Hidayat Maulana Sutisna
(Kepala SD Unggulan Nasywa Kec. Parongpong)
Tahun ajaran baru akan dimulai. Sampai saat ini semua sekolah di tingkat sekolah dasar masih memberlakukan sistem pembelajaran jarak jauh. Kondisi ini tentunya dikarenakan masih dalam pandemi Covid-19.
Walaupun pemerintah melalui Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (KemendikbudRistek) sudah membuat aturan bagi sekolah yang berada di zona hijau diperbolehkan membuka pembelajaran tatap muka. Tentunya ini menjadi angin segar bagi pihak sekolah. Dimana selama pandemi covid-19 ini pemberlakuan belajar dari rumah memiliki dampak yang dirasa memiliki kelebihan dan kekurangan. Bagi sekolah dasar, pembelajaran tatap muka di sekolah berdampak lebih efektif dibandingkan dengan pembelajaran dari rumah.
Mengenai kesiapan sekolah membuka pembelajaran tatap muka, sebagai kepala sekolah dalam hal ini memberikan pandangan. Ada beberapa faktor yang kemudian bagi sekolah memilih pembelajaran tatap muka jika memungkinkan bisa dilaksanakan di masa pandemi covid-19 ini dibandingkan dengan penerapan pembelajaran dari rumah, diantaranya sebagai berikut:
- Fasilitas yang dimiliki sekolah
Tidak semua sekolah memiliki fasilitas memadai untuk melaksanakan pembelajaran jarak jauh. Hal ini menjadi faktor yang sangat penting untuk mendukung keberlangsungan pembelajaran jarak jauh. Jika sekolah memiliki fasilitas yang mendukung pembelajaran jarak jauh maka kegiatan pembelajaran akan berjalan lancar.
- Fasilitas yang dimiliki orang tua siswa
Tidak semua orang tua siswa memiliki fasilitas untuk melakukan pembelajaran dari rumah. Terutama fasilitas alat yang menunjang kegiatan pembelajaran tersebut. Apalagi jika sekolah menggunakan media aplikasi pembelajaran. Tidak semua orang tua siswa mampu mengoperasikan penuh aplikasi pembelajaran tersebut.
- Kendala pemantauan dan penilaian oleh guru
Ketika pembelajaran dilaksanakan dari rumah, setidaknya pemantauan yang dilakukan guru tidak semaksimal ketika pembelajaran tatapĀ muka. Guru mengalami kendala penilaian kemampuan dan pengetahaun siswa terhambat dengan tidak adanya pertemuan tatap muka.
- Kendala pendampingan orang tua siswa di rumah
Ketika belajar dari rumah, tidak semua orang tua bisa mendampingi secara penuh anaknya belajar. Salah satu faktornya adalah kesibukan orang tua di rumah membuat anak tidak mendapatkan penuh pendampingan belajar. Selain itu orang tua merasa kewalahan karena kemampuanya dalam melakukan pendampingan anak belajar di rumah.
- Kendala teknis sinyal
Saat pembelajaran tatap muka secara online berlangsung terkadang ada gangguan sinyal. Tentu ini menjadi salah satu kendala. Tidak semua siswa memiliki lokasi yang jangkauan sinyalnya stabil. Terkadang ditengah-tengah ada siswa yang keluar sendiri dan susah masuk kembali ke dalam link online pembelajaran.
Beberapa faktor diatas menjadikan sekolah lebih memilih pembelajaran tatap muka. Namun permasalahan tersebut tidak selesai begitu saja karena pembelajaran tatap muka di masa pandemi memiliki syarat dan ketentuan yang belaku. Kemudian tidak bisa dilaksanakan langsung secara total, harus secara bertahap dilaksanakan.
Lalu bagaimana kesiapan sekolah dalam menyiapkan diri dapat melakukan pembelajaran tatap muka langsung di sekolah. Sekolah harus menyiapkan diri dengan segala pemenuhan syarat dan ketentuan yang berlaku. Mengapa demikian karena di masa pandemi covid-19 ini protokoler kesehatan mutlak harus diterapkan seperti 3 M.
Walaupun 3 M ini sudah mulai terbiasa bagi semua, pun dengan anak-anak tetapi tentu di sekolah ini menjadi hal yang baru bagi mereka. Karena sudah lebih dari satu tahun ini anak-anak benar-benar tidak bisa melakukan aktivitas di sekolah. Perlu ada tahapan adaptasi kebiasaan baru di sekolah jika nanti sekolah membuka layanan pembelajaran tatap muka.
Tips untuk sekolah dalam persiapan pembelajaran tatap muka
Berikut beberapa hal yang bisa dilakukan sekolah dalam menyiapkan pembelajaran tatap muka:
- Panduan pelaksanaan teknis pembelajaran tatap muka.
Panduan ini mutlak dimiliki sekolah. Di dalam panduan ini memuat semua penjelasan teknis pelaksanaan pembelajaran tatap muka. Dari mulai masuk sampai teknis pulang warga sekolah khususnya siswa. Termasuk pengaturan jadwal kegiatan di sekolah. Hal ini penting guna mencegah penyebaran virus covid-19 dan memastikan semua aman. Panduan
- Sarana sesuai standar protokoler kesehatan
Sarana menjadi penting karena sarana ini yang akan digunakan oleh warga sekolah. Pemenuhan sarana ini juga mutlak harus dipenuhi. Penerapan 3 M ini pasti menyangkut sarana salah satunya mencuci tangan pakai sabun dengan air mengalir.
- Kesehatan tenaga pendidik dan kependidikan (PTK)
Kondisi PTK yang prima menjadi salah satu penunjang yang sangat penting untuk pelaksanaan pembelajaran tatap muka. guru tentunya orang yang akan berinteraksi langsung dengan siswa dalam kegiatan pembelajaran. Kemudian untuk meningkatkan kepercayaan orang tua siswa terhadap sekolah, vaksinasi PTK mutlak harus sudah terlaksana.
- Melakukan kerjasama, kordinasi dan komunikasi (3K)
kerjasama, kordinasi dan komunikasi (3K) ini dilakukan untuk bisa mengantisipasi hal-hal yang diperlukan. Seperti melakukan kordinasi dan izin pihak satgas covid-19 tempat sekolah berada, perizinan dari dinas pendidikan setempat dan persetujuan komite sekolah. Bekerjasama dengan dokter dan psikolog untuk terus memantau rutin kondisi fisik dan psikis PTK.
- Menyiapkan program pembelajaran sesuai dengan kondisi pandemi
Program pembelajaran harus disesuaikan dengan kondisi pandemi sesuai dengan panduan. Dalam hal kurikulum Kemendikbud-ristek sudah memberikan kewenangan kepada sekolah untuk menerapkan kurikulum yang fleksibel sesuai dengan kondisi. Ini penting karena tujaun utama pembelajaran di masa pandemi covid-19 ini mengutamakan kecakapan, keselamatan dan keamanan.
- Melakukan simulasi
Maksud simulasi adalah melakukan simulasi teknis kegiatan siswa dari mulai masuk sampai pulang. hal ini bertujuan untuk mengetahui kekurangan yang harus dipersiapkan dalam pelaksanakan pembelajaran tatap muka nantinya.
Demikian beberapa tips untuk sekolah dalam menyiapkan pembelajaran tatap muka secara langsung dengan adaptasi kebiasaan baru. Semoga tips yang disampaikan dapat bermanfaat untuk dijadikan salah satu bahan referensi bagi sekolah menerapkan adaptasi kebiasaan baru di masa pandemi.***
Sangat mbantu dan benar2 sesuai dengan keadaan yang sebenarnya dilapangan, sehingga kita bisa menyesuaikan antara siswa yang satu dengan siswa yang lain karena beda lingkungan akan rumahnya.