejak 28 April sampai dengan 4 Mei 2021 melalui Whatsapp Group kelas masing-masing. Kegiatan pesantren kilat Ramadan ini diisi dengan ceramah Ramadan dan penugasan pelaporan kegiatan harian.
Kegiatan di atas diakhiri dengan kegiatan puncak selama dua hari (3-4/5) pukul 09.00-11.30 WIB. Platform yang digunakan adalah Google Meets. Kegiatan ini diikuti oleh hampir 80% peserta, yaitu siswa kelas VII dan VIII, guru, dan tenaga administrasi sekolah. Pesan dan semangat bun suci dapat tersampaikan kepada seluruh warga sekolah. Hal ini dikarenakan materi Sanlat dibagikan oleh para wali kelas melalui grup kelas.
Hari pertama pada kegiatan puncak program daring ini dikhususkan untuk siswa kelas VII. Kegiatan yang dibuka oleh Kepala SMP Negeri 2 Parongpong, Yeti Resmiati, ini menyampaikan pesan semangat untuk menjalankan ibadah puasa meski dalam situasi pandemi. Kemudian, Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan, Eva Marviana, tentang semangat mematuhi protokol kesehatan selama beribadah puasa di mana pun berada.
Sementara untuk kegiatan inti, diisi oleh dua pemateri, yakni Asep Kurnia, Guru PAI, yang menyampaikan materi Hikmah Puasa Ramadan, dan Kepala sekolah, tenatng Akhlak Terpuji.
Pada materi Hikmah Puasa Ramadan, Asep Kurnia mengajak seluruh warga sekolah untuk senantiasa mensyukuri nikmat berpuasa. Menurutnya, tidak banyak orang yang dapat menikmati puasa Ramadan apalagi di tengah situasi pandemi saat ini.
Ditambahkannya bahwa Ramadan saatnya untuk berlomba-lomba dalam kebaikan. Hal ini dikarenakan, segala aktivitas positif selama Ramadan ini akan bernilai ibadah di sisi Allah Swt. Selain itu, Asep juga mengajak semuanya untuk menjadi pribadi Muslim yang tidak sekadar berpuasa hanya karena mengikuti tren atau tradisi, tetapi senantiasa lebih dekat mengenal Sang Khalik.
Di sisi lain, pada materi Akhlak Terpuji. Kepala Sekolah menyampaikan bahwa pentingnya berperilaku baik dan positif pada bulan Ramadan. Menurutnya, perilaku tersebut akan semakin menambah kualitas iman dan kesehatan setiap individu yang menjalankan ibadah puasa. Hal ini karena puasa tidak hanya berfungsi untuk membersihkan jiwa tetapi juga bermanfaat bagi kesehatan.
Disampaiannya juga bahwa terdapat proses autolisis yang berlangsung di saat seseorang menjalankan puasa, yakni satu proses metabolisme yang secara normal di dalam tubuh kita. Optimalitasnya dapat dipicu selama kita melaksanakan ibadah puasa.
Lebih jauh ditambahkan bahwa sebuah penelitian pernah menyatakan bahwa kegiatan berpuasa dapat menekan radikal bebas hampir 90% dan meningkatkan antioksidan alami di dalam tubuh sekitar 12% secara keseluruhan. Oleh karena itu, puasa sangat penting tidak hanya dalam hal hubungan manusia dengan Tuhan, tetapi juga berkaitan dengan kesehatan.
Di sisi lain, Yeti Resmiati mengimbau kepada seluruh peserta agar senantiasa berpikir positif dan berprasangka baik. Dengan berpikir positif dan berprasangka baik, seseorang akan terhindar dari segala bentuk penyakit hati. Selain itu, diajaknya mereka agar selalu bersemangat menjalani kehidupan dengan selalu bekerja keras dan bekerja cerdas. Selanjutnya, diingatkan juga untuk rela membantu sesama dan rela berkorban. Sikap terpuji seperti ini sangat diperlukan terutama di saat pandemi sekarang ini.
Di lain pihak, kegiatan yang dipandu oleh Angga Febriyatko, guru sekaligus pembawa acara, berjalan dengan santai namun tetap mendapatkan esensi dari setiap materi yang disampaikan. Sehingga selama kegiatan berlangsung, seluruh peserta juga mengikuti kegiatan dengan penuh semangat dan hikmat. Termasuk saat diberikan tugas membuat kaligrafi QS Al-Baqarah ayat 183 yang diberikan oleh Yanti Lilis Supriatna, Guru PAI.
Kegiatan ditutup oleh Kepala Sekolah dengan dengan doa agar pandemi COVID-19 ini segera berakhir, serta kegiatan belajar mengajar pun dapat normal kembali.***
Penulis adalah Guru SMPN 2 Parongpong Kab. Bandung Barat
Editor: Adhyatnika Geusan Ulun