Ngamprah-(Newsroom). SMP Negeri 3 Padalarang Kab. Bandung Barat mengikuti Uji Kemahiran Berbahasa Indonesia (UKBI) Adaptif Merdeka. Kegiatan ini sebagai respon atas undangan Balai Bahasa Provinsi Jawa Barat yang bertujuan untuk mengukur kemahiran berbahasa Indonesia bagi penutur Bahasa Indonesia. Program ini pun didesain sedemikian rupa, yang disesuaikan dengan estimasi kemampuan peserta uji, Rabu (24/3/21).
Kepala SMPN 3 Padalarang, Iwan Ridwan Setiadi, menyambut baik kegiatan di atas. Menurutnya, hal ini dapat meningkatkan kualitas dan kompetensi, serta mengembangkan minat dan bakat siswa.
“Terima kasih kepada semua pihak atas kesempatan, kerjasama dalam membimbing siswa-siswi untuk selalu meningkatkan kompetensi. Tetap semangat meningkatkan kompetensi, bakat, minat siswa dan mutu SMP Negeri 3 Padalarang,” ungkap Iwan.
Disampaikannya bahwa setelah sekolah menerima undangan, maka pihaknya membentuk panitia pelaksana kegiatan. Kemudian, panitia melakukan sosialisasi kegiatan kepada siswa. Selanjutnya, melalui seleksi ekstrakurikuler Bahasa dan tim Tantangan Membaca Bandung Barat (TMBB), terpilihlah lima orang peserta yang semuanya berasal dari kelas VIII, yakni Filia Shekina Glory (8A), Zahira Marsha Difa Azzahra (8A), Tessalonika Adelen (8B), Wina Syakina Azzahra(8B), dan Rifni Fatimah Az Zahra (8B).
Sementara iti, Wakil Kepala Sekolah, Imas Akilah, mengatakan bahwa kegiatan ini adalah yang pertama untuk sekolah. Oleh karena itu, pihaknya sangat antusias untuk mencobanya.
“Ini pengalaman pertama bagi kami menyelenggarakan kegiatan UKBI. Yang penting kita berani mencoba, mencari pengalaman dan memberi pengalaman bermakna bagi siswa/ peserta,” tuturnya.
Lebih jauh diungkapkan bahwa setelah registrasi online (19/3), para peserta memeroleh jadwal pelaksanaan UKBI Adaptif Merdeka. Selanjutnya, mereka melakukan simulasi secara daring.
Diinformasikannya juga bahwa pada pukul 13.00 WIB Rabu, (24/3), kegiatan dimulai dengan materi uji Mendengarkan, Merespon kaidah, dan Membaca, serta materi Menulis dan Berbicara, dalam waktu 90 menit.
Di sisi lain, salah seorang peserta, Rifni Fatimah Az Zahra, ketika diminta kesannya mangatakan bahwa pentingnya konsentrasi tinggi dalam mengisi UKBI.
“Saya tegang, karena ini merupakan pengalaman pertama saya mengikuti UKBI. UKBI ini membuat saya tahu seberapa kemampuan saya dalam berbahasa Indonesia. Ternyata dibutuhkan fokus dan konsentrasi tinggi dalam mengikuti UKBI ini,” pungkasnya.***
Berita: Riska Mutiara
Sumber Berita: Ina Mulatsih, S.Pd
Editor: Adhyatnika Geusan Ulun