Bandung Barat.-(NESWROOM). SMP Daarut Tauhiid Kampus Putra Eco Pesantren Bandung Barat dalam upayanya meningkatkan kualitas pelayanan pendidikan, melaksanakan program Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ). Kegiatan yang diberi nama ICAL (Intensive Communication and Active Learning) ini, diselenggarakan selama dua pekan, mulai 30 Maret-14 April 2020 dan melibatkan seluruh siswa dari semua tingkat.
Kepala SMP Daarut Tauhiid Kampus Putra, H. Duden Aminuddin, mengungkapkan bahwa program tersebut bertujuan agar semua siswa dapat melaksanakan proses pembelajaran di masa swakarantina yang ditetapkan pemerintah saat ini. Menurutnya, kegiatan yang menggunakan moda daring ini, selain siswa dapat terus melaksanakan pembelajaran, juga dapat berlatih kecakapan hidup (Life Skill) melalui empat pilar pendidikan Daarut Tauhiid, dan bisa berkomunikasi dengan guru pembimbing selama waktu belajar di rumah.
“Program ICAL melatih kecakapan hidup (Life Skill) empat Pilar Pendidikan Daarut Tauhiid ini mudah-mudahan menjadi jalan untuk berbagi dengan yang lain,” ungkapnya.
Lebih jauh disampaikan bahwa dalam program di atas seluruh Murrobi, yang terdiri dari seluruh civitas di SMP Daarut Tauhiid Boarding School Kampus Putra, masing-masing membimbing sebanyak 7–10 santri. Mereka akan mengecek kehadiran, selain menerima setoran hafalan Alquran para santri setiap hari.
Ditambahkannya bahwa tema yang diusung adalah “Kepompong Pribadi Unggul”. Hal ini bertujuan agar seluruh menjadi pribadi yang mandiri, khidmat, dan peduli lingkungan yang berlandaskan Tauhiid. Sehingga Life Skill yang diharapkan dapat terbentuk adalah sesuai dengan empat Pilar Pendidikan Daarut Tauhiid, yakni Pilar Ma’rifatullah, yang harus dipenuhi santri agar dapat menjadi pemimpin peradaban Islam di masa depan dengan berpegang kepada ketauhidan.
Pada pilar yang pertama tersebut, santri diharapkan mampu menjadi imam salat berjamaah, mampu menyampaikan tausiah, dan memiliki hapalan Alquran. Prorgam ini wajib dijalankan mereka tanpa terkecuali.
Kemudian, Pilar Leadership. Kecakapan yang dibangun adalah santri mampu berpidato bahasa Arab, mampu berpuisi dalam bahasa Indonesia, mampu menyampaikan Story Telling bahasa Inggris, dan mampu menyampaikan dongeng dalam bahasa Sunda. Semua temanya mengusung tentang Covid-19.
Selanjutnya, Pilar Entrepreneurship. Di pilar ini santri didorong agar memilih salah satu kecakapan hidup, di antaranya mampu membuat desain baju olahraga untuk sekolah, mampu menyampaikan Hadroh/Salawat, mampu membuat menu masak, memasak, dan menyajikannya. Pilihan lainnya adalah bertemakan Covid-19, yakni santri mampu membuat komik, mampu membuat cerita pendek, atau mampu membuat buku.
Sementara pada Pilar Wawasan Lingkungan para santri diarahkan untuk memilih beberapa kecakapan hidup, yakni mampu membuat tempat sampah organik dan anorganik serta menerapkan pemisahan sampah di rumah, mampu membuat pot dari barang bekas dan menanam tanaman dari biji atau sisa sayuran/buah-buahan dan merawatnya, mampu membuat gerakan senam durasi 15-20 menit dengan lagu positif atau religi, dan mampu mendesain taman sederhana dan membuatnya.
Di sisi lain, diungkapkan juga bahwa alur kegiatan melalui sejumlah tahapan. Mulai persiapan, seperti dari pengelompokkan, pembuatan grup Whatsapp, hingga pelaksanaan, seperti presentasi melaui media video, dan evaluasi program. Semuanya terselenggara atas kerjasama dan dukungan seluruh orang tua santri.
Duden Aminuddin, dengan mengutip surat Al Baqarah:148, menandaskan bahwa seluruh program di atas diharapkan dapat menjadi jalan kebaikan bagi siapapun.
“Fastabiqul Khoirat (Berlomba-lombalah dalam kebaikan) sesuai dengan firman Allah Swt. yang artinya: Dan bagi tiap-tiap umat ada kiblatnya (sendiri) yang ia menghadap kepadanya. Maka berlomba-lombalah kamu (dalam berbuat) kebaikan. Di mana saja kamu berada pasti Allah akan mengumpulkan kamu sekalian (pada hari kiamat). Sesungguhnya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu. Sehingga PPJJ pekan lalu di santri banyak konten kepedulian sosial yang menggugah dan mengubah. Semoga menginspirasi. Aamiin,” tandasnya.





Berita: Nani Sulyani (Newsroom)
Sumber Berita/Foto: Herri Setiawan (Humas DTBS)
Editor: Adhyatnika Geusan Ulun (Newsroom)