Berbagai langkah kreatif harus terus digulirkan agar nilai-nilai PPK tetap ternanam dan menjadi karakter baik guna bekal kecakapan hidup peserta didik di masa depan.
Oleh: Enung Khodijah
(SMPN 3 PARONGPONG)
Jargon Sekolah PPK (Penguatan Pendidikan Karakter) tidak menyurutkan Sekolah ini untuk tidak tetap mengupayakan pembiasaan agar tetap terlaksana, walau secara kasat mata tidak nampak aktivitas peserta didik secara fisik.
Berangkat dari keterbatasan tidak menciutkan semangat agar peserta didik tetap bisa dan mampu mengupayakan serta melaksanakan setiap program pembiasaan yang digulirkan melalui program sekolah yang telah dicanangkan walau dengan versi on-line sakalipun, dari mulai pembiasaan Senin sampai Jumat. Durasi waktu mulai pukul 07.00-07.30 WIB.
Wakil Kepala Sekolah (WKS) Kurikulum dan Kesiswaan serta Koordinator PPK dibantu oleh seluruh guru memberdayakan kegiatan pembiasaan dengan program-program yang inovatif, kreatif namun tetap berdasarkan pertimbangan peserta didik mampu melaksanakan kegiatan dengan menyenangkan serta ketercukupan seluruh komponen pendukung kegiatan dari sisi peserta didik, baik wawasan, keterbatasan IT namun mampu mengangkat aktivitas agar nilai-nilai PPK menuju Profil Pelajar Pancasila dapat tergali serta menjadi habit untuk bekal kecakapan hidup peserta didik di masa yang akan datang.
Beberapa Cara Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa:
1. Mempergunakan metode dan kegiatan yang beragam.
2. Menjadikan siswa peserta aktif.
Membuat tugas yang menantang namun realistis dan sesuai.
3. Menciptakan suasana kelas on-line yang kondusif.
4. Memberikan tugas secara proporsional.
5. Melibatkan diri Guru untuk membantu siswa mencapai hasil.
6. Memberikan petunjuk pada para siswa agar sukses dalam belajar.
Penulis menyadari bahwa ketersediaan fasilitas belajar yang memadai tidak selamanya mampu membangkitkan keinginan siswa untuk belajar lebih keras jika tidak ada motivasi yang kuat.
Pada dasarnya motivasi baik yang bersifat internal maupun eksternal merupakan kunci utama kesuksesan para peserta didik pada semua level pendidikan yang ada. Motivasi merupakan motor utama penggerak dunia peserta didik. Sehingga tanpa motivasi yang kuat, tidak akan ada tindakan nyata dari peserta didik untuk belajar lebih giat.
Tidak sedikit siswa yang dalam waktu yang cukup lama mampu menyelesaikan game hingga beberapa level, namun sangat susah mengikuti pembelajaran di kelas dengan fokus walaupun hanya dalam rentang waktu 2 x 45 menit apalagi saat daring dengan sarana terbatas dan ketidakpedulian untuk bisa memahami materi pelajaran.
Kondisi seperti di atas akan melahirkan sikap apatis, menyerahkan pada nasib, tidak mau bekerja keras bahkan sikap hedonism dengan ‘’anteng’ bermain game online sebagai penyaluran keprustasian menghadapi setumpuk tugas daring.
Membangun motivasi peserta didik merupakan salah satu peran utama seorang guru dalam menjalankan tugasnya sebagai tenaga pendidik. Membangun keakraban dan atmosfir yang positif adalah langkah awal untuk meningkatkan motivasi belajar peserta didik. Seorang guru sebisa mungkin mengupayakan terciptanya suasana belajar yang menyenangkan dan tidak membosankan.
Suasana belajar sangat berpengaruh terhadap motivasi siswa untuk belajar. Siswa yang tidak termotivasi secara otomatis tidak akan mengikuti pembelajaran secara efektif, tidak mampu menangkap informasi secara utuh, atau bahkan bisa menjadi penyebab munculnya ketidakpedulian dengan raihan prestasi dan masa depannya.
Selain berupaya menciptakan atmosfir kelas on-line yang positif, seorang Guru dalam membangun motivasi peserta didiknya harus mampu mendiagnosa hal-hal yang menyebabkan mereka kurang termotivasi.
Seorang peserta didik kurang termotivasi karena beberapa faktor, misalnya: peserta didik tidak punya minat terhadap materi ajar, peserta didik tidak mengerti tujuan pembelajaran yang diajarkan, peserta didik merasa tidak dilibatkan dalam menentukan solusi-solusi pembelajaran, peserta didik merasa tidak terbantu untuk mencapai prestasi akademik atau cita-citanya dan sebagainya.
Keyakinan akan pentingnya membangun motivasi peserta didik lahir dari pengalaman penulis dan rekan-rekan pengajar lainnya. Peserta didik yang memiliki motivasi belajar yang kuat akan menunjukkan partisipasi yang jauh lebih aktif dibandingkan peserta didik lainnya yang tidak termotivasi.
Dari gambaran di atas, jelas kiranya salah satu materi pembiasaan di SMPN 3 Parongpong agar siswa mejadi kreatif, berpikir kritis dan termotivasi untuk berprestasi melalui belajar dengan rajin dan kerja keras yaitu menghadirkan cerita-cerita dari para tokoh yang menginspirasi baik politisi, ekonom, musisi bahkan akdemisi.
Cerita tersebut dihadirkan secara bacaan virtual, disajikan saat anak melaksanakan pembiasaan lewat literasi membaca dan menulis. Kemudian peserta didik mengambil hikmah dari setiap bacaannya dengan reviu berbagai model, tagihannya bisa berupa foto hasil reviu, bisa melalui video hasil hikmah bacaan ataupun membuat kata-kata mutiara yang bisa membangun semangat hidupnya bahkan dibuatkan poster tentang cita-cita masa depannya dan itu ditempelkan di pojok baca rumahnya.
Kepala SMPN 3 Parongpong, Efni Iriani, sangat mengapresiasi kegiatan ini. Sebagai Fasilitator Daerah (Fasda) Kabupatens Bandung Barat dan Kepala Sekolah Berprestasi, mendukung kegiatan pembiasaan ini sebagai nilai karakter yang harus terus ditanamkan, walau saat pandemi, hal ini tidak menjadi kendala. Berbagai langkah kreatif harus terus digulirkan agar nilai-nilai PPK tetap ternanam dan menjadi karakter baik guna bekal kecakapan hidup peserta didik di masa depan.
Penulis menyadari bahwa hal ini merupakan langkah kecil yang bisa diterapkan pada peserta didik dan mengurangi aktivitas siswa untuk mencari buku bacaan di luar rumah. Kisah-kisah tokoh yang inspiratif bisa membantu menanamkan semangat dan memotivasi peserta didik untuk berprestasi.***
Profil Penulis :
Enung Hodijah, Lahir 22 Maret 1967 di Garut. Pengajar PPKn di SMPN 3 Parongpong. WK Pengurus PGRI Cab Kecamatan Parongpong, Pengurus MGMP PPKn KBB dan Ketua MGMP PPKn SR 01, merupakan penulis di penerbit Arya Duta.
Editor: Adhyatnika Geusan Ulun
Foto Instimewa Newsroom.