BERITA: RISKA MUTIARA
PADALARANG–(NEWSROOM). Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) IPA Kab. Bandung Barat dipilih oleh tim peneliti Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) untuk bersama mengadakan pelatihan Kompetensi Authentic Assessment bagi guru sains. Kegiatan tersebut merupakan salah satu bentuk pengabdian kepada masyarakat. Tim yang terdiri dari empat dosen, yakni Nuryani Rustaman, Ridwan Efendi, Winny Liliawati, dan Suhara, bersama guru IPA se-KBB mengadakan pelatihan di SMP Krida Utama Padalarang, 24 Agustus–14 September 2019.
Dalam sambutannya ketika membuka kegiatan, Ketua MGMP IPA, Wiwi Marwiyah mengungkapkan rasa syukur dan terima kasih yang tak terhingga kepada semua pihak yang telah mewujudkan pelatihan di atas.
“Alhamdulillah, puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT atas rezeki yang tak terhingga bagi MGMP IPA KBB. Karena pada saat ini diberikan kesempatan bekerjasama dengan FPMIPA UPI Bandung untuk mengadakan pelatihan kompetensi asesmen autentik. Dengan adanya hal ini diharapkan supaya kita mengetahui kemajuan dari tindakan pembelajaran yang telah dijalankan. Sehingga upaya proses penilaian pembelajaran dapat berhasil,” ungkap Wiwi.
Sementara itu, salah satu dosen FPMIPA UPI, Nuryani, diungkap dari hasil penelusurannya bahwa sebagian besar guru IPA di KBB belum mengetahui tentang penilaian autentik. Sehingga perlu diadakan pelatihan kompetensi ini.
“Kegiatan ini adalah bagian dari pengabdian kepada masyarakat berbasis hasil penelitian yang dilakukan oleh tim UPI kepada guru IPA di KBB. Berlatar belakang dari rasa kepedulian terhadap dunia pendidikan mengenai penilaian autentik, yang ternyata berdasarkan penelusuran diungkap bahwa masih banyak guru yang belum mengenal, mengetahui dan memahami apa dan bagaimana sebenarnya penilaian Autentik itu. Padahal hal itu sudah dimulai sejak tahun 2015. Melihat kondisi tersebut maka kami ingin berbagi ilmu,” tutur Nuryani.
Seperti diketahui, Authentic Assessment (Penilaian Autentik) merupakan satu proses pengumpulan, pelaporan dan penggunaan informasi tentang hasil belajar siswa dengan menerapkan prinsip-prinsip penilaian,pelaksanaan berkelanjutan, bukti-bukti autentik,akurat,dan konsisten sebagai akuntabilitas publik. Penilaian Autentik ini adalah istilah yang diciptakan untuk menjelaskan berbagai macam metode penilaian alternatif yang memungkinkan siswa dapat mendemonstrasikan kemampuannya dalam menyelesaikan masalah, sekaligus, mengekspresikan pengetahuan dan keterampilannya dengan cara menyimulasikan situasi yang dapat ditemui di dalam dunia nyata di luar lingkungan sekolah.
Pelatihan ini berlangsung secara bertahap dan berkelanjutan selama tiga kali pertemuan, pada 24, 31 Agustus, dan 7 September 2019. Pola yang digunakan di pelatihan ini adalah dengan memberikan Pre-Test di awal oleh tim kepada perwakilan guru. Tujuannya adalah untuk mengetahui sejauh mana pengetahuan guru mengenai penilaian autentik, pembagian kelompok, dan materi.
Selanjutnya, pada pertemuan ke dua, guru diajak untuk membuat Tasks dan Rubrics dalam penilaian autentik, menganalisis konten/materi pertemuan, kemudian diberikan contoh bagaimana mengintegrasikan penilaian ke dalam rencana pelaksanaan pembelajaran. Dan pada pertemuan ke tiga, guru melakukan praktik membuat Tasks dan Rubrics untuk tampil mengajarkan kepada siswa dengan harapan dapat menerapkan authentic assessment dalam pembelajaran sehari-hari.
Diungkapkan pula bahwa kegiatan tersebut sangat diminati oleh para guru. Seperti yang dinyatakan salah seorang guru IPA dari SMPN 1 Batujajar, Tuti Siti Fajar.
“Kegiatan pengabdian ini merupakan salah satu kegiatan rutin yang ditunggu tunggu, karena mendapatkan materi langsung dari sumbernya. Apalagi kegiatan saat ini, materinya relatif lain dari biasanya. Dengan antusiasme para dosen dan narasumber yang luar biasa, mudah-mudahan kami dapat menyerap ilmu yang sangat bermanfaat,” tandasnya.***
Sumber Berita : Desty Badrianti ( Guru IPA SMP YP Mustika )
Editor: Adhyatnika GU