Oleh: Andri Devita Sari, S.Pd
(SMPN Satap Lembang Cililin)
Bulan September, Oktober, November ini menjadi bulan ‘sibuk’ untuk seluruh sekolah di Indonesia, karena setiap sekolah harus melaksanakan Asesmen Nasional Berbasis Komputer (ANBK) sebagai pengganti Ujian yang telah dihapus tahun lalu oleh Kemdikbud. Gelaran ANBK ini dilaksanakan secara daring menggunakan perangkat komputer yang harus tersambung baik dengan sinyal.
Berbeda dengan Ujian Nasional, ANBK ini dilaksanakan di jenjang siswa kelas V untuk SD, kelas VIII untuk SMP, dan XI untuk SMA dengan peserta asesmen sebanyak 30 – 45 siswa yang dipilih secara acak. Selain itu hasil dari asesmen ini tidak mempengaruhi tingkat kelulusan siswa seperti halnya Ujian Nasional. Selain itu, asesmen ini bertujuan untuk menunjukkan apa yang seharusnya menjadi tujuan utama satuan pendidikan, yakni pengembangan kompetensi dan karakter siswa.
SMPN Satu Atap Lembang Cililin, merupakan sekolah menengah pertama yang terletak di daerah pegunungan di Desa Mukapayung Kecamatan Cililin. Sekolah ini merupakan sekolah yang berada di daerah blank spot sinyal atau daerah dengan tidak ada/lemah sinyal internet. Sebelumnya sekolah ini selalu menginduk ke sekolah lain untuk pelaksanaan ujian nasional berbasis komputer. Siswa-siswa akan berduyun-duyun ‘turun gunung’ secara rombongan menggunakan mobil sewaan menuju tempat lokasi pelaksanaan ANBK.
Akan tetapi, tahun ini ada terobosan baru yang dilakukan oleh SMPN Satu Atap Lembang Cililin. Sekolah ini mampu melaksanakan ANBK secara mandiri. Sinyal internet yang menjadi masalah utama di daerah ini khususnya sekolah ini bisa teratasi. Dengan ide salah satu guru Satap Lembang yang ‘jago’ IT, yaitu Bapak Ali Waliyudin yang mencoba menyambungkan sinyal internet dari daerah yang bersinyal kuat. Bapak Agus Solihin selaku Kepala SMPN Satap Lembang pun menyambut ide tersebut dengan angat antusias dan bersemangat. Beberapa peralatan yang diperlukan untuk penyambungan internet dengan segera disiapkan sekolah. Sehingga pada akhirnya sinyal internet pun dapat diakses di sekolah ini untuk keperluan kegiatan di atas.
Pada bulan September lalu, SMPN Satap Lembang mulai mencoba mengadakan simulasi ANBK dengan menggunakan sinyal internet tersebut dan ternyata berhasil. Hingga pada awal bulan Oktober, SMPN Satap Lembang Cililin mendapatkan giliran tahap pertama dalam pelaksanaan ANBK yaitu pada tanggal 6-7 September 2021. Dengan peserta ujian berjumlah 45 siswa dan terbagi menjadi tiga sesi dari pukul 07.30 – 14.30. Pada akhirnya SMPN Satap Lembang Cililin benar-benar mampu melaksanakan ANBK secara mandiri dan berjalan dengan lancar, seperti sekolah-sekolah lain yang memang tidak terkendala dengan sinyal internet.*
Penulis adalah guru Bahasa Inggris SMPN Satap Lembang Cililin dan Pembimbing GLS.