Elis Lisnawati, M.Pd
(Guru IPS SMPN 1 Cililin)
Pembelajaran jarak jauh ‘Tik-Tok’ sangat efektif dalam melakasanakan kegiatan belajar mengajar. Selain pelayanan pendidikan sekolah dapat terlaksana, siswa terfasilitasi hak belajarnya. Sehingga pembelajaran ini dapat menjadi salah satu solusi alternatif di masa pandemi ini.
Latar Belakang
Pandemi Covid-19 berdampak luas dalam berbagai bidang kehidupan, tidak terkecuali pendidikan. Sehingga pemerintah mengeluarkan sejumlah kebijakan terkait bidang ini. Salah satunya terkait dengan proses pembelajaran. Pembelajaran jarak jauh (PJJ) menjadi alternatif solutif yang harus diambil dalam menghadapi situasi ini.
Seperti diketahui, kesehatan dan keselamatan menjadi prioritas utama. Sehingga proses tatap muka di sekolah dihentikan. Hal ini menjadi era baru saat hampir seluruh kegiatan belajar mengajar harus dilaksanakan jarak jauh. Guru melaksanakan tugasnya dari rumah. Work from home (WFH) menjadi hal baru yang dilakukan. Begitupun dengan siswa diharuskan Belajar dari Rumah (BdR). Sebuah pembelajaran jarak jauh bersifat terbatas melalui sejumlah perangkat teknologi informasi, seperti smartphone. Mereka melaksanakan pembelajaran sesuai instruksi guru.
Sesuai kebijakan yang dikeluarkan pemerintah daerah, dalam hal ini Dinas Pendidikan Kabupaten Bandung Barat, maka SMPN 1 Cililin pun melaksanakan Pembelajaran Jarak jauh sejak Maret 2020.
Langkah Penyelesaian
Melaksanakan Pembelajaran Jarak Jauh di awal masa pandemi secara daring dan luring. Pembelajaran daring dilakukan dengan cara memberikan pembelajaran melalui smartphone, baik melalui whatsapp, google classroom, google form maupun aplikasi lainnya. Semua diperuntukkan bagi siswa yang memiliki sarana penunjang tersebut.
Sedangkan pembelajaran luring dilaksanakan dengan cara memberikan modul 11 mata pelajaran untuk satu bulan pertemuan kepada siswa. Caranya dengan diambil oleh orang tua siswa ke sekolah dan dikumpulkan kembali sesuai jadwal yang ditentukan. Semuanya diperuntukkan bagi siswa yang tidak memiliki sarana penunjang PJJ, dan yang terkendala jaringan, serta keterbatasan kemampuan lainnya.
Saat sekolah mendapatkan bantuan tambahan komputer, tablet serta bantuan kuota dari pemerintah untuk guru dan siswa, maka sejak semester genap 2019/2020 tepatnya Januari 2020, PJJ dilaksanakan secara daring. Tidak ada lagi modul yang diberikan pihak sekolah kepada siswa.
Di sisi lain, sekolah menyediakan sarana dan prasarana PJJ bagi siswa yang terkendala jaringan. Mereka datang ke sekolah untuk melaksanakan pembelajaran daring dengan tetap melaksanakan protokol kesehatan. Selanjutnya, sekolah menyediakan ruangan dengan bimbingan pengawas.
Pembelajaran Jarak Jauh Secara Daring dan Luring
(Periode Maret 2020 – Desember 2020)
No. |
Bulan |
Pembelajaran Daring |
Pembelajaran Luring (Modul)
|
Jumlah |
||||
VII | VIII | IX | VII | VIII | IX | Ket :
Jumlah siswa Kls VII= 295 Kls VIII=311 Kls IX = 315 |
||
1. | April 2020 | 276 | 290 | 312 | 19 | 21 | 3 | |
2. | Mei 2020 | 261 | 279 | 308 | 34 | 32 | 7 | |
3. | Juni 2020 | 261 | 279 | 308 | 34 | 32 | 7 | |
4. | Juli 2020 | 261 | 277 | 308 | 34 | 34 | 7 | |
5. | Agustus 2020 | 257 | 277 | 309 | 38 | 34 | 6 | |
6. | September 2020 | 257 | 277 | 309 | 38 | 34 | 6 | |
7. | Oktober 2020 | 257 | 277 | 309 | 38 | 34 | 6 | |
8. | November 2020 | 257 | 277 | 309 | 38 | 34 | 6 | |
9. | Desember 2020 | 257 | 277 | 309 | 38 | 34 | 6 |
Pembelajaran Jarak Jauh secara daring
(Periode Januari 2021 – Juni 2021)
No. |
Bulan |
Pembelajaran daring di rumah
|
Pembelajaran daring di sekolah |
Jumlah |
||||
VII | VIII | IX | VII | VIII | IX | Ket :
Jumlah siswa Kls VII= 295 Kls VIII=311 Kls IX = 315 |
||
1. | Januari 2021 | 284 | 298 | 312 | 11 | 13 | 3 | |
2. . | Februari 2021 | 281 | 302 | 312 | 14 | 9 | 3 | |
3. | Maret 2021 | 281 | 295 | 312 | 14 | 16 | 3 | |
4. | April 2021 | 282 | 295 | 312 | 13 | 16 | 3 | |
5. | Mei 2021 | 282 | 295 | 312 | 13 | 16 | 3 | |
6. | Juni 2021 | 282 | 295 | 312 | 13 | 16 | 3 |
Dari sejumlah hal yang dilakukan, akhirnya sekolah menerapkan PJJ ‘Tik-Tok’. Sebuah pembelajaran jarak jauh dengan penerapan teknologi Informasi dan komunikasi (Tik) dimana semua kegiatan yang terkait pemrosesan, pengelolaan, pemindahan data dilakukan berbasis teknologi informasi.
Sementara itu, kunjungan langsung bentuk home visit tetap dilakukan, baik oleh guru maupun wali kelas. Mereka menge-Tok langsung rumah siswa, terutama yang mengalami masalah PJJ. Selain untuk mencari tahu akar permasalahannya. Sehingga mendapatkan solusi terbaik.
Hasil
Pembelajaran jarak jauh ‘Tik-Tok’ ternyata cukup efektif dan efesien. Kegiatan belajar mengajar dapat berlangsung dengan baik dan sesuai dengan harapan. Materi pelajaran dapat disampaikan. Begitupun dengan akar masalah yang dihadapi siswa dapat tergali. Termasuk capaian kompetensi siswa meningkat. Terlihat dari nilai yang diperoleh mereka saat menyelesaikan sejumlah tugas yang diberikan guru. Hal ini menjadi satu kebanggaan sekolah, guru, dan orang tua.
Tentu bukan tanpa kendala. Namun secara umum, dengan kerjasama semua pihak hal ini dapat teratasi. Selain pelayanan pendidikan dapat terlaksana, kegiatan belajar mengajar berjalan secara menarik, tepat guna dan berdaya guna, serta banyak pembelajaran berharga dan bermakna yang diperoleh.
Simpulan
Pembelajaran jarak jauh ‘Tik-Tok’ sangat efektif dalam melakasanakan kegiatan belajar mengajar. Selain pelayanan pendidikan sekolah dapat terlaksana, siswa terfasilitasi hak belajarnya. Sehingga pembelajaran ini dapat menjadi salah satu solusi alternatif di masa pandemi ini.***
Catatan: Tulisan di atas lebih lengkap dapat disimak di Buku Kumpulan Best Practice yang segera akan terbit.
Profil Penulis
Elis Lisnawati, Guru IPS SMPN 1 Cililin. Tergabung dalam Newsroom, tim peliput berita pendidikan KBB. Karya yang dihasilkan dalam bentuk buku berupa empat buah buku tunggal (Impian Yang Bertepi, Indahnya Terpasung, Semburat Rasa dan Saat Duka Menyapa) dan dua buku antologi (Cinta, Rasa dan Puisi serta Pelangi di Bukit Sacil)
Editor: Adhyatnika Geusan Ulun