Bandung-(Newsroom). Dinas Pendidikan Prov. Jawa Barat melalui UPTD Teknologi Informasi dan Komunikasi Pendidikan (Tikomdik) menggelar Saresehan Online Jabar Juara (Seroja) edisi 77. Kegiatan yang menampilkan sejumlah guru inspiratif dengan berbagai macam bidang kompetensi tersebut, dilaksanakan virtual dan diikuti puluhan peserta se-Nusantara, Jumat (11/3/22).
Penyelenggara Seroja edisi 77, Dini Siti Anggareni, menyampaikan Tikomdik Disdik Jabar dengan visi menuju lembaga yang kreatif, inovatif dalam memberikan layanan pembelajaran, pendidikan, dan sistem tata kelola pendidikan di era milenial tersebut, berupaya mempersiapkan sumber daya manusia yang literat terhadap teknologi informasi. Oleh karena itu, pada Seroja edisi ke 77 ini, pihaknya menampilkan para guru inspiratif yang diharapkan dapat menginspirasi insan pendidik lainnya dalam menyikapi kondisi pembelajaran saat ini dengan pengembangan kompetensi yang dimilikinya.
“Seroja edisi ke 77 kali ini menampilkan para guru hebat yang berhasil menggali dan mengembangkan potensi dalam dirinya untuk disebarluaskan dan menjadi salah satu inspirasi guru lainnya. Hal ini sesuai dengan visi Tikomdik Disdik Jabar, yakni menuju lembaga yang kreatif, inovatif dalam memberikan layanan pembelajaran, pendidikan, dan sistem tata kelola pendidikan di era milenial. Selain itu, lembaga ini berupaya mempersiapkan sumber daya manusia yang literat terhadap teknologi informasi.” Ujarnya.
Ditambahkannya, penyelenggara Seroja edisi 77 menampilkan para guru inspiratif, jurnalis pendidikan, dan Youtuber yang saat ini mengikuti program Calon Guru Penggerak angkatan IV dari Kab. Bandung Barat. Diharapkan, presentasi dari mereka akan memotivasi guru lainnya untuk menyikapi kondisi pembelajaran yang belum sepenuhnya normal ini dengan karya-karya inspiratif yang mampu meningkatkan kualitas pelayanan pendidikan sebagaimana yang diharapkan semua pihak.
Kegiatan Seroja edisi 77 yang dipandu oleh Asih Susiati dari SMAN 1 Cikarang Barat dan M. Eko Agustin dari SDN Jatirahayu VIII tersebut, menampilkan Adhyatnika Geusan Ulun dari SMPN 1 Cipongkor yang merupakan guru yang aktif di dunia jurnalistik pendidikan, penulis, dan aktivis dakwah dan literasi. Kemudian, Weti Dwi Yuningsih dari SMAN 1 Cililin yang saat ini memiliki lebih dari 10 ribu subscibers di kanal Youtube-nya, dan Blogger yang sukses berbagi ilmu dan pengalaman dalam dunia pendidikan. Keduanya, merupakan narasumber yang sedang mengikuti program Calon Guru Penggerak (CGP) Angkatan IV dari Kab. Bandung Barat.
Sementara itu, Adhyatnika Geusan Ulun mengungkapkan diperlukan sikap yang bijak dalam menghadapi situasi pembelajaran saat ini. Menurutnya, salah satu yang dapat dilakukan para guru adalah dengan menuangkan ide dan gagasan-gagasan dalam bentuk tulisan yang akan sangat bermanfaat dinikmati oleh guru lainnya.
“Diperlukan sikap bijak dalam menghadapi situasi pembelajaran yang belum normal ini. Salah satunya adalah dengan menuangkan ide dan gagasan melalui karya tulis, baik opini, artikel, features, maupun berita-berita yang menyajikan informasi pembelajaran, capaian murid, guru dan sekolah-sekolah yang disampaikan di media. Semuanya akan dirasakan manfaatnya oleh guru lain saat kita berbagi,” ungkapnya.
Lebih lanjut disampaikan, hal yang perlu dilakukan dalam dunia jurnalistik adalah konsistensi dalam hal menulis. Termasuk, semua fenomena yang terjadi di lingkungan sekitar merupakan modal utama dalam memulai sebuah tulisan. Menurutnya, kegiatan guru dari merencanakan pembelajaran, melaksanakan proses pembelajaran, mengevaluasi, dan melakukan tindak lanjut kegiatan pembelajaran, dapat menjadi ide sebuah tulisan.
Di lain pihak, Wety Dwi Yuningsih mempresentasikan sejumlah kiat menjadi seorang Youtuber. Menurutnya, hal terpenting menjadi seorang Youtuber adalah berbagi informasi yang bermanfaat. Sehingga dirinya melakukan optimalisasi kompetensi yang dimilikinya dengan berbagi ilmu dan pengalaman menjadi seorang guru dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya melalu media Youtube. Diharapkan hal tersebut menjadi salah satu bagian upaya pihaknya dalam mendorong generasi muda untuk memanfaatkan teknologi informasi sebagai sarana menggali dan mengembangkan potensi yang dimilikinya.
Disampaikan juga, sebagai guru yang berada di tengah-tengah masyarakat pembelajar era milineal, saat ini membutuhkan kecerdasan dan kesigapan dalam menyikapi kondisi pendidikan. Terlebih ketika guru dihadapkan dengan tantangan globalisasi yang menuntutnya untuk terus mengembangkan kreativitas dan inovasi dalam mempersiapkan generasi yang unggul di bidang teknologi dan siap bersaing di dunia usaha dan industri.
“Menjadi seorang Guru Youtuber yang terpenting adalah meyajikan informasi bermanfaat melalui proses perencanaan, pelaksanaan, termasuk merefleksikan kegiatan belajar mengajar yang didokumentasikan melalui media yang sangat digemari para peserta didik kita. Tantangan globalisasi saat ini, menuntut kita, para guru, untuk terus berkreasi dan berinovasi dalam melayani kebutuhan murid dan rekan-rekan guru dalam upaya meningkatkan pelayanan pendidikan. Sehingga secara tidak langsung kita telah menyiapkan generasi yang unggul dan siap bersaing nantinya,” tandasnya.***
Pewarta: Adhyatnika Geusan Ulun – Editor: Tim Newsroom