Berita: Nuni Fitriarosah
CIPATAT-(NEWSROOM)–SMPN 1 Cipatat memperingati hari jadinya yang ke-54 bertepatan dengan peringatan sumpah pemuda dan bulan bahasa. Acara ini dimeriahkan dengan lomba menulis puisi, menulis cerpen, menggambar, lomba bazar, serta pertunjukan kesenian tradisional dan modern. Kegiatan yang dihadiri juga oleh komite sekolah ini mengusung tema “Dengan semangat sumpah pemuda dan bulan bahasa, kita bangga menjadi bangsa Indonesia”.
Sekolah yang berdiri sejak 28 Oktober 1964 ini memasuki usia yang tidak lagi muda, hingga saat ini SMPN 1 Cipatat telah meluluskan puluhan angkatan. Lulusan tertuanya kini berusia sekitar 67 tahun. Sering pula SMPN 1 Cipatat disebut oleh para siswanya sebagai sekolah legenda. Sebab, dengan usia yang sudah menginjak 54 tahun, bukan tidak mungkin bahwa ayah ataupun kakek siswa yang sekarang bersekolah di sini dulunya juga pernah menjadi siswa di sekolah ini.
“Kegiatan ini merupakan hajat besar seluruh civitas akademika SMP 1 Cipatat. Kegiatan ini dari kita, oleh kita, dan untuk kita,” ungkap Dede Junaedi Kepala SMPN 1 Cipatat disela upacara peringatan hari sumpah pemuda di sekolahnya.
Oleh karena itu, baik guru maupun siswa ikut berperan aktif pada puncak acara yang diselenggarakan pada Senin (29/10/18). Kegiatan puncak ini disi dengan pembagian hadiah untuk pemenang lomba menggambar, membuat puisi, dan membuat cerpen. Acara yang dimulai dengan pembacaan sumpah pemuda ini turut memberikan semangat tersendiri bagi siswa SMPN 1 Cipatat. Tidak hanya itu, pertunjukkan kesenian lain mulai dari penampilan angklung, tari tradisional, lagu yang mempunyai nilai semangat kebangsaan pun ikut mengobarkan kembali semangat kebangsaan dalam diri seluruh peserta yang hadir.
Aneka lomba yang telah digelar sejak seminggu sebelumnya, diakhiri dengan gelaran bazar makanan yang juga dilombakan. Kegiatan bazar diikuti oleh setiap kelas. Dengan modal tidak lebih dari Rp 150.000,- setiap kelas menyerahkan menu andalan disertai dengan prosedur pembuatan menu tersebut. Penilaian juri tidak hanya sekedar pada rasa makanan, tetapi juga penampilan stand bazar serta kebersihannya.
“Seluruh unsur di SMPN 1 Cipatat ini filosofinya seperti jari tangan. Ibu jari diibaratkan sebagai kepala sekolah, jari telunjuk sebagai guru dan staf tata usaha, jari tengah sebagai komite sekolah, jari manis sebagai orangtua siswa, dan kelingking sebagai siswa. Seperti halnya tinggi jari-jari ini pada tangan yang berbeda, tentu saja peran dan kedudukan masing-masing unsur ini pun berbeda. Namun, agar tangan ini dapat berfungsi dengan optimal, maka seluruh jari harus mempunyai tujuan yang sama. Begitu juga dengan unsur-unsur ini di SMPN 1 Cipatat. Semoga tercipta cita-cita terbaik untuk SMPN 1 Cipatat” papar Dede.
Pada peringatan ulang tahun kali ini, SMPN 1 Cipatat memiliki harapan agar para siswa sebagai penerus bangsa selalu dapat menghargai negara dan menumbuhkan rasa mencintai bangsa dengan cara menjadi pemuda harapan bangsa. Hal ini sebagaimana dituturkan oleh ketua OSIS SMPN 1 Cipatat, Dian Triana.
“Saya berharap momentum ulang tahun SMPN 1 Cipatat yang bertepatan dengan Sumpah Pemuda ini dapat menumbuhkan rasa kebangsaan yang tinggi bagi seluruh siswa. Saya juga berharap agar seluruh siswa SMPN 1 Cipatat dapat menjadi pemuda yang berakhlak mulia yang bermanfaat bagi bangsa dan negara”, ujar Dian.
Hal senada diungkapkan pula oleh Dede, harapannya siswa SMPN 1 Cipatat dijauhkan dari perilaku-perilaku tidak terpuji yang dianggap tren oleh siswa. Misalnya, menggunakan narkoba atau mencoba papalidan (menumpang truk tak tentu tujuan hingga ke luar kota).
“Dengan potensi yang ada di SMPN 1 Cipatat. siswa sebaiknya lebih fokus lagi pada prestasi, baik di bidang akademis maupun non-akademis. Hindarilah perilaku negatif seperti mencoba narkoba maupun papalidan di jalan”, pungkas Dede.
Mantaaap… lanjut bu Nuni…
Kegiatan2 di sekolah bisa dijadikan inspirasi untk jadi sebuah tulisan yang bermakna….
Mantap bu Nuni …….