SMPN 2 CILILIN MEN-‘CHARGE’ SEMANGAT GURUNYA

Berita: Dian Diana

CILILIN-(NEWSROOM). Kepala Bidang SMP Dinas Pendidikan Kabupaten Bandung Barat, Dadang A. Sapardan, mengemukakan bahwa kurikulum pendidikan dibangun untuk menyiapkan tantangan zaman. Guru-guru di Kabupaten Bandung Barat harus selalu membekali siwa agar unggul dalam penguasaan keterampilan abad 21, literasi berbagai bidang, dan berakhlak mulia, sesuai dengan nilai yang terkandung dalam Penguatan Pendidikan Karakter (PPK). Hal tersebut merupakan harapan semua dalam mewujudkan siswa menjadi ‘bintang’ bagi setiap guru. Namun, semua ini bisa terealisasi jika dimulai dari peningkatan kompetensi para guru, sehingga dapat membekali siswa unggul dalam lingkup lokal, nasional, regional, bahkan internasiona dan siap menyongsong revolusi industri 4.0. Demikian disampaikan Dadang A. Sapardan pada saat memberikan materi sekaligus membuka secara resmi In House Training (IHT) program Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI) tahun ke-3 di SMPN 2 Cililin. Sabtu (27/7/19).

“Peserta didik saat ini harus dibiasakan nilai karakter religius, nasionalis, mandiri, gotong royong, serta integritas. Selain itu, literasi berbagai bidang penting disampaikan pada siswa agar bisa menyesuaikan diri dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi. Penerapan pembelajaran yang mengandung keterampilan abad 21, semakin menguatkan peserta didik menjadi siswa yang unggul di masa yang akan datang,” sambut Dadang A. Sapardan.

Sementara itu, Kepala SMPN 2 Cililin, Jumardi dalam sambutannya mengemukakan bahwa sekolahnya terus berbenah menuju kualitas terbaik, sesuai dengan target program SPMI yang memasuki tahun ke 3. Penyelenggaraan IHT tersebut, masih menurut Jumardi, dilaksanakan dengan harapan agar guru SMPN 2 Cililin (Dacil) semakin mengembangkan pembelajaran menarik, aktif, dan kreatif. Sehingga akan mampu mendorong mereka untuk terus berinovasi, dan memunculkan berbagai kegiatan yang menjadi ciri khas ‘Dacil.’

“Sebagai salah satu sekolah model pengembangan SPMI, kita harus meningkatkan berbagai kegiatan yang menyangkut peningkatan mutu sekolah secara mandiri dan berkelanjutan. Munculkanlah kegiatan baru yang belum ada di sekolah lain yang menjadi ciri khas ‘Dacil.’ Para PKS, silakan untuk mengevaluasi program dan membuat rencana lanjutan yang lebih berkualitas. Buatlah berbagai program kegiatan dengan administrasi yang tertib. Bapak/Ibu guru silakan bekerjasama untuk membuat best practice tentang perjalanan ‘Dacil’ dari tahun ke tahun, sejak dijadikan model pengembangan SPMI. Dalam waktu dekat, saya akan mengadakan supervisi individu dan kelompok,” ungkap Jumardi.

Di sisi lain, Dian Diana, pemateri, mengemukakan bahwa guru sebagai ujung tombak pendidikan di sekolah dituntut untuk selalu meng-upgrade  diri dalam  wawasan keilmuan maupun penguasaan teknologi. Kurikulum selalu berubah, seiring perkembangan zaman. Dengan demikian, guru harus beradaptasi dengan perkembangan diberbagai bidang.

Zeitgeist! Sebagai guru tentu kita harus beradaptasi dengan zaman.  Jangan alergi dengan hal baru, jika memang sifatnya positif dan akan membuat pembelajaran lebih berkualitas dan menyenangkan, sadap saja inovasi tersebut. Setiap kegiatan pembelajaran yang kita lakukan, tuangkan dengan detail dalam Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). Gunakan rancangan tersebut saat pelaksanaan, kemudian dari hasil umpan balik, perbaiki RPP tersebut agar pembelajaran lebih baik lagi. Akan ada perbedaan yang kentara, saat guru menggunakan RPP dengan yang tidak menggunakan RPP,” ulas Dian.

Hal di atas diperkuat oleh Suparman, Pengawas Pembina yang mempresentasikan tentang penilaian pembelajaran. Guru harus menguasai teknik, alat, dan rubrik penilaian yang mencakup penilaian sikap, penilaian pengetahuan, dan penilaian keterampilan.

Pipi Lismawati, salah satu peserta IHT, dalam kesannya mengaku puas dengan IHT tersebut. Pipi merasakan manfaat yang dapat diambil dan diterapkan untuk pembelajaran, terutama tentang sistematika penyusunan RPP sesuai dengan Permendikbud No. 22 Th. 2016, yang mengandung kecakapan abad 21, PPK dan literasi.

“Guru SMPN 2 Cililin termotivasi membuat perangkat pembelajaran yang baik dan benar. Kami siap dan semangat menghadapi tahun ajaran baru dengan RPP yang dibuat oleh kami sendiri.  Pada IHT kali ini, guru mendapatkan kuis yang menyenangkan yang diajarkan oleh pemateri, yaitu Kuis Kahoot. Kuis ini membuat para peserta antusias, penasaran, dan ingin mencoba kembali,” tutur Pipi.***

(Editor Newsroom: Adhyatnika GU)