Parongpong (Newsroom)- SMPN 2 Parongpong menyelenggarakan In House Training (IHT). Kegiatan yang dilaksanakan untuk meningkatkan kompetensi dan profesionalisme para pendidik dan tenaga kependidikan tersebut, diikuti oleh seluruh guru dan menghadirkan narasumber yang kompeten di bidangnya, diselenggarakan dua hari dari Kamis-Jumat (21-22/7).
Kepala SMPN 2 Parongpong, Hj. Yeti Resmiati, menyampaikan tujuan IHT di atas adalah memperkuat komitmen seluruh warga sekolah untuk kinerja dan kompetesi. Menurutya, hal tersebut dapat diukur dari penyusunan perangkat pembelajaran.
“IHT ini diselenggarakan untuk memperkuat komitmen seluruh warga sekolah untuk bersama-sama meningkatkan kinerja, etos kerja, dan kompetesi, serta kedisiplinan. Salah satu nya adalah penyusunan perangkat pembelajaran dengan kerangka kurikulum merdeka belajar. Kebijakan merdeka belajar menjadi salah satu langkah untuk mentransformasi dalam persiapan pendidikan masa kini dan masa yang akan datang,” ujarnya.
Ditambahkannya, IHT tersebut juga dilaksanakan pihaknya agar warga sekolah beroleh ilmu pengetahuan yang mumpuni dalam menghadapi Era Globalisasi, Transformasi, Digitalisasi, dan Era Revolusi Industri 4.0. Selain itu, kegiatan tersebut juga dipersiapkan dalam menghadapi Kurikulum Merdeka.
Lebih jauh disampaikan Kepala Sekolah, seperti diketahui pada tahun pelajaran 2022/2023 ini, Kemendikbudristek mengeluarkan kebijakan untuk menerapkan Kurikulum Baru dengan nama Kurikulum Merdeka bagi setiap satuan pendidikan. Oleh karena itu, pihaknya memandang IHT ini sangat penting dilakukan sebagai salah satu langkah perwujudkan transformasi pendidikan demi penguatan SDM yang profesional dan unggul.
“IHT ini tentu saja sangat penting dilakukan sebagai salah satu dari pengembangan profesionalisme yang berkelanjutan bagi setiap guru dan tenaga administrasi di SMPN 2 Parongpong. Di samping itu, tentu saja merupakan kompetensi yang harus dimiliki dan dikuasai serta senantiasa dilakukan untuk menjaga kualitas para pendidik sebagai tenaga guru dan tenaga kependidikan sebagai tenaga administrasi sekolah agar tidak tertinggal dari berbagai informasi dengan selalu meng-update informasi kekinian,” imbuhnya.
Sementara itu, Narasumber yang merupakan Koordinator Pengawas Kab. Bandung Barat, Rondang Okinda, dalam presentasinya menyampaikan sejumlah materi,yakni Keunggulan Kurikulum Merdeka, kapan Kurikulum merdeka diterapkan, langkah-langkah Penyusunan RPP Kurikulum Merdeka, dan Pengembangan Karakter Profil Pelajar Pancasila.
Selanjutnya, narasumber menugaskan setiap guru membuat produk yang dihasilkan berupa perangkat pembelajaran (RPP yang lengkap). Semua guru bidang studi harus mampu membuat RPP yang ditugaskan. Sebanyak dua RPP untuk didiskusikan dengan MGMP sekolah. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran yang lainnya masih berbasis Kurikulum 2013.
Disampaikan juga, manfaat kegiatan penugasan RPP Merdeka Belajar ini agar saat memasuki tahun pelajaran baru 2023, guru sebagai pendidik dan pembelajar sudah punya gambaran dan pedoman program yang jelas dan dapat digunakan serta dipahami sehingga dijadikan sebagai acuan dalam kegiatan menghadapi pelaksanaan pembelajaran Kurikulum Merdeka di SMPN 2 Parongpong pada masa yang akan datang.
Di sisi lain, PKS Kurikulum, Retno Widijawati, menyampaikan, selain bertujuan untuk meningkatkan kompetensi dan optimalisasi peran para pendidik khususnya guru mata pelajaran, juga IHT ini dilakukan agar dapat menyajikan materi pelajaran berbasis merdeka Belajar untuk tahun pelajaran 2022/ 2023 dengan mudah, tidak rumit, serta benar -benar sesuai dengan kebijakan yang sudah dicanangkan oleh pemerintah.
Di samping itu, pihaknya berharap IHT ini dapat menumbuhkan komitmen profesional tenaga pendidik dan tenaga kependidikan dalam meningkatkan penguasaan materi pembelajaran dan penyusunan RPP. Kemudian, guru dapat meningkatkan pengetahuan, kemampuan, dan keterampilan dalam pengelolaan pembelajaran serta menyajikan materi pelajaran sesuai dengan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran sekolah.
Di kesempatan terpisah,Yeti Resmiati menandaskan IHT tersebut dapat menghasilkan produk pembelajaran yang bermanfaat bagi semua pihak. Selain itu, seluruh guru bisa membuat praktik pembelajaran yang sesuai dengan Kurikulum Merdeka Belajar, dan menggunakan pembelajaran diferensial, sehingga mampu membawa perubahan proses pembelajaran yang berpusat kepada peserta didik.
“Diharapkan melalui IHT ini, seluruh para pendidik bisa membuat praktik pembelajaran yang sesuai dengan kurikulum merdeka belajar. Menggunakan pembelajaran diferensial, dan mampu membawa perubahan proses pembelajaran yang berpusat kepada peserta didik,” pungkasnya.***
Sumber Berita: Dra. Hj.Yeti Resmiati, M.M (Kepala SMPN2 Parongpong)-Pewarta: Adhyatnika Geusan Ulun –Newsroom Tim Peliput Berita Pendidikan Bandung Barat.