Parongpong-(Newsroom). SMPN 3 Parongpong kembali torehkan prestasi di bidang literasi dengan menerbitkan buku antologi. Karya yang diberi judul Merdeka Menulis tersebut merupakan kumpulan artikel pilihan yang dibuat oleh guru dan tenaga kependidikan dan diterbitkan oleh Newsroom Press. Karya ini merupakan salah satu komitmen kuat dalam menggelorakan semangat warga sekolah untuk mendukung program Gerakan Literasi Nasional (GLN) yang diluncurkan pemerintah.
Kepala SMPN 3 Parongpong, Efni Iriani, menyampaikan buku di atas adalah karya ketiga yang diluncurkan pihaknya. Menurutnya, sebelum menerbitkan Merdeka Menulis, sekolah telah menghasilkan buku antologi cerita pendek ‘Senandung Gladiolus’ tahun 2020 yang diikutsertakan dalam Tantangan Membaca Bandung Barat (TMBB). Selain itu, juga buku berjudul ‘Senandika’ tahun 2021 berupa antologi puisi yang merupakan salah satu bukti bahwa sekolah yang dipimpinnya berpartisipasi aktif dalam Gerakan Literasi Nasional Gareulis Jawa Barat.
“Buku Merdeka Menulis merupakan karya warga sekolah. Ini merupakan karya ketiga setelah sebelumnya berhasil meluncurkan buku antologi pusisi berjudul Senandika di tahun 2021, dan Senandung Galadiolus pada tahun sebelumnya. Semuanya merupakan hasil kolaborasi para guru, tenaga kependidikan, komite sekolah, pembimbing GLS, dan peserta tantangan membaca Bandung Barat dan Gerakan Literasi Nasional Gareulis Jawa Barat,” kata Efni Iriani saat dihubungi Newsroom Tim Peliput Berita Pendidikan Bandung Barat, Kamis (15/7/21).
Lebih jauh disampaikan, dengan branding ‘GESIT’’ (GErakan LiteraSI Tripong) sejumlah torehan prestasi dalam bidang literasi terus diraih. Berbekal pengalaman menjuarai kegiatan WJLRC (West Java Leader’s Reading Challenge) di tingkat provinsi Jawa Barat memberikan amunisi pihaknya untuk terus berkiprah memajukan sekolah sehingga menjadi berdaya guna dalam bidang literasi.
Menurutnya, tujuan utama adalah untuk meningkatkan daya nalar siswa menjadi lebih baik. Selain itu, meningkatkan kegemaran membaca melalui pembiasaan, meningkatkan kecepatan serta menyimak bacaan. Kemudian, pihaknya mendorong tumbuhnya karakter positif dan kemampuan siswa untuk mengulas (review) dan menganalisis hasil bacaan. Sehingga hal tersebut menorehkan prestasi sebagai Sekolah Inspiratif Terbaik di tahun 2019, dan dinobatkan Sekolah Penulis oleh Newsroom di tahun 2021.
Efni Iriani mengungkapkan bahwa dari empat tim yang terdiri dari 20 siswa, dan empat guru pembimbing, mendapatkan medali TMBB. Tiga di antaranya bahkan memperoleh kategori siswa terbaik dalam program tersebut.
“Alhamdulillah ke 20 siswa kami mendapatkan medali, dan tiga diantaranya masuk kategori siswa terbaik dalam Tantangan Membaca Bandung Barat Pada tahun 2020, walau dihantam pandemi, tidak menyurutkan semangat untuk kembali mengikuti TMBB lagi dan berhasil menyabet predikat sebagai Sekolah Inspiratif untuk kedua kalinya,” imbuhnya.
Disampaikannya juga bahwa keberhasilan yang dicapai sekolah bukanlah perjuangan mudah untuk mewujudkannya. Namun dengan tekad kuat, itikad yang baik dan pekerjaan yang tanpa pamrih, semua rintangan itu dapat terlalui dan akan selalu menjadi motivasi untuk berprestasi demi mewujudkan karya yang bisa menghantarkan anak-anak bangsa memiliki daya juang belajar yang tangguh menjadi tujuan setiap prosesnya.
Efni mengungkapkan bahwa memiliki prestasi bukanlah tujuan utama jika tidak dilalui dengan tahapan proses yang benar dan baik. Saat menghasilkan karya tulisan selalu diupayakan hasil buah ide pemikiran sendiri. Sehingga pihaknya selalu berpesan kalaupun memasukan kutipan menurut aturan yang semestinya agar terhindar dengan budaya plagiat. Selanjutnya, budaya literasi yang sudah terbangun dengan baik tersebut untuk terus dikembangkan.
Ditandaskannya, capaian di atas merupakan hasil kolaborasi warga sekolah dalam mendukung program yang dikeluarkan sekolah. Sehingga pihaknya mengapresiasi dan memberikan penghargaan setinggi-tingginya kepada semua pihak yang terlibat dan telah membantu terlaksananya gerakan literasi sekolah.
“Rasa bangga dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada semua warga sekolah. Dengan potensi dan kompetensi literasi yang baik, tidak sulit bagi saya sebagai pimpinan di Tripong (SMPN 3 Parongpong.red) untuk menggelorakan GESIT. Mereka bisa bersinergi dan menghasilkan karya-karya yang kolaboratif. Semoga torehan prestasi ini menjadi geliat penumbuhan budi pekerti sehingga mampu menciptakan ekosistem sekolah yang berbudaya baca tulis,” tandasnya.***
Berita: Adhyatnika Geusan Ulun
Sumber Berita dan Foto: Dra. Efni Iriani, M.Pd (Kepala SMPN 3 Parongpong Bandung Barat)