Oleh: Mukidi, S,Pd
(SMAN 1 CIlilin)
Sorabaking (Someah Rasa Bagja Anaking) merupakan sebuah kegiatan budaya positif di SMAN 1 Cililin Kab. Bandung Barat. Kegiatan yang dilaksanakan diawal pembelajaran tersebut berupa penyambutan para siswa oleh bapak ibu guru di gerbang sekolah. Program ini dilaksanakan sebagai upaya menerapkan filosofi KHD yang menjelaskan bahwa guru adalah pelayan murid. Tugas dari seorang guru adalah melayani para peserta didik dengan cara mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi. Untuk mengaplikan tugas yang sungguh mulia di mata Tuhan dan sesama tersebut implentasikan dalam sebuah Program bernama Someah Rasa Bagja Anaking atau SORABAKING.
Program di atas dilatarbelakangi oleh masih rendahnya kedisiplinan siswa SMAN 1 Cililin dalam hal ketepatan masuk sekolah. Sebagai sekolah dengan predikat favorit untuk daerah cililin dan sekitarnya tidak diikuti oleh tingkat kedisipitan yang masih belum maksimal. Hal tersebut ditandai dengan banyaknya siswa terlambat masuk sekolah dengan berbagai alasan.
Dari survey internal yang dilakukan memperoleh suatu hipotesa bahwa siswa terlambat dengan berbagai alasan dengan persepsi bahwa terlambat sekolah adalah hal yang biasa dank arena tidak ada tindakan yang membuat efek jera yang akhirnya membuat suatu keterlambatan adalah hal yang biasa.
Selain itu berdasar dari hasil wawancara dengan beberapa siswa yang mengalami kesulitan dalam menerapkan kedisiplinan aturan sekolah diperoleh suatu kesimpulan bahwa siswa memerluan perhatian lebih dari sekolah untuk dapat meningkatkan kedisiplinan masuk sekolah dengan suatu program yang positif dan berpihak kepada murid.
Someah Rasa Bagja Anaking atau SORABAKING bertujuan untuk meningkatkan kedisiplinan murid semua sarga sekolah. Mulai siswa kelas 10,11 dan 12. Serta semua warga sekolah mulai para guru dan Staff tata usaha. Selain hal tersebut, program ini juga bertujuan meningkatkan rasa empati dan simpati antar warga sekolah demi terwujudnya dengan proses pembelajaran yang menyenangkan.
Dan ptogram ini juga sebagai jawaban keinginan siswa yang ingin meningkatkan kedisplinan yang sesuai dengan gaya belajar murid yang tidak ingin dibatasi keinginan belajarnya. Yang mengaplikasikan sebuah iklim pembelajaran yang yang mengedepankan jatidiri karakter dan budaya masyarakan Pasundan yang saling asah, saling asih dan saling asuh.
Struktur program Someah Rasa Bagja Anaking atau Sorabaking ini merupakan pendukung kegiatan kokurikuler dalam pembelajaran yang dilaksanakan pada awal masuk sekolah. Para guru yang mengajar pada hari tersebut akan berjejer di gerbang sekolah menyambut para siswa yang masuk sekolah. Para siswa akan berjejer rapi menyalami satu persatu guru sebelum masuk ke area sekolah.
Untuk mengetahui keberhasilan program ini akan diadakan refeleksi dan evaluasi setiap seminggu sekali oleh kepala sekolah dan wakasek kurikulum untuk mengetahui kendala yang dihadapai saat pelaksanaan program ini sehingga dapat berjalan dengan baik.
Dari berbagai refleksi dan evaluari yang dilakukan banyak masalah yang dihadapi antara lain banyaknya siswa yang masuk mengakibatkan antrian panjang sehingga tidak efektif dalam pelaksanaan program. Solusinya adalah dengan membagi waktu yang tepat untuk penyambutan siswa. Waktu yang disepakati antara pukul 06.50 WIB sampai dengan 07.00 WIB. Sehingga apabila siswa tidak mengantri bersalaman, harus datang sebelum pukul 06.50 WIB.
Selain itu akan dibuatkan jadwal untuk guru yang akan bertugas menyambut siswa. Atau minimal guru yang pada hari tersebut bertugas sebagai guru piket yang juga bertugas menyambut siswa.
Dan apabila siswa yang terlambat masuk akan dikumpulkan untuk mendapatkan penanganan oleh guru yang piket dengan konsep coaching dan penerapan segitiga restitusi.
Dengan pelaksanaan program positif yang berdampak positif pula pada peserta didik bernama Sorabaking ini diharapkan SMAN 1 Cililin dapat meningkatkan kompetensi sebagai sekolah yang mempunyai ekosistem belajar yang selalu mengimplementasikan proses pembelajaran yang selalu berpihak kepada peserta didik. Proses belajar yang dapat memenuhi semua kebutuhan belajar dan tujuan belajar peserta didik. Sehingga pada akhirnya membuat SMAN 1 Cililin menjadi sekolah yang nyaman, aman dan menyenangkan untuk proses belajar setiap peserta didik. Proses belajar yang selalu berkelanjutan dan tidak ada kata selesai. Proses belajar sesuai kodratnya alam dan kodrat zamannya. **
Profil Penulis
Mukidi, lahir di Wonogiri, 03 Maret 1979. Tinggal di Parahyangan Asri Blok A2-59 Desa Singajaya Kec. Cihampelas Kab. Bandung Barat. Tep. 081224237137