Berita: Riska Mutiara
PADALARANG-(NEWSROOM). Beberapa permainan tradisional Sunda dihidupkan kembali di SMP YP Mustika Padalarang. Kegiatan ini diselenggrakan dalam rangka memperingati HUT Kemerdekaan RI ke 74, beberapa waktu lalu. Permainan yang sering disebut dengan ‘Kaulinan Barudak’ ini sudah jarang sekali dimainkan oleh generasi milenial, karena di era revolusi industri 4.0, permainan lebih didominasi piranti digital.
Kepala SMP YP Mustika, Muhammad Kholiq mengungkapkan apresiasi setinggi-tingginya atas semangat warga sekolah mengikuti kegiatan lomba kaulinan barudak. Menurutnya, permainan ini perlu dihidupkan kembali di kalangan para siswa, karena di dalamnya terdapat banyak nilai karakter baik, khususnya dalam meningkatkan jiwa nasionalisme, kemandirian, dan gotong royong. Hal ini merupakan karakter yang harus dimiliki oleh siswa, karena tertuang dalam program Penguatan Pendidikan Karakter (PPK).
“Saya merasa sangat bersyukur, bahagia dan bangga melihat semangat para guru dalam membimbing para siswa untuk menghidupkan beberapa permainan kaulinan barudak dengan totalitas. Kegiatan ini bisa menumbuhkan semangat menjadi generasi yang berakhlak, cerdas, dan kreatif. Melalui bentuk perjuangan dalam belajar baik itu di dalam maupun di luar kelas,” ungkapnya.
Lebih lanjut disampaikan bahwa kaulinan barudak yang dimainkan adalah Egrang dan Balap Bakiak. Egrang dan balap Bakiak merupakan kaulinan barudak yang memerlukan ketelitian, keseimbangan, kesabaran, kerjasama, dan gotong royong. Egrang atau Jajangkungan menggunakan tongkat bamboo agar bisa berdiri dalam jarak tertentu di atas tanah. Alat ini diperlengkapi dengan tangga sebagai tempat berdiri atau tali pengikat untuk diikatkan ke kaki. Kemudian berjalan di atas ketinggian normal. Sementara Balap Bakiak adalah kayu panjang yang dibuat seperti sandal. Cara memainkannya adalah dengan mengayunkan alat ini secara bersama sama, biasanya terdiri dari tiga hingga empat orang menuju ke garis finish.
Di sisi lain, Andri Nugraha, wakil kepala sekolah urusan kesiswaan menuturkan bahwa kaulinan barudak sangat efektif dalam melatih diri menjadi pemimpin, di mana ketelitian, kerja sama dalam mencapai tujuan sangat diutamakan.
“Kegiatan ini mengandung makna kepemimpinan untuk melatih kerjasama demi mencapai tujuan bersama,“ tutur Andri.
Senada dengan hal di atas, M. Rizal Muttaqin, Pembina OSIS mengapresiasi para siswa yang telah menghidupkan kaulinan barudak. Hal ini dapat melatih dan menumbuhkan semangat bekerja sama dalam mencapai satu tujuan.
“Kaulinan barudak merupakan kegiatan yang seharusnya dihidupkan kembali untuk anak-anak generasi milenial ini, karena mengandung banyak nilai-nilai atau karakter yang terdapat dalam PPK yaitu, Nasionalisme, kemandirian, dan gotong royong,” tegasnya.***
Sumber Berita: Yanti Pertiwi (PKS Kurikulum SMP YP Mustika Padalarang)
Editor: Adhyatnika GU