
[responsivevoice voice=”Indonesian Female” buttontext=”bacakan”]Saguling.(Newsroom). SMPN 3 Saguling Kabupaten Bandung Barat dalam mengisi bulan suci Ramadan menyelenggakan sejumlah program keagamaan. Kegiatan tersebut diselangarakan secara daring mengingat kebijakan ‘Belajar di Rumah’ akibat pandemi covid-19 masih berlangsung.
Kepala SMPN 3 Saguling, Nani Sulyani, mengungkapkan bahwa agenda keagamaan di atas dilaksanakan sebagai salah satu proram rutin tahunan sekolah. Hal ini sebagaimana disampaikan kepada Newsroom (7/5/2020), terkait dengan penguatan pendidikan karakter bidang keagamaan.
Menurutnya, meskipun penyelenggaraanya di tengah keadaan yang kurang menguntungkan, tetapi kegiatan tetap berlangsung secara penuh khidmat.
Sementara itu, Jaka Sumirat, guru PAI yang bertindak sebagai pemandu kegiatan, menyampaikan bahwa kegiatan di atas diselenggarakan secara daring. Hal ini, selain mendukung kebijakan ‘Belajar di Rumah’, juga melatih siswa agar lebih mengenal penggunaan layanan teknologi digital. Sehingga akan terbentuk generasi yang unggul, dan tangguh dalam menghadapi segala keadaan.
Lebih jauh disampaikan bahwa kegiatan tersebut dimaksudkan mengontrol aktivitas siswa selama menjalankan ibadah puasa, seperti puasa Ramadan, salat tarawih, dan tadarus yang semuanya didokumentasikan dalam bentuk foto yang dikirim melalui media whatssapp.
Di sisi lain, program yang menjadi unggulan tahun ini adalah shodaqoh takjil untuk dua orang fakir miskin atau anak yatim piatu seminggu sekali. Menurutnya, mencintai fakir miskin dan anak yatim adalah hal yang paling disukai oleh Rasulullah SAW.
Mengutip sebuat hadits dari Thabrani, Rasulullah telah bersabda, Demi Allah yang mengutusku dengan kebenaran di hari kiamat Allah Subhanahu Wa Ta’ala tidak akan mengadzab orang yang mengasihi anak yatim dan berlaku ramah padanya serta manis tutur katanya. Dia benar-benar menyayangi anak yatim dan mengerti kekurangannya, dan tidak menyombongkan diri pada tetangganya atas kekayaan yang diperoleh Allah kepadanya.
Lebih jauh disampaikan juga bahwa keutamaan yang bisa didapat dengan memuliakan anak yatim adalah memperoleh kedekatan dengan Rasulullah di surga sedekat antara jari telunjuk dengan jari tengah, seperti yang telah tercantum di sahih Bukhari.
Selanjutnya disampaikan juga tentang acaman bagi yang bersikap buruk kepada mereka, yakni yang tercantum di dala Alquran surat Al Ma’un ayat 1-3. Tahukah kamu orang yang mendustakan Agama, itulah orang yang menghardik anak yatim, dan tidak menganjurkan memberi makan kepada orang miskin.
Selain program-program yang disebutkan di atas. Jaka dan guru-guru lain tak lupa turut menyisipkan pesan-pesan pendek, kajian hikmah, pengajian singkat atau kultum di grup whatsapp siswa setiap harinya. Hal ini juga bertujuan agar memberikan siraman rohani bagi para siswa.
Nani berharap agar semua program di sekolahnya menjadi motivasi warga sekolah untuk mengisi bulan suci dengan kegiatan yang penuh makna dan bermanfaat. Hal tersebut juga diharapkan dapat melatih kepekaan dan kepedulian siswa kepada lingkungan sekitarnya, serta lebih meningkatkan kecintaan kepada ajaran Rasulullah dalam menyayangi fakir miskin dan anak yatim. Sehingga pada akhirnya, penguatan pendidikan karakter yang menjadi jiwa kegiatan di atas dapat terlaksana.
“Melalui program kegiatan bulan Ramadan 1441 hijriyah ini diharapkan akan melatih siswa tertib dalam beribadah, meningkatkan akhlak siswa, meningkatkan rasa kasih sayang terhadap sesama, meningkatkan kecintaan terhadap Rasulullah SAW, dan meningkatkan keimanan serta ketakwaan kepada Allah Swt. Semoga dapat mencetak generasi yang unggul pula,” tandasnya.***
Sumber Berita/Foto: Sri Handayani, S.Pd (PKS kurikulum SMPN 3 Saguling)
Editor/Ilustrator: Adhyatnika GU
[/responsivevoice]
alhamdulillah semoga membuat siswa tetap aktif belajar di rumah dan tetap semangat khusyuk menjalankan ibadah puasa dan dapat meningkatkan keimanan ketakwaan siswa….aamiin