Idul Fitri Momentum Perkuat Ukhuwah Islamiyah

  “Wahai manusia! Sungguh, Kami telah menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan, kemudian Kami jadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku agar kamu saling mengenal. Sesungguhnya yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling bertakwa. Sungguh, Allah Maha-Mengetahui.” (QS. Al Hujarat:13)

Tidak terasa bulan suci Ramadan akan pergi meninggalkan kita. Tentu, pesan berharga dari ibadah puasa yang kita kerjakan adalah menjaga spiritnya, yakni meraih gelar derajat takwa. Sebuah derajat yang menjadi sebab mulianya seorang yang beriman dunia dan akhirat.

Dan, hari raya Idul Fitri akan kita rayakan dengan penuh suka cita. Seyogyanya, momentum hari raya Idul fitri merupakan saat kita meraih kemenangan sebagai hamba yang mampu meraih gelar Muttaqin-orang yang bertakwa.

Seperti diketahui, nilai mulia yang diajarkan Ramadan adalah senantiasa menunjukkan sikap dan prilaku yang memberi rasa aman kepada sesamanya. Sehingga melahirkan keseimbangan dalam hablum minallah (hubungan dengan Allah Swt) dan hablumminnas (hubungan antar manusia).

Di antara ciri-ciri sikap takwa adalah menjaga hubungan baik sesama manusia, karena syariat memerintahkan menjalin hablum minallah wa hablum minannas. Sehingga dimana pun kehadiran orang yang bertakwa senantiasa memberikan kenyamanan kepada siapa pun di sekitarnya.

Dari berbagai sumber keilmuan, disampaikan bahwa Islam memiliki ajaran yang membentangkan dua bentuk hubungan  harmonis yang akan membawa kemuliaan dan keselamatan manusia di sisi Allah SWT, yaitu:   1. Tata hubungan yang mengatur antara manusia dengan Tuhannya dalam hal ibadah (ubudiyah) atau yang populer dikatakan dengan hablum minallah. 2. Tata hubungan yang mengatur antara manusia dengan makhluk yang lainnya dalam wujud amaliyah sosial yang dikenal dengan hablum minannaas,

Selanjutnya, hablum minallah bermakna menjaga hubungan dengan Allah dengan selalu melaksanakan segala perintah-Nya dan meninggalkan segala larangan-Nya, sementara hablum minannas bermakna menjaga hubungan dengan sesama manusia dengan senantiasa menjaga hubungan baik, menjaga tali silaturrahim, memiliki kepedulian sosial, tepa selera, tenggang rasa, saling menghormati.

Kedua hal di atas, merupakan dua mata uang yang satu sama lain tidak dapat dipisahkan. Tidaklah dikatakan orang baik yang menjaga hubungan dengan Allah namun mengabaikan hubungan dengan orang lain, begitu juga sebaliknya. Menjaga hubungan dengan Allah sejalan dengan menjaga hubungan dengan sesama manusia, bersungguh-sunguh menegakkan ibadah kepada Allah harus dibarengi dengan kesungguhan menanam benih-benih kebaikan terhadap sesama.

Dengan demikian, ketakwaan seorang Muslim dibangun di atas kerangka hubungan dengan Allah melalui perjanjian yang diatur dalam Syari’at-Nya berkenaan dengan kewajiban menunaikan hak-hak Allah Ta’ala dan juga kerangka hubungan dengan sesama manusia melalui kewajiban menunaikan hak-hak sesama manusia baik yang muslim maupun yang nonmuslim.

Perwujudan dari makna hablum minannas seorang hamba muslim adalah senantiasa menjaga ukhuwah islamiyah (persaudaraan sesama Muslim),ukhuwah wathaniyah (persaudaraan sesama anak bangsa) dan ukhuwan insaniyah (persaudaraan sesama manusia).

Oleh karenanya dengan momentum hari raya Idul Fitri 1445 H, marilah kita tingkatkan  Ukhuwah Islamiyah dengan menjalin silaturahim sesama kita,  menghindari fitnah dan perpecahan serta saling memaafkan diantara kita.

Marilah kita membangun sikap kesetiaan kenegaraan kita kepada NKRI dengan meyakini bahwa Pancasila secara nyata berkesesuaian dengan ajaran Islam. Sebagai Umat Islam di Indonesia marilah senantiasa menaati peraturan dan perundang-undangan yang berlaku di NKRI sebagai hubungan yang konstruktif dan penuh rasa hormat kepada pemerintahan yang sah, karenahal ini sangat jelas diajarkan dalam syariat Islam.

Akhirnya, dengan momentum Idul Fitri, marilah kita wujudkan stabilitas keamanan, perdamaian dan situasi yang kondusif dengan mengedepankan ukhwuhay islamiyah yang rahmatan lil alamin, sehingga akan tercipta negeri yang baldatun thoyyibatun warrabbun ghafur-negeri yang penuh kebaikan dan keberkahan, serta ampunan Allah Swt. aamiin. ****

Dari berbagai sumber.