Oleh: Erna Sariningsih, S.Pd
(SMPN 5 Padalarang)
Kehidupan manusia tidak dapat dilepaskan dari lingkungan sekitarnya. Sekolah sebagai salah satu lingkungan tempat anak-anak menghabiskan waktu terbesar mereka, memiliki peran yang krusial dalam membentuk kesadaran akan lingkungan hidup dan mengembangkan karakteristik positif pada diri siswa.
Program Peduli dan Berbudaya Lingkungan Hidup di sekolah tidak hanya bertujuan untuk menjaga alam, tetapi juga untuk menumbuhkan kepemimpinan, memberikan suara pada siswa, serta memperkuat rasa memiliki terhadap lingkungan sekitar. Di bawah payung GPBLHS, penulis menurunkan nama program ini menjadi “Si Hijab” yang merupakan akronim dari Sekolah Indah, Hijau, sehat dan bersih.
Program ini diharapkan dapat mengarah ke perwujudan karakteristik lingkungan belajar yang mendukung pertumbuhan kepemimpinan siswa, mendukung penumbuhan suara, pilihan, dan kepemilikan dalam diri siswa, serta dilengkapi dengan indikator ketercapaian yang terukur.
Ada beberapa aspek yang menjadi fokus dalam pelaksanaan program Si hijab ini, diantaranya perwujudan karakteristik lingkungan belajar yang menumbuhkan kepemimpinan siswa. Program Si Hijab ini dirancang untuk menciptakan lingkungan belajar yang memperkuat kepemimpinan siswa melalui peluang keterlibatan, model peran dan kurikulum berbasis lingkungan, juga memungkinkan siswa untuk memiliki suara, pilihan, dan rasa kepemilikan dalam upaya lingkungan.
Untuk mengevaluasi keberhasilan program ini, penting untuk memiliki indikator ketercapaian yang terukur. Beberapa indikator yang dapat digunakan meliputi partisipasi siswa, perubahan sikap dan perilaku dan dampak lingkungan. Dengan menggunakan indikator ketercapaian yang terukur ini, sekolah dapat secara efektif mengevaluasi keberhasilan program Si Hijab ini mereka dan membuat perubahan yang diperlukan untuk meningkatkan dampaknya.
Pelaksanaan program ini ditujukan untuk melibatkan seluruh komunitas sekolah, mulai dari murid, guru, karyawan sekolah, hingga orang tua murid. Dengan melibatkan semua pihak, diharapkan kesadaran dan tanggung jawab terhadap lingkungan sekolah dapat ditingkatkan secara menyeluruh. Lini masa perencanaan dan pelaksanaan ada 4 tahap, yaitu pra-pelaksanaan, perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi.
Dalam pelaksanaan program kemungkinan ada tantangan dan hambatan. Kemungkinan hambatan yang akan dihadapi adalah kurangnya kesadaran dan motivasi dari sebagian anggota komunitas sekolah, keterbatasan sumber daya, seperti dana dan fasilitas dan kesulitan dalam mengubah kebiasaan yang sudah mapan terkait perilaku lingkungan.
Sementara rencana solusi untuk mengatasi tantangan diantaranya meningkatkan sosialisasi dan advokasi melalui kampanye pendidikan lingkungan. Juga mencari dukungan dari pihak eksternal, seperti pemerintah lokal atau perusahaan yang peduli lingkungan, untuk mendapatkan bantuan dana dan sumber daya. Bisa juga dengan mengadakan program intensif untuk mendorong partisipasi aktif dari seluruh anggota komunitas sekolah.
Program ini adalah salah satu upaya untuk menempatkan murid sebagai kontributor dan pemeran utama. Maka diperlukan aspek yang mendukung, diantaranya membuat kurikulum atau kegiatan ekstrakurikuler yang mengintegrasikan pembelajaran lingkungan, mendorong siswa untuk mengembangkan dan mengimplementasikan ide-ide mereka sendiri untuk program peduli lingkungan, dan memberikan tanggung jawab kepada siswa untuk memimpin atau menjadi bagian dari tim pengelola program.
Sebagai kesimpulan program Sekolah Indah Hijau Sehat dan Bersih ini bukan hanya tentang menjaga alam, tetapi juga tentang membentuk karakteristik lingkungan belajar yang mendukung pertumbuhan kepemimpinan siswa, mendukung penumbuhan suara, pilihan, dan kepemilikan dalam diri siswa, serta dilengkapi dengan indikator ketercapaian yang terukur. Melalui upaya ini, sekolah dapat menjadi wahana yang efektif dalam membentuk generasi yang peduli dan bertanggung jawab terhadap lingkungan hidup mereka. **