Padalarang (Newsroom). Gerakan Literasi Sekolah Membaca dan Berkarya Kabupaten Bandung Barat (GLS Mekar KBB) yang menggulirkan Program Tantangan Membaca Bandung Barat (TMBB) telah memberikan penghargaan kepada 32 sekolah Inspiratif. SMPN 3 Padalarang patut berbangga karena berhasil menjadi salah satu sekolah unggul dalam bidang literasi. Penganugerahan penghargaan ini berlangsung di Villa Lemon-Lembang yang dihadiri oleh para kepala sekolah, pengawas, dan para fasilitator GLS, Senin (8/6/21).
Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Bandung Barat, Asep Dendih, sangat mengapresiasi kesuksesan yang telah dicapai oleh para peserta dari berbagai sekolah di KBB ini. Tantangan yang telah diberikan tak menyurutkan semangat mereka, untuk berjuang menuntaskan tantangan. Menurutnya, mereka yang sudah menyelesaikan TMBB dan berhasil melahirkan buku antologi ber-ISBN, diharapkan dapat memotivasi sekolah lain.
“Kami mengapresiasi sekolah-sekolah yang sudah menyelesaikan tantangan membaca dan berhasil melahirkan buku antologi dari warga sekolah, baik kepala sekolah, guru maupun siswanya. Semoga penghargaan ini dapat memotivasi sekolah lain di KBB, untuk mengikuti jejak sekolah-sekolah yang sudah berhasil menyelesaikan tantangan Membaca Bandung Barat,” sambutnya.
Senada dengan hal tersebut, Kepala Bidang Pembinaan SMP Disdik KBB, Asep Nirwan, menyampaikan bahwa kegiatan ini sebagai bentuk apresiasi Dinas Pendidikan terhadap sekolah yang sudah menyelesaikan TMBB sesuai dengan kriteria. Adapun kriteria sekolah inspiratif adalah mereka yang lolos semua tantangan siswa, guru, kepala sekolah ditambah dengan membuat buku antologi ber-ISBN warga sekolah. Beliau sangat menghargai perjuangan peserta yang sudah bersinergis antara siswa, guru, dan kepala sekolah.
Salah satu sekolah yang berhasil memboyong penghargaan sekolah inspiratif yaitu SMPN 3 Padalarang. Kepala SMPN 3 Padalarang, Iwan Ridwan Setiadi menyambut gembira hasil perjuangan sekolahnya. Berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya, koordinasi untuk penyelesaian tantangan mudah dilakukan karena langsung bertemu dengan para peserta. Namun, di Masa Pandemi ini, perencanaan, pelaksanaan, sekaligus penyelesaian harus menggunakan strategi jitu untuk menyemangati peserta menuntaskannya.
“SMPN 3 Padalarang selalu berpartisipasi aktif dalam kegiatan literasi, baik tingkat kabupaten maupun tingkat provinsi. Pernah lolos sebagai sekolah tertangguh kedua se-Jawa Barat periode tahun 2016-2017 pada Program WJLRC, Tahun 2018 lolos dalam TMBB dengan predikat Sekolah Inspiratif untuk periode 2017-2018. Disusul tahun berikutnya, lolos lagi dalam tantangan yang sama untuk periode 2018-2019. Di setiap akhir tantangan, selalu mengikuti pameran pendidikan yang diselenggarakan oleh Dinas Pendidikan Kabupaten Bandung Barat. Dan terakhir di masa pandemi ini pun tak menyurutkan semangat kami untuk terus berjuang setidaknya mempertahankan predikat yang menempel di belakang nama sekolah kami, Kami berhasil membuat buku antologi peserta TMBB yang ber-ISBN dengan judul “Pelangi Literasi di Masa Pandemi Covid-19” ,” papar Iwan.
Selanjutnya, salah satu pembimbing TMBB SMPN 3 Padalarang Ina Mulatsih mengungkapkan keharuannya karena perjuangan untuk menyelesaikan tantangan tidak mudah dilakukan. Para pembimbing selalu berupaya untuk menggerakkan para siswa, agar tidak terlena segera menuntaskan tugas-tugas tantangannya. Ada hal menyedihkan setelah perjuangan usai. salah seorang peserta, siswa yang mengikuti TMBB, meninggal dunia, karena sakit.
“Salah satu peserta terbaik, pejuang TMBB tahun ini, ternyata harus gugur setelah menyelesaikan tantangan ini. “Selamat jalan, Nak….kami persembahkan karya ini untuk Ananda tercinta. Namamu tetap terukir dalam karya kita bersama,’ pungkas Ina.***
Sumber berita: Iwan Ridwan Setiadi, S.Pd., M.Pd. (Kepala Sekolah SMPN 3 Padalarang) dan Ina (Wakasek Kesiswaan SMPN 3 Padalarang).
Editor: Dian Diana, M.Pd.