Oleh: Endang Wahyu Widiasari
(Guru SMPN 4 Cikalongwetan)
Tidak dapat dipungkiri lagi buku adalah jendela dunia dan membaca adalah kuncinya.”
Slogan seperti itu sangat mudah ditemui, ini menunjukan betapa pentingnya membaca buku, dengan banyak menbaca akan mendatangkan manfaat yang luar biasa.
Ternyata banyak sekali manfaat dari membaca buku, akan tetapi sering juga saya baca slogan Buku adalah jendela dunia kau tau namun kau tak mau. Kenyataannya memang seperti itu, kita tahu bahwa begitu banyak manfaat dari menbaca, namun kita enggan untuk melakukannya.
Tentunya akan terdapat perbedaan antara orang-orang yang banyak membaca dengan yang tidak. Bukankah Allah akan meninggikan orang-orang yang berilmu beberapa derajat.
Seperti yang tertulis dalam Al-Qur’an Surat Al Mujaadilah : 11 yang artinya : Dan apabila dikatakan: “Berdirilah kamu”, maka berdirilah, niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. Dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.
Untuk membudayakan kebiasaan membaca di sekolah, melalui Permendikbud nomor 23 tahun 2015, tentang penumbuhan budi pekerti, salah satunya melalui kegiatan literasi. semua warga sekolah didorong untuk membaca buku, seperti membaca 15 menit sebelum belajar dimulai, kegiatan membaca buku bersama seluruh warga sekolah diruangan terbuka dan kegiatan reviu buku juga mempresentasi buku yang sudah dibaca selain itu seluruh warga sekolah didorong untuk menulis.
Namun sayang kegiatan literasi yang sudah mulai menampakan hasil, harus terhenti karena pandemi covid-19, yang tidak tahu kapan akan berakhirnya. Bencana covid-19 telah memporak porandakan tatanan kehidupan yang kita bangun, tak terkecuali dunia pendidikan.
sebenarnya ada banyak alternatif yang bisa dilakukan, misalnya dengan memanfaatkan buku-buku digital. Namun dengan alasan tidak semua siswa memiliki gawai dan kuota internet, selain itu juga ketersedian jaringan internet yang belum bisa diakses, ini mengakibatkan sulitnya untuk mengakses buku-buku digital. Keterbatasan kepemilikan buku bahan bacaan di rumah dan keterbatasan bimbingan orang tua, menyebabkan kegiatan literasi sejenak terhenti.
Untuk menumbuhkan budaya literasi di Kab Bandung Barat ada suatu program yang dinamakan TMBB (Tantangan Membaca Bandung Barat), kegiatan TMBB dimulai pada tahun 2018 dan pada tahun 2020 kegiatan TMBB sudah memasuki tahun ke 3, akan tetapi sempat terhenti karena pandemi Covid-19, dan terhitung mulai bulan September 2020 di buka kembali dan masa tantangan berakhir bulan Desember 2020.
Kegiatan tantangan membaca ini bertujuan untuk menumbuhkan dan membangun budaya literasi sekolah meningkatkan motivasi dan kemampuan literasi para peserta (Siswa/Guru/KS) melalui kegiatan membaca, mereviu, mendiskusikan dan menulis, serta menuangkan karya tulis ke dalam bentuk buku. Tema yang diangkat di masa pandemi covid 19 tahun 2020 adalah melalui TMBB Era New Normal, kita tingkatkan kemampuan membaca dan menulis menuju Bandung Barat Literat.
Bentuk kegiatan yang dilakukannya adalah mereviu buku, membuat karya tulis , vidio presentasi dari buku yang sudah dibaca, dan membuat buku ber-ISBN atau draf terdaftar hasil karya siswa, guru kepala sekolah atau komite sekolah. Sebagai bukti telah membaca buku foto-foto hasil reviu di unggah ke FB yang sudah ditentukan sebelumnya.
Kegiatan tantangan membaca di masa pandemi ini diharapkan dapat menggelorakan kembali semangat literasi yang sudah mulai tumbuh, namun dimasa pandemi sempat terhenti. Tujuan dari kegiatan TMBB ini adalah melahirkan generasi-generasi literat yang berbudi dan berakhlak mulia
Sebagai reward bagi peserta Tantangan, maka diakhir tahun biasanya diadakan kegiatan Pameran Pendidikan. Dalam kegiatan Pameran Pendidikan ditampilkan hasil kreasi dari setiap sekolah yang mewakili, semua peserta tantangan (guru pembimbing, siswa, kepala sekolah) diberikan penghargaan. Bagi sekolah yang dapat menyelesaikan semua tantangan diberikan penghargaan sebagai sekolah inspiratif dalam bidang literasi, setelah sebelumnya bagi sekolah inspiratif dilakukan monev oleh Tim Fasda GLS KBB.
Sayang sekali, karena pandemi covid-19, kegiatan akbar Pameran Pendidikan yang biasa digelar oleh Dinas Pendidikan KBB pada tahun 2020 kemarin tidak bisa dilaksanakan, akan tetapi ini tidak akan menyurutkan langkah kami untuk menggelorakan semangat literasi di sekolah.
Ada banyak cara yang bisa dilakukan untuk menggerakan literasi di sekolah, misalnya dengan pemberian reward bagi peserta tantangan literasi oleh pihak sekolah, mengadakan tantangan membaca sekolah, tantangan membaca orang tua siswa oleh sekolah, mengadakan bazar buku murah/mengundang orang tua siswa untuk menimjan buku ke perpustakaan sekolah atau bisa juga dengan memberikan bahan-bahan bacaan via daring, menggalakan mading digital (InsyaAlloh sedang kami rintis di sekolah) dan mengadakan pameran literasi walau via daring.
Semoga saja kegiatan TMBB yang sudah dirintis sejak tahun 2018 dan sudah mulai terasa manfaatnya tidak akan hilang, dan di tahun mendatang akan digelar lagi kegiatan serupa, dengan tujuan untuk memotivasi siswa, guru, kepala sekolah dan juga sekolah-sekolah di KBB khususnya untuk menggelorakan kembali semangat berliterasi.
Salam literasi
Harapan yang sama kami rasakan sebagai Guru perintis literasi disekolah… Semoga Kegiatan TMBB yang sudah dilaksanakan dengan penuh perjuangan tidak akan terhenti,dan semangat kami masih sangat membara untuk menggelorakan Literasi dilingkungan sekolah khususnya,umumnya di masyarakat luas.