Parongpong-(Newsroom). SMP Daarut Tauhiid Boarding School Bandung dalam upaya mendorong siswanya berinovasi dan berkreasi, berhasil membuat diorama lingkungan dan robot Halaqosa. Kegiatan yang merupakan implementasi dari pembelajaran berbasis proyek (Project Based Learning-PJBL) ini bertujuan untuk menanamkan para siswa untuk menjaga lingkungan dengan budaya Bersih, Rapi, Tertib, dan Teratur (BRTT).
Kepala SMP Daarut Tahiid Boarding School, Duden Aminudin, menyampaikan kegiatan di atas, selain menanamkan budaya BRTT, juga sebagai upaya pihaknya dalam meningkatkan kualitas pembelajaran jarak jauh yang bermakna. Termasuk di dalamya untuk memotivasi siswa agar selalu berinovasi walaupun di masa pandemi seperti sekarang ini.
“Kegiata ini, selain menanamkan budaya BRTT yang merupakan semanagat Daarut Tahiid, juga sebagai untuk meningkatkan pembelajaran jarak jauh yang bermakna, juga agar para siswa termemotivasi untuk berinovasi walaupun di masa PJJ,” ujarnya.
Sementara itu, Dewi Puspita, Wakasek Bidang Kurikulum kepada Newsroom (25/7), mengungkapkan program tersebut juga dalam upaya meningkatkan kompetensi siswa dan guru agar lebih kreatif dan inovatif. Disampaikannya, penerapan model pembelajaran PjBL ini memungkinkan adanya integrasi seluruh mata pelajaran sehingga mempermudah siswa maupun guru untuk berkolaborasi. Hal ini dipilih karena dalam proses pelaksanaannya melibatkan pendekatan saintifik untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam berpikir kritis dan menciptakan karya secara kreatif.
Lebih jauh disampaikan, kegiatan tersebut dilaksanakan pada tanggal 2-29 Agustus 2021. Ditambahkannya, model PjBL ini dilaksanakan setiap bulan dengan tema dan output produk yang berbeda-beda untuk masing-masing kelas.
Di sisi lain, Koordinator kegiatan kelas 7, Achmad Ibrahim, menyampaikan tema pertama untuk bulan Agustus, bagi siswa kelas 7 adalah pembuatan diorama lingkungan. Hal ini dimaksudkan untuk menanamkan semangat Daarut Tauhiid agar senantiasa menjaga lingkungan dengan budaya BRTT sebagai ciri khas dari Daarut Tauhiid. pembelajaran ini difasilitasi oleh seluruh guru kelas 7 dan 8, dengan mata pelajaran inti (core PjBL), yakni Ilmu Pengetahuan Alam.
“Pada tema 1 bulan Agustus, produk PjBL kelas 7 adalah pembuatan diorama lingkungan. Projek ini sekaligus menanamkan semangat Daarut Tauhiid untuk senantiasa menjaga lingkungan dengan budaya Bersih, Rapi, Tertib dan Teratur,” terangnya.
Di lain pihak, Uswandi , Koordinator kegiatan kelas 8, menambahkan proyek lainnya adalah perakitan Robot Halaqosa. Istilah ini diambil dari salah satu karakter khas Daarut Tauhiid, yakni mengusung pribadi yang tenang, lemah lembut, supel, dan tidak berbelit-belit. Harapannya adalah kegiatan ini, selain menambah semangat siswa untuk belajar dan berkreasi, juga memotivasi siswa untuk mengimplementasikan nilai-nilai positif Daarut Tauhiid dalam kehidupan sehari-hari.
“Sementara untuk projek kelas 8 adalah perakitan Robot Halaqosa. Halaqosa sendiri merupakan salah satu karakter khas Daarut Tauhiid yang mengusung pribadi Hayyin (tenang lahir batin), Layyin (lemah lembut), Qorib (dekat, supel dan menyenangkan), dan Sahl (memudahkan dan tidak berbelit-belit),” imbuhnya.
Dalam kesempatan terpisah, salah seorang siswa SMP Daarut Tauhiid Boarding School, Shalih Afdhal Wildan, memberikan kesan selama mengikuti pembelajaran berbasis proyek adalah menyenangkan dan menambah wawasan keilmuan.
“Kesan selama mengikuti pembelajaran PjBL ini memberikan banyak ilmu. Walaupun dalam prosesnya terdapat kesulitan, namun tetap menyenangkan,” tandasnya. *
Berita: Budi Ruhiat
Sumber Berita dan Foto: Dyantie (Humas SMP Daarut Tauhiid Boarding School)
Editor: Adhyatnika Geusan Ulun