Ngamprah (Newsroom). SMPN 1 Ngamprah menggelar Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS). Kegiatan yang diselenggarakan virtual ini diikuti oleh seluruh siswa baru tersebut, melalui flatform zoom meeting selama tiga hari Senin-Kamis (19-22/21).
Kepala SMPN 1 Ngamprah, Sudarmanto, dalam sambutannya menyampaikan kegiatan di atas merupakan upaya sekolah dalam mengimplementasikan pembelajaran jarak jauh. Menurutnya, hal ini sangat baik dalam memberikan pengalaman belajar kepada siswa baru sekaligus beradaptasi dengan kondisi pembelajaran di lingkungan sekolah yang baru.
“Di awal tahun pelajaran baru ini pembelajaran jarak jauh masih diberlakukan. Sehingga di MPLS bagi siswa baru dengan menggunakan zoom meeting sangat baik dalam memberikan pengalaman belajar. Hal ini juga membuat mereka beradaptasi dengan proses pembelajaran yang akan dilaksanakan di tahun pelajaran 2021/2021,“ sambutnya saat membuka kegiatan.
Ditambahkannya, MPLS masa Covid-19 di SMPN 1 Ngamprah merupakan kali kedua menggunakan moda daring. Pada tahun sebelumnya menggunakan media siaran radio sekolah 102.2 FM, untuk tahun sekarang melalui zoom meeting yang diintegrasikan dengan live streaming di channel youtube dan facebook.
Lebih lanjut disampaikan, pelaksanaan MPLS melibatkan para pemateri dari warga sekolah, yakni kepala sekolah, guru, Pembina OSIS dan ekstrakurikuler. Menurutnya, semua terlaksana karena kerja sama dari semua pihak. Oleh karena itu, pihaknya mengapresiasi dan menyampaikan penghargaan setinggi-tingginga kepada semua yang terlibat.
Sementara itu, Kepala Bidang Pengembangan Kurikulum Disdik Bandung Barat, Dadang A. Sapardan, yang hadir di kegiatan di atas menyampaikan pembelajaran di masa pandemi Covid-19 membutuhkan dukungan dari semua pihak, terutama orang tua. Menurutnya, peran mereka sangat menentukan keberhasilan siswa dalam mengikuti pembelajaran jarak jauh.
Ditandaskannya, belajar di masa pandemi sudah terjadi pergeseran. Hal ini dikarenakan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang pesat. Oleh karena itu, pola belajar bisa melalui internet, buku, majalah, dan aplikasi pembelajaran lainnya. Semuanya dapat dimanfaatkan agar tidak terjadi learning loss bagi siswa akibat terlalu panjangnya pembelajaran jarak jauh.
“Belajar pada saat ini bukan hanya di kelas saja melainkan sudah terjadi pergeseran, sehubungan dengan berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi terutama dengan penggunaan internet yang semakin besar. Sehingga pola belajar bisa melalui internet, buku, majalah ataupun aplikasi pembelajaran lainnya. Semua elemen bisa dimanfaat oleh siswa. Kami berharap guru dapat menjadi filter karena dalam internet terdapat berbagai hal bukan hanya yang positif, banyak pula hal yang negatif. Selain itu, Pembelajaran Jarak jauh yang berkepanjangan saat ini tidak mengakibatkan learning loss, “ tandasnya.***
Berita dan Foto: Budi Ruhiat
Editor: Adhyatnika Geusan Ulun