Skip to content

Dinas Pendidikan Kabupaten Bandung Barat

Primary Menu
  • Beranda
  • Tentang Kami
    • Tujuan Dinas Pendidikan
    • Struktur Organisasi
    • Pejabat Struktural Dinas Pendidikan
    • Tupoksi
    • Kontak Kami
    • Visi Misi & Moto
    • Maklumat Pelayanan
  • Statistik
    • Neraca Pendidikan 2016
    • Neraca Pendidikan 2017
    • Neraca Pendidikan 2018
    • Neraca Pendidikan 2019
    • Neraca Pendidikan 2020
    • Neraca Pendidikan 2021
  • Produk Hukum
  • Download
    • Library Document
    • Ebook
  • SAKIP
    • Renstra Disdik 2018-2023
    • IKU 2022
    • Perjanjian Kinerja Pejabat Eselon 2022
    • RKT Tahun 2021
  • Gallery Photo
  • Standar Pelayanan
  • PPPK
    • PPPK 2022
    • PPPK 2023
  • Portal Layanan
    • Portal Pelayanan
    • Portal Pengaduan
    • PETADIK
  • Publikasi
    • Majalah Kinanti
    • Podcast Bisa Cerdas
  • Home
  • Opini
  • “TOEAN OPSENER”
  • Opini
  • Sastra

“TOEAN OPSENER”

bidangsmp 25 February 2024

 Oleh: Prof. Dr. Dinn Wahyudin
(Guru Besar Universitas Pendidikan Indonesia)

 

Toean Opsener, atau  school opzichter adalah sosok yang sangat disegani dalam dunia pendidikan tempo doeloe. Opsener adalah jabatan pengawas. Ia orang yang diberi tugas  untuk  mengawasi proses belajar mengajar di sekolah zaman penjajahan Belanda.

Secara hirarhis fungsi pengawasan di lingkungan sekolah zaman penjajahan, ada tiga kelompok. Pertama, opsener atau school opzihter yaitu pengawas sekolah yang bertugas mengawasi proses belajar mengajar pada satuan pendidikan di kecamatan/kabupaten. Kedua, kepala sekolah atau mantri goeroe.

Jabatan mantri goeroe merupakan jabatan prestisius di suatu kampung atau desa. Ia merupakan pribadi yang berwibawa. Selain ilmu yang masagi, ia juga berprilaku  baik dan menjadi panutan dan contoh masyarakat. Ia tokoh yang sangat disegani masyarakat termasuk para guru dan siswa di sekolah yang dipimpinnya. Ketiga, guru atau joeragan goeroe.  Ia merupakan sosok yang sangat dihormati dan disegani murid muridnya. Ia sosok terdepan yang mengajarkan ilmu, budi perkerti, adab, sopan santun, etika, dan keterampilan bagi murid di kelasnya.

Kehadiran seorang opsener ke sekolah pada zaman doeloe, sangat ditakuti oleh mantri goeroe, guru atau pun para siswa. Opsener sesuai dengan tugasnya melakukan inspeksi dan cenderung mencari kesalahan atau kekurangan yang dilakukan guru atau mantri guru.

Begitu “ditakutinya” toean opsiner, sering kehadirannya di sekolah, membuat para guru dan kepala sekolah merasa tidak nyaman. Gaya inspeksi opsener cenderung mencari kesalahan. Opsener dengan teliti  memeriksa apakah semua proses sudah dikerjakan sesuai dengan semestinya. Manajemen sekolah zaman kolonial berbeda dengan manajemen sekolah masa kini. Manajemen sekolah tempo dulu lebih bercirikan feodalistik dn otokratif. Sedangkan manajemen sekolah saat ini menerapkan prinsip supervisi yang lebih demokratis dan kolaboratif untuk memecahkan masalah yang terjadi.

 

Joeragan Goeroe

Joeragan goeroe, atau goeroe zaman tempo doeloe sering menjadi panutan. Ia sangat dihormati dan disegani. Guru jebolan Kweekschool voor Inlandsche Onderwijern atau Sekolah Guru bagi kaum pribumi, tampil disegani oleh para muridnya. Atau pada beberapa dekade berikutnya, guru muda jebolan Sekolah Guru Bagian B (SGB) tampil prima mendidik anak pribumi di bangku Sekolah Rakyat (SR).

Ungkapan  akronim Guru sebagai “orang yang digugu dan ditiru” saat itu sangat dirasakan. Guru merupakan sosok yang sangat dihormati dan disegani. Mereka tak hanya mengajar bidang ilmu tetapi juga mendidik moral, integritas, karakter dan sopan santun. Pola manajemen sekolahpun dilakukan dengan sistem inspeksi. Ada Mantri Goeroe istilah populer untuk kepala sekolah. Sedangkan untuk Pengawas Sekolah dikenal dengan nama School Opzichter atau sering disebut Opsiner.

Sistem pendidikan gurupun secara terus menerus ditata ulang. Sistem regulasi, penggajian, remunerasi dan karir guru juga berdampak pada profesi guru semakin membaik.  Sertifikasi guru dan calon guru terus dibenahi melalui Pendidikan Profesi Guru (PPG) Dalam Jabatan ataupun PPG Prajabatan. Kehidupan guru  menjadi semakin cerah. Mereka mendedikasikan kemampuan profesionalnya secara penuh, dan hak kesejahteraannya secara bertahap bisa terpenuhi.

Namun  demikian, bagi kelompok guru tertentu, masih juga terhembus derita sendu. Mereka belum semua  mendapat imbalan hak yang lebih baik. Oleh karena itu, sosok guru masih menjadi objek parodi karena nasibnya tak selalu berbanding lurus dengan tugas yang diembannya. Saat ini masih banyak guru yang mendedikasikan waktu dan pikirannya secara penuh, namun belum mendapat hak penghasilan yang memadai. Sebut saja sosok guru honor. Mereka bukan sebuah balada dalam aliran cerita, tetapi kondisi lebih pada fakta. Sisi lain realita kegetiran di negeri ini. Masih banyak guru honor yang hak kesejahteraannya sangat minim. Mereka harus survive dengan penghasilan yang jauh di bawah UMR.

Lagu Oemar Bakrie yang dinyanyikan Iwan Fals sangat melegenda pada tahun 1980-an. Lagu satir ini bertutur tentang sosok guru sederhana yang mengajar tanpa pamrih. Ia figur guru yang sepenuh hati berbakti. Simak penggalan liriknya. Satir lagu ini begitu mendalam sebagai kritik kehidupan sosial pada masa itu. Figur guru diilustrasikan sangat sederhana. Ia seorang pesepeda sejati dengan tas lusuh menelusuri jalan berlubang. Baktinya tak luntur. Ia tetap mengabdi agar anak didiknya bisa belajar keras untuk masa depan yang lebih baik.

 

Kisah Opsener

Alkisah, konon pada suatu hari, Toean Opsiner datang ke sekolah. Ia akan melakukan inspeksi mendadak. Sebelum melakukan tugasnya di kelas, ia pergi ke toilet dulu, dan menyimpan pakaian kebesarannya. Yaitu  baju jas putih, lengkap dengan arloji saku berrantai logam dan topi bundar yang khas seperti helm. Baju dan topi kebesarannya di meja guru depan kelas.

Ketika siswa satu per satu masuk kelas, dengan rasa “hormat”, semua siswa membungkukkan kepala dan badannya. Para siswa begitu ajrih (bahasa Sunda) artinya hormat campur rasa segan. Semua siswa memberi hormat dengan membungkukkan badan dan kepalanya. Walaupun “hanya” kepada topi toean opsener yang disimpan. Itulah sisi lain pendidikan di zaman kolonial. Toean opsiner merupakan tokoh  yang dihormati, disegani, dan sekaligus “ditakuti” oleh para murid sekolah rakyat.

Kisah lain, suatu hari toean opsener berkunjung ke sekolah. Seperti lazimnya menghormati tamu Istimewa, para guru sudah berderet di depan kantor sekolah. Satu persatu para guru dan kepala sekolah, menyalami toean opsener yang baru datang. Seorang guru menyalami toean opsener dengan penuh khidmat dan mencium tangannya.

Entah mengapa ketika seorang guru menyalami tangan kanan toean opsener, ia mencium tangannya lama sekali. Toean opsener berujar, “Sudah.. sudah cukup. Jangan terlalu lama”. Tetapi tetap saja sang guru memegang erat tangan toean opsener di depan mukanya. Ia tetap mencium tangannya sampai basah karena tetesan air mata. Toean opsener menyangka bahwa guru ini sangat rindu dan menanti kehadirannya. Ternyata cincin yang melekat di jari kanan tuan opsener menempel erat di kumis sang guru. Guru merasa kesulitan untuk melepaskan bulu kumis dari cincin opsener. Matanya mengeluarkan air mata karena kesakitan.

Itulah kisah toean opsener  tempo doeloe. Kehadirannya di sekolah untuk memastikan proses belajar mengajar dilaksanakan sesuai dengan prosedur yang benar. Ia sosok yang disegani, dihormati, namun juga “ditakuti” para guru. Pola pengawasan yang bercirikan inspeksi sangat berbeda dengan pengawasan yang menggunakan pendekatan supervisi  yang dilakukan pada satuan pendidikan saat ini. Seperti dikatakan Penny Sturt (2024) bahwa supervision is supportive: a safe to talk through problems that are overwhelming. Supervisi merupakan hal yang membantu, diskusi jitu untuk memecahkan masalah yang dihadapi. ***

 

 

Total Views: 527

Continue Reading

Previous: Jadwal Penilaian Sumatif Akhir Semester Jenjang SMP Tahun Pelajaran 2023/2024
Next: Selamat Datang Kurikulum Nasional

Related Stories

WhatsApp Image 2025-04-10 at 09.11.55
  • Opini

Fingerprint Upaya Meningkatkan Disiplin Pegawai di SMPN 4 Cipeundeuy

bidangsmp 10 April 2025
dinn wahyudin
  • Opini

“GENERASI ISMAIL” ABAD 21

bidangsmp 16 June 2024
eiisi khusus guru penggerak kbb 2024 (2)
  • Opini

MENGGALI POTENSI PESERTA DIDIK DENGAN PENGEMBANGAN DIRI

bidangsmp 9 June 2024

Tautan

  • Log in
  • Entries feed
  • Comments feed
  • WordPress.org

हाल के पोस्ट

  • Sekolah di Perbatasan, Garuda di Dadaku
  • Jurnal Kinanti Raih Tiga Besar Lomba Inovasi Daerah KBB 2025
  • Selamat, Rustiyana Pimpin PGRI Kab. Bandung Barat Periode 2025-2030!
  • PELATIHAN TARL UNTUK GURU KAB.BANDUNG BARAT BERSAMA IGI DAN TELKOMSEL
  • MGMP PJOK SMP Bandung Barat Cup 2025 Sukses Digelar

हाल की टिप्पणियां

  1. bidangsmp on Teknik Pembelajaran Sosial-Emosional
  2. NeptunBahis Giris on Peran Guru Penggerak dalam Menggerakkan Komunitas Praktisi di Sekolah
  3. Yuli on Sambut Tahun Pelajaran 2023/2024, MKKS SR 01 SMP KBB Gelar Workshop IKM
  4. N. Mimin Rukmini on Guru Penggerak Angkatan 7 KBB Terbitkan Buku “Mereka yang Merrdeka”
  5. N. Mimin Rukmini on SMPN 2 Cikalongwetan Rebut Juara Umum GEFUC-2nd

अभिलेखागार

  • June 2025
  • May 2025
  • April 2025
  • March 2025
  • February 2025
  • January 2025
  • December 2024
  • November 2024
  • October 2024
  • September 2024
  • August 2024
  • July 2024
  • June 2024
  • May 2024
  • April 2024
  • March 2024
  • February 2024
  • January 2024
  • December 2023
  • November 2023
  • October 2023
  • September 2023
  • August 2023
  • April 2023
  • March 2023
  • November 2022
  • May 2021
  • April 2021
  • March 2021
  • November 2020
  • October 2018
  • March 2018

श्रेणियाँ

  • Artikel Populer
  • Berita
  • Edaran
  • Opini
  • PPPK 2022
  • PPPK 2023
  • Sastra
  • Tak Berkategori

You may have missed

dinn1
  • Artikel Populer

Sekolah di Perbatasan, Garuda di Dadaku

bidangsmp 29 June 2025
WhatsApp Image 2025-06-17 at 09.32.26
  • Berita

Jurnal Kinanti Raih Tiga Besar Lomba Inovasi Daerah KBB 2025

bidangsmp 18 June 2025
PGRI KBB
  • Berita

Selamat, Rustiyana Pimpin PGRI Kab. Bandung Barat Periode 2025-2030!

bidangsmp 15 June 2025
igi kbb
  • Berita

PELATIHAN TARL UNTUK GURU KAB.BANDUNG BARAT BERSAMA IGI DAN TELKOMSEL

bidangsmp 2 June 2025
Copyright © All rights reserved. | MoreNews by AF themes.